Pengamanan Pintu Masuk Griya Agape Minahasa Utara Diperketat

Jum'at, 31 Januari 2020 - 13:35 WIB
Pengamanan Pintu Masuk Griya Agape Minahasa Utara Diperketat
Pengamanan Pintu Masuk Griya Agape Minahasa Utara Diperketat
A A A
MINAHASA UTARA - Pascaperusakan tempat ibadah, Musala Alhidayah di Griya Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Rabu malam (29/1/2020) penjagaan di pintu masuk perumahan tersebut masih cukup ketat.

Pantauan SINDOnews, sejumlah aparat keamanan dari kepolisian tampak masih berjaga-jaga di pintu masuk perumahan dan memeriksa setiap warga yang akan masuk di kawasan tersebut. Semua tamu dimintai keterangan tentang asal dan maksud tujuan datang ke lokasi tersebut. Begitu juga identitas pribadi diperiksa aparat. (Baca juga: Tokoh Masyarakat Sesalkan Kasus Dugaan Perusakan Musala di Minahasa Utara)
Pengamanan Pintu Masuk Griya Agape Minahasa Utara Diperketat

Kapolres Minahasa Utara, AKBP Grace Rahakbau menjelaskan, personel yang dilibatkan dalam pengamanan berjumlah 1 peleton, kemudian dari unsur TNI sekitar 10 orang bersama Dandim. (Baca juga: Kapolda Sulut Jamin Keamanan Beribadah Umat Islam di Minahasa Utara)

"Kami sudah ada di sini dari pagi. Kami juga didampingi oleh para pejabat utama Polda baik itu Dirbimas, kemudian Kabidhumas, Karop, Dirsamapta. Semua hadir di sini untuk memberikan dukungan kepada kami anggota agar bisa melakukan yang terbaik," ujar Grace didampingi Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Jumat (31/1/2020).

Dia menegaskan jika saat ini, kompleks Perumahan Griya Agape sudah aman. Oleh sebab itu, warga diimbau jangan terprovokasi dengan berita-berita hoaks ataupun yang tidak benar. "Kalau mau melihat langsung, silakan update tentang berita yang terbaru sehingga mengetahui bahwa saat ini kompleks Griya Agape sudah tidak ada lagi ketegangan," tegasnya. (Baca juga: Kodam Siagakan 5 Peleton Pasukan Zipur, Kavaleri dan Raider di Minahasa Utara)
Pengamanan Pintu Masuk Griya Agape Minahasa Utara Diperketat

Selain itu, Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat luar yang memang tidak ada urusan dengan kompleks Griya Agape agar tidak datang ke lokasi. "Hal itu agar tidak menimbulkan masalah baru. Sedangkan masyarakat di dalam sini (Griya Agape) sudah saling hidup rukun kembali, yang Muslim yang Kristen kembali bekerja sama, bersilaturahmi untuk memberikan yang terbaik untuk komplek Agape," tandasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5854 seconds (0.1#10.140)