Ganjar Akui 14 Kabupaten di Jawa Tengah Masih Miskin
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui 14 kabupaten di wilayah yang dipimpinnya masih dalam kategori miskin. Pihaknya pun berkomitmen mengentaskan angka kemiskinan hingga 7 persen.
Ganjar menyampaikan akan memberikan prioritas untuk percepatan pembangunan di 14 kabupaten yang tingkat kemiskinannya masih tinggi. Di antaranya Kebumen, Wonosobo, Brebes, Pemalang, Purbalingga, Rembang, Banjarnegara, Sragen, Banyumas, Klaten, Demak, Grobogan, Purworejo, dan Blora.
"Dari 14 kabupaten itu, saya ketok izin ya bapak ibu, mereka kami prioritaskan," jelas Ganjar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah, di Patra Semarang Hotel & Convention, Selasa (11/2/2020).
Ganjar mengatakan di Musrenbang tahun ini pihaknya tak hanya memrioritaskan pengentasan kemiskinan tetapi juga pengembangan sumber daya manusia. "Kita mengingatkan faktor kegempaan, akomodasi penyandang disabilitas," kata Ganjar.
Pada Musrenbang kali ini polanya akan diubah. Sebelumnya, banyak yang mengusulkan infrastruktur dengan cara ditulis dan dimasukkan ke sistem yang disediakan. Tahun ini polanya terbagi dua yakni inovasi dan kreasi untuk menyelesaikan persoalan Jateng. Antara lain kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, reformasi birokrasi, lingkungan, kegempaan, narkoba, dan membangun nasionalisme.
Pembukaan Musrenbang juga mengundang organisasi wanita, perwakilan penyandang disabilitas dan anak, masyarakat pejabat pusat dan daerah, DPD RI, DPRD provinsi, akademisi, organisasi profesi, asosiasi dunia usaha, lembaga donor, LSM, partai politik serta pemangku kepentingan lainnya, dan pihak terkait lain.
Ganjar menyampaikan akan memberikan prioritas untuk percepatan pembangunan di 14 kabupaten yang tingkat kemiskinannya masih tinggi. Di antaranya Kebumen, Wonosobo, Brebes, Pemalang, Purbalingga, Rembang, Banjarnegara, Sragen, Banyumas, Klaten, Demak, Grobogan, Purworejo, dan Blora.
"Dari 14 kabupaten itu, saya ketok izin ya bapak ibu, mereka kami prioritaskan," jelas Ganjar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah, di Patra Semarang Hotel & Convention, Selasa (11/2/2020).
Ganjar mengatakan di Musrenbang tahun ini pihaknya tak hanya memrioritaskan pengentasan kemiskinan tetapi juga pengembangan sumber daya manusia. "Kita mengingatkan faktor kegempaan, akomodasi penyandang disabilitas," kata Ganjar.
Pada Musrenbang kali ini polanya akan diubah. Sebelumnya, banyak yang mengusulkan infrastruktur dengan cara ditulis dan dimasukkan ke sistem yang disediakan. Tahun ini polanya terbagi dua yakni inovasi dan kreasi untuk menyelesaikan persoalan Jateng. Antara lain kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, reformasi birokrasi, lingkungan, kegempaan, narkoba, dan membangun nasionalisme.
Pembukaan Musrenbang juga mengundang organisasi wanita, perwakilan penyandang disabilitas dan anak, masyarakat pejabat pusat dan daerah, DPD RI, DPRD provinsi, akademisi, organisasi profesi, asosiasi dunia usaha, lembaga donor, LSM, partai politik serta pemangku kepentingan lainnya, dan pihak terkait lain.
(nag)