Tidak Punya Dokter Anestesi, Pasien yang Rencananya Dioperasi Dipulangkan
A
A
A
LAMPUNG - Sempat dirawat selama empat hari, Herman penderita diabetes asal Pekon Sridadi, Kecamatan Wonosobo gagal dioperasi dan dipulangkan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotaagung, Kabupaten Tanggamus.
Herman mendaftar sebagai peserta BPJS-KIS dengan kondisi luka dan bengkak di kakinya. Selama empat hari itu, dia hanya mendapat perawatan seadanya. Herman mengaku hanya dibersihkan luka dan diganti perban serta diberi obat.
"Bapak saya antar hari Minggu siang setelah sampai di rumah sakit langsung mendapat penanganan dan dirawat di ruangan bedah," ujar Poniah, istrinya kepada wartawan di Tanggamus, Lampung, Senin (11/2/2020).
Namun, di hari keempat pasien dipulangkan dengan kondisi masih lemas dan luka belum ada penanganan intensif. "Awal datang bapak disuruh puasa dengan alasan hari Senin akan dioperasi untuk dibersihkan luka dan bengkak di kakinya, tapi hari Senin tidak jadi dibedah. Hanya dibersihkan saja," tuturnya.
Menurut keterangan Direktur RSUD Kotaagung dr Dian Ekawati, pemulangan pasien tersebut disebabkan pihak rumah sakit selama seminggu ini sedang tidak memiliki dokter anestesi (pembiusan) sehingga belum dapat melakukan tindakan operasi.
"Terkait yang bersangkutan memang beliau dipulangkan dalam kondisi stabil dan pulang atas keinginan keluarga pasien, direncanakan akan dilakukan tindakan lagi setelah kita memiliki dokter spesialis anestesi, mungkin dalam minggu-minggu ini," ujar ekawati ketika dikonfirmasi terpisah.
Tidak adanya dokter anestesi tersebut disebabkan dokter praktik yang biasanya telah habis masa kerja. Sebab itu selama belum memiliki dokter pengganti, pihak RSUD akan merujuk pasien emergency (darurat).
"Sementara sebelum ada dokter spesialis anastesi, jadi tindakan-tindakan operasi itu tidak dapat kami layani," kata Dian.
Herman mendaftar sebagai peserta BPJS-KIS dengan kondisi luka dan bengkak di kakinya. Selama empat hari itu, dia hanya mendapat perawatan seadanya. Herman mengaku hanya dibersihkan luka dan diganti perban serta diberi obat.
"Bapak saya antar hari Minggu siang setelah sampai di rumah sakit langsung mendapat penanganan dan dirawat di ruangan bedah," ujar Poniah, istrinya kepada wartawan di Tanggamus, Lampung, Senin (11/2/2020).
Namun, di hari keempat pasien dipulangkan dengan kondisi masih lemas dan luka belum ada penanganan intensif. "Awal datang bapak disuruh puasa dengan alasan hari Senin akan dioperasi untuk dibersihkan luka dan bengkak di kakinya, tapi hari Senin tidak jadi dibedah. Hanya dibersihkan saja," tuturnya.
Menurut keterangan Direktur RSUD Kotaagung dr Dian Ekawati, pemulangan pasien tersebut disebabkan pihak rumah sakit selama seminggu ini sedang tidak memiliki dokter anestesi (pembiusan) sehingga belum dapat melakukan tindakan operasi.
"Terkait yang bersangkutan memang beliau dipulangkan dalam kondisi stabil dan pulang atas keinginan keluarga pasien, direncanakan akan dilakukan tindakan lagi setelah kita memiliki dokter spesialis anestesi, mungkin dalam minggu-minggu ini," ujar ekawati ketika dikonfirmasi terpisah.
Tidak adanya dokter anestesi tersebut disebabkan dokter praktik yang biasanya telah habis masa kerja. Sebab itu selama belum memiliki dokter pengganti, pihak RSUD akan merujuk pasien emergency (darurat).
"Sementara sebelum ada dokter spesialis anastesi, jadi tindakan-tindakan operasi itu tidak dapat kami layani," kata Dian.
(kri)