Antisipasi Kebakaran Hutan, Polda Riau Gelar Diskusi Prediksi Karhutla 2020

Jum'at, 14 Februari 2020 - 21:33 WIB
Antisipasi Kebakaran Hutan, Polda Riau Gelar Diskusi Prediksi Karhutla 2020
Antisipasi Kebakaran Hutan, Polda Riau Gelar Diskusi Prediksi Karhutla 2020
A A A
Polda Riau mengundang sejumlah beberapa stakeholder membahas 'Prediksi Titik Api dan Kebakaran Hutan Riau' di ruang Tribrata Polda Riau, Jumat (14/2/2020). Hadir dalam acara tersebut direktur Pusat Studi Bencana Universitas Riau (Unri) dan rektor UIN Suska.

Diskusi ini juga diikuti oleh sekitar 25 orang pakar di bidang masing seperti dari dari BMKG, BPS, Karo AAKK UIN Suska Riau, Kepala PTIPD, pejabat utama Polda Riau beserta beberapa stakeholder yang selalu concern dengan Karhutla Riau. Marzuki, perwakilan BMKG mengatakan pihaknya mendapati data bahwa kondisi cuaca di Riau, RH dalam angka 97 ke bawah.

Data ini menunjukkan indikasi rawan kebakaran. Karena itu BMKG membuat peta rawan kebakaran hutan dan lahan. ”Pada tahun ini kami memprediksi musim kemarau masih dalam kapasitas normal. Puncak musim kemarau di Riau terjadi di bulan juli dan Agustus, bulan september masuk ke musim peralihan. Curah hujan yang tinggi di Provinsi Riau terjadi di wilayah Riau bagian barat seperti di Rohul dan Kampar,” kata Marzuki.

Ia mengatakan BMKG sangat tertarik dengan aplikasi dashboard Lancang Kuning karena cukup update dan banyak informasi tersedia tentang karhutla. Sinta Haryati Silvana dari Pusat Studi Bencana Unri juga sangat mengapresiasi aplikasi dashboard Lancang Kuning. Sistemnya yang sangat bagus dalam penanganan emergency.

“Saya juga berharap agar aplikasi dasboard Lancang Kuning dapat di kolaborasi dengan prediksi yang sudah disampaikan oleh para peneliti. Sehingga aplikasi ini menjadi lebih kaya dengan data dan dapat memprediksi dengan lebih akurat,” ujarnya.

Di akhir diskusi, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi Selaku Kapolda Riau mengatakan bahwa Polda Riau telah menggagas acara bertajuk SJR (Sumatera Jungle Run) pada 11 April 2020. Event ini merupakan lomba lari yang mengambil rute wilayah Hutan di Riau.

“Dengan event ini kita bisa melihat hasil dari upaya kita dalam penanganan karhutla pada musim kemarau pertama. Event Sumatera Jungle Run tidak bisa dilaksanakan apabila banyak terjadi karhutla,” katanya.

Agung juga berharap semoga semua stakeholder termasuk masyarakat Riau menemukan formula yang tepat untuk membuat pekerjaan cegah Karhutla ini bisa selesai dengan baik. “Diskusi ini adalah kolaborasi pertama kita. Dan kita harapkan ke depan, bisa kita lanjutkan dengan formulasi yang sudah kita diskusikan hari ini,” ujarnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4294 seconds (0.1#10.140)