Tak Mau Hamil Lagi, Ibu Muda Ini Nekat Bunuh Diri
Selasa, 18 Februari 2020 - 07:56 WIB
Tak Mau Hamil Lagi, Ibu Muda Ini Nekat Bunuh Diri
A
A
A
MUARA BUNGO - Warga Desa Dwi Karya Bakti di Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo digegerkan dengan penemuan mayat wanita muda berinisial LS (29) yang tewas gantung diri di pohon karet. Mayat ditemukan tergantung pada Senin 17 Februari 2020. (Baca: Lama Menduda, Warga Kerinci Jambi Gantung Diri)
Kapolsek Pelepat AKP Suhendri, mengatakan, berdasarkan informasi dari anaknya, penyebab LS nekat gantung diri diduga karena tidak menerima dirinya hamil lagi.
“Ibu itu (LS) melaporkan pada suaminya jika dia hamil lagi, dan suaminya mengaku senang mendengar kabar tersebut. Namun si ibu tidak menerima kenyataan itu karena merasa keberatan dengan bertambahnya anak karena faktor ekonomi. Sehingga terjadi percekcokan antara suami istri,” jelasnya.
Kemudian besok paginya LS keluar rumah sekira pukul 06.30 WIB. Menurut anaknya sebagai saksi mata, sang ibu keluar rumah dengan membawa tali, dan beralasan akan buang air besar ke kali.
“Setelah nggak pulang-pulang sekitar jam 09.00 WIB, anak dan bapak mencari korban, akhirnya ditemukankanlah jasad korban telah tergantung di atas pohon karet. Rupanya korban mengikat tali ke lehernya dan langsung terjun meloncat ke bawah hingga tewas, makanya sampulnya di leher masuk ke dalam,” ujarnya. AKP Suhendri menyebut peristiwa bunuh diri ini tidak ada indikasi kekerasan lain.
“Kita selaku pihak Kepolisian tetap mewajibkan melakukan autopsi. Namun pihak korban atau pihak keluarga tidak bersedia. Oleh sebab itu, kita sudah buat surat pernyataan bahwa pihak keluarga tidak mau diautopsi dan tidak akan menuntut kepada pihak-pihak lain apabila ada keraguan di belakang nanti,” tandas AKP Suhendri.
Kapolsek Pelepat AKP Suhendri, mengatakan, berdasarkan informasi dari anaknya, penyebab LS nekat gantung diri diduga karena tidak menerima dirinya hamil lagi.
“Ibu itu (LS) melaporkan pada suaminya jika dia hamil lagi, dan suaminya mengaku senang mendengar kabar tersebut. Namun si ibu tidak menerima kenyataan itu karena merasa keberatan dengan bertambahnya anak karena faktor ekonomi. Sehingga terjadi percekcokan antara suami istri,” jelasnya.
Kemudian besok paginya LS keluar rumah sekira pukul 06.30 WIB. Menurut anaknya sebagai saksi mata, sang ibu keluar rumah dengan membawa tali, dan beralasan akan buang air besar ke kali.
“Setelah nggak pulang-pulang sekitar jam 09.00 WIB, anak dan bapak mencari korban, akhirnya ditemukankanlah jasad korban telah tergantung di atas pohon karet. Rupanya korban mengikat tali ke lehernya dan langsung terjun meloncat ke bawah hingga tewas, makanya sampulnya di leher masuk ke dalam,” ujarnya. AKP Suhendri menyebut peristiwa bunuh diri ini tidak ada indikasi kekerasan lain.
“Kita selaku pihak Kepolisian tetap mewajibkan melakukan autopsi. Namun pihak korban atau pihak keluarga tidak bersedia. Oleh sebab itu, kita sudah buat surat pernyataan bahwa pihak keluarga tidak mau diautopsi dan tidak akan menuntut kepada pihak-pihak lain apabila ada keraguan di belakang nanti,” tandas AKP Suhendri.
(sms)
