Kepala Kantor Bea Cukai Magelang Kunjungi Dua Perusahaan Kawasan Berikat
A
A
A
MAGELANG - Demi optimalkan layanan kepada para pengguna jasa, Kepala Kantor Bea Cukai Magelang kunjungi langsung dua perusahaan kawasan berikat di Kabupaten Magelang untuk melihat proses bisnis keduanya, Jumat (7/2/2020). Perusahaan tersebut adalah PT Anugerah Abadi Magelang (PT AAM) dan PT Djohar Tex.
“Sejalan dengan arahan Presiden agar pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang memudahkan sekaligus menstimulus kegiatan ekspor, Bea Cukai mewujudkannya dengan menyediakan berbagai insentif fiskal berupa fasilitas kepabeanan, salah satunya kawasan berikat. Kunjungan ini ditujukan agar Bea Cukai dapat memahami perkembangan proses bisnis perusahaan dan mendengarkan kendala atau permasalahan perusahaan terkait Kawasan berikat,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Magelang Heru Prayitno, yang juga menyebutkan bahwa pihaknya terbuka untuk konsultasi dengan para pengguna jasa.
Perusahaan pertama, yaitu PT AAM, beralamat di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Perusahaan ini bergerak dalam industri garmen untuk membuat pakaian jadi. Diketahui, jumlah produksi tiap bulannya bisa mencapai 728.000 pcs.
“Memang jumlah produksi perusahaan kami cukup banyak dan itu kami ekspor ke USA, Jepang, Hong Kong, Korea, Pakistan, Bethlehem, UEA, Australia, New Zealand. Dari banyaknya produksi dan pangsa pasar kami, tercatat sampai saat ini ada sekitar 1.605 orang karyawan di perusahaan ini,” jelas Presiden Direktur PT AAM, Woong Keun Yoo.
Selanjutnya, perusahaan kedua yang dikunjungi Heru yaitu PT Djohar Tex yang beralamat di Jalan Raya Magelang-Purworejo. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi dan pengelolaan kain tenun grey.
“Untuk PT Djohar Tex kami sudah lama tidak melakukan ekspor, tapi kami jual ke sesama perusahaan kawasan berikat yaitu PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) yang berlokasi di Solo. Untuk tenaga kerja kurang lebih kami memiliki 766 orang karyawan,” ucap Direktur PT Djohar Tex, Soewandi.
Heru mengungkapkan sumbangsih kedua perusahaan terhadap penerimaan negara dari sektor bea masuk. “Selama tiga tahun terakhir, PT AAM telah menyumbang bea masuk sebesar Rp106.000 untuk tahun 2017, Rp27.100.000 di tahun 2018, dan Rp123.820.000 di tahun 2019. Sementara itu, untuk PT Djohar Tex menyumbang bea masuk sebesar Rp116.940.000 untuk tahun 2017, Rp386.740.000 di tahun 2018, dan Rp153.060.000 di tahun 2019,” rincinya.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas sumbangsih kedua perusahaan terhadap negara, “Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan kepatuhan perusahaan dan Bea Cukai Magelang akan terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi perusahaan," pungkas Heru.
“Sejalan dengan arahan Presiden agar pemerintah dapat menciptakan kebijakan yang memudahkan sekaligus menstimulus kegiatan ekspor, Bea Cukai mewujudkannya dengan menyediakan berbagai insentif fiskal berupa fasilitas kepabeanan, salah satunya kawasan berikat. Kunjungan ini ditujukan agar Bea Cukai dapat memahami perkembangan proses bisnis perusahaan dan mendengarkan kendala atau permasalahan perusahaan terkait Kawasan berikat,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Magelang Heru Prayitno, yang juga menyebutkan bahwa pihaknya terbuka untuk konsultasi dengan para pengguna jasa.
Perusahaan pertama, yaitu PT AAM, beralamat di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Perusahaan ini bergerak dalam industri garmen untuk membuat pakaian jadi. Diketahui, jumlah produksi tiap bulannya bisa mencapai 728.000 pcs.
“Memang jumlah produksi perusahaan kami cukup banyak dan itu kami ekspor ke USA, Jepang, Hong Kong, Korea, Pakistan, Bethlehem, UEA, Australia, New Zealand. Dari banyaknya produksi dan pangsa pasar kami, tercatat sampai saat ini ada sekitar 1.605 orang karyawan di perusahaan ini,” jelas Presiden Direktur PT AAM, Woong Keun Yoo.
Selanjutnya, perusahaan kedua yang dikunjungi Heru yaitu PT Djohar Tex yang beralamat di Jalan Raya Magelang-Purworejo. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi dan pengelolaan kain tenun grey.
“Untuk PT Djohar Tex kami sudah lama tidak melakukan ekspor, tapi kami jual ke sesama perusahaan kawasan berikat yaitu PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) yang berlokasi di Solo. Untuk tenaga kerja kurang lebih kami memiliki 766 orang karyawan,” ucap Direktur PT Djohar Tex, Soewandi.
Heru mengungkapkan sumbangsih kedua perusahaan terhadap penerimaan negara dari sektor bea masuk. “Selama tiga tahun terakhir, PT AAM telah menyumbang bea masuk sebesar Rp106.000 untuk tahun 2017, Rp27.100.000 di tahun 2018, dan Rp123.820.000 di tahun 2019. Sementara itu, untuk PT Djohar Tex menyumbang bea masuk sebesar Rp116.940.000 untuk tahun 2017, Rp386.740.000 di tahun 2018, dan Rp153.060.000 di tahun 2019,” rincinya.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas sumbangsih kedua perusahaan terhadap negara, “Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan kepatuhan perusahaan dan Bea Cukai Magelang akan terus berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi perusahaan," pungkas Heru.
(alf)