Bupati Buleleng Suradnyana Apresiasi Gerakan ‘English Corner’
A
A
A
SINGARAJA - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi dan dukungan terhadap gerakan masyarakat English Corner. Gerakan ini mengedukasi masyarakat perdesaan agar mau belajar berbahasa asing termasuk di dalamnya terdapat berbagai kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan. Mengingat, Pemerintah Kabupaten Buleleng sedang mengembangkan pariwisata berbasis lingkungan dan budaya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana usai menerima audiensi dari founder dan volunter English Corner Sidetape (ECS) terkait dengan perkembangan program English Corner yang ada di Desa Sidetapa-Cempaga-Tigawasa-Pedawa-Banyuseri (SCTPB), Selasa (4/2/2020).
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan, dengan adanya program english corner ini dapat memberikan manfaat pada bidang pariwisata di desa. Menurutnya, selama ini banyak wisatawan yang datang ke Kabupaten Buleleng sengaja mau berkunjung ke desa-desa untuk melihat berbagai kegiatan masyarakat yang ada di desa. Dengan adanya program english corner ini masyarakat dapat berinteraksi secara langsung dengan para wisatawan.
"Para wisatawan ini datang ke desa bukan hanya mengajarkan bahasa inggris, tapi juga edukasi pelestarian lingkungan. Kedatangan wisatawan ini juga guna mempelajari budaya, gamelan, menari bali dan menganyam menggunakan bambu," ujar Bupati PAS.
Menurut mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini, sesuai dengan apa yang disampaikan para founder. Gerakan ini tentunya sangat diapresiasi dan didukung oleh Pemkab Buleleng. Nantinya, Pemkab Buleleng akan bersinergi dengan para founder dan volunter english corner dalam upaya mengembangkan program english corner ke masing-masing desa di Buleleng.
“Ini bagus untuk edukasi pada masyarakat kita. Gerakan ini akan terus kita dorong. Proud, saya bangga betul dengan aksi mereka terhadap plestarian lingkungan, menanam pohon dan sampah plastik," ungkap Bupati asal Banyuatis ini.
Sementara itu, salah satu founder sekaligus pencetus gerakan english corner Wayan Ariawan, mengatakan program english corner ini sudah mulai masuk di sejumlah desa di Kabupaten Buleleng. Kini, tercatat sudah terbentuk 36 corner di Buleleng.
Menurut Ariawan, semangat mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil berbahsa inggris sejak dini serta peduli terhadap lingkungan menjadi fokus utamanya. Dirinya pun, mengatakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris, baru tahap dasar saja. Para founder pun mengajarkan Bahasa Inggris yang kontekstual, belum sesuai aturan grammar Bahasa Inggris. "Anak-anak sangat senang berinterkasi dengan wisatawan," ungkapnya.
Ariawan pun berharap, dengan gerakan english corner ini pembelajaran bahasa inggris yang diterapkan sejak usia dini nantinya, kedepan anak-anak di buleleng sudah lancar berinteraksi dengan wisatawan asing. "Paling tidak anak-anak yang ada di Buleleng sudah mengenal bahasa Inggris, apa itu Yes atau No," pungkas pria asal Desa Sidetapa ini.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana usai menerima audiensi dari founder dan volunter English Corner Sidetape (ECS) terkait dengan perkembangan program English Corner yang ada di Desa Sidetapa-Cempaga-Tigawasa-Pedawa-Banyuseri (SCTPB), Selasa (4/2/2020).
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan, dengan adanya program english corner ini dapat memberikan manfaat pada bidang pariwisata di desa. Menurutnya, selama ini banyak wisatawan yang datang ke Kabupaten Buleleng sengaja mau berkunjung ke desa-desa untuk melihat berbagai kegiatan masyarakat yang ada di desa. Dengan adanya program english corner ini masyarakat dapat berinteraksi secara langsung dengan para wisatawan.
"Para wisatawan ini datang ke desa bukan hanya mengajarkan bahasa inggris, tapi juga edukasi pelestarian lingkungan. Kedatangan wisatawan ini juga guna mempelajari budaya, gamelan, menari bali dan menganyam menggunakan bambu," ujar Bupati PAS.
Menurut mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini, sesuai dengan apa yang disampaikan para founder. Gerakan ini tentunya sangat diapresiasi dan didukung oleh Pemkab Buleleng. Nantinya, Pemkab Buleleng akan bersinergi dengan para founder dan volunter english corner dalam upaya mengembangkan program english corner ke masing-masing desa di Buleleng.
“Ini bagus untuk edukasi pada masyarakat kita. Gerakan ini akan terus kita dorong. Proud, saya bangga betul dengan aksi mereka terhadap plestarian lingkungan, menanam pohon dan sampah plastik," ungkap Bupati asal Banyuatis ini.
Sementara itu, salah satu founder sekaligus pencetus gerakan english corner Wayan Ariawan, mengatakan program english corner ini sudah mulai masuk di sejumlah desa di Kabupaten Buleleng. Kini, tercatat sudah terbentuk 36 corner di Buleleng.
Menurut Ariawan, semangat mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil berbahsa inggris sejak dini serta peduli terhadap lingkungan menjadi fokus utamanya. Dirinya pun, mengatakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris, baru tahap dasar saja. Para founder pun mengajarkan Bahasa Inggris yang kontekstual, belum sesuai aturan grammar Bahasa Inggris. "Anak-anak sangat senang berinterkasi dengan wisatawan," ungkapnya.
Ariawan pun berharap, dengan gerakan english corner ini pembelajaran bahasa inggris yang diterapkan sejak usia dini nantinya, kedepan anak-anak di buleleng sudah lancar berinteraksi dengan wisatawan asing. "Paling tidak anak-anak yang ada di Buleleng sudah mengenal bahasa Inggris, apa itu Yes atau No," pungkas pria asal Desa Sidetapa ini.
(akn)