Demo di Lombok Plaza Hotel Terkait Video Asusila Berlangsung Ricuh
Demo di Lombok Plaza Hotel Terkait Video Asusila Berlangsung Ricuh
A
A
A
MATARAM - Sejumlah demonstran dari Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan (AMPK) NTB bersama wartawan bersitegang dengan satpam Hotel Lombok Plaza Mataram hingga nyaris berujung keributan, Jumat (21/2/2020). Kericuhan terjadi gara-gara demonstran dilarang menemui pengelola hotel guna meminta penjelasan terkait beredarnya video asusila. (Baca: Gila! Kuli Bangunan Ngaku-ngaku TNI AL Tiduri 5 Janda, Satunya Dosen PTS)
Ruslan pendemo mengatakan, petugas satpam Hotel Lombok Plaza Mataram Nusa Tenggara Barat bertindak represif dengan berusaha merebut salon pengeras suara yang dibawa demonstran dari Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan NTB saat berorasi dan berusaha masuk menemui GM Hotel Lombok Plaza.
Tindakan refresif Satpam Hotel Lombok Plaza juga ditujukan kepada wartawan yang melakukan peliputan aksi demo hingga nyaris berujung keributan. Namun bisa diredam dan dikendalikan polisi yang mengawal jalannya aksi demo.
“Kami mempertanyakan terkait beredarnya video asusila yang diduga di laukan oknum karyawan Lombok Plaza terhadap sesama rekan kerjanya,” kata Ruslan.
General Manager Lombok Plaza Didi Kuswardi akhirnya bersedia menemui para demonstran dan menjelaskan pihaknya lepas tangan terkait beredarnya video asusila tersebut karena menurutnya kasus tersebut sudah dilaporkan dan ditangani Kepolisian.
Beredarnya video rekaman CCTV dugaaan kasus asusila di Lombok Plaza Hotel dikhawatirkan menciderai Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan Pulau Seribu Masjid dan wisata syariahnya.
Massa dari AMPK NTB menegaskan akan kembali turun aksi demo dengan membawa massa dalam jumlah yang lebih besar.
Ruslan pendemo mengatakan, petugas satpam Hotel Lombok Plaza Mataram Nusa Tenggara Barat bertindak represif dengan berusaha merebut salon pengeras suara yang dibawa demonstran dari Aliansi Mahasiswa Peduli Keadilan NTB saat berorasi dan berusaha masuk menemui GM Hotel Lombok Plaza.
Tindakan refresif Satpam Hotel Lombok Plaza juga ditujukan kepada wartawan yang melakukan peliputan aksi demo hingga nyaris berujung keributan. Namun bisa diredam dan dikendalikan polisi yang mengawal jalannya aksi demo.
“Kami mempertanyakan terkait beredarnya video asusila yang diduga di laukan oknum karyawan Lombok Plaza terhadap sesama rekan kerjanya,” kata Ruslan.
General Manager Lombok Plaza Didi Kuswardi akhirnya bersedia menemui para demonstran dan menjelaskan pihaknya lepas tangan terkait beredarnya video asusila tersebut karena menurutnya kasus tersebut sudah dilaporkan dan ditangani Kepolisian.
Beredarnya video rekaman CCTV dugaaan kasus asusila di Lombok Plaza Hotel dikhawatirkan menciderai Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan Pulau Seribu Masjid dan wisata syariahnya.
Massa dari AMPK NTB menegaskan akan kembali turun aksi demo dengan membawa massa dalam jumlah yang lebih besar.
(sms)
Explore More