Lemkapi Apresiasi Pengungkapan 288 Kg Sabu Senilai Rp864 Miliar

Lemkapi Apresiasi Pengungkapan 288 Kg Sabu Senilai Rp864 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mengapresiasipengungkapan jaringan narkoba internasional oleh Polda Metro Jaya dengan barang bukti berupa 288 kg sabu senilai Rp864 miliar. Pengungkapan ratusan kilogram sabu itu dinilai sebagai komitmen Polri dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan mengatakan, pengungkapan kasus ini merupakan wujud komitmen Kapolri Jenderal Idham Azis dalam penegakan hukum yang profesional, tegas, dan berkeadilan."Kami melihat komitmen Kapolri Jenderal Idham Azis dalam pemberantasan narkoba sangat tegas dalam penegakan hukum," kata Edi Hasibuan, Jumat (31/1/2020).
Menurut mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini, mengungkap jaringan internasional dan menyita 288 kg sabu senilai Rp864 miliar, bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan kerja keras anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan juga kewaspadaan yang tinggi atas berbagai risiko, mengingat pelaku juga bersenjata api.
"Kami mendukung tindakan tegas dan terukur yang dilakukan Polda Metro Jaya," ujar pengajar hukum kepolisian dari Universitas Bhayangkara
Jakarta ini. (Baca: Polda Metro Gagalkan Penyelundupan Sabu Senilai Rp864 Miliar ke Jakarta)
Doktor ilmu hukum ini melihat kinerja besar Polri dalam penegakan hukum yang tegas dalam pemberantasan obat terlarang banyak dipuji mayarakat. Mengingat saat ini peredaran narkoba di Indonesia semakin memprihatinkan.
Edi juga meminta seluruh jajaran Polri, BNN, dan lembaga terkait lainnya, agar lebih siaga mencegah masuknya barang terlarang itu melalui pelabuhan-pelabuhan "tikus" ke Indonesia, karena pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab bersama.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyita sebanyak 288 kg sabu yang hendak diselundupkan ke Jakarta, Kamis (30/1/2020). Bandar sabu tewas ditembak setelah melawan petugas."Ini hampir 300 kilogram. Jadi kalau dirupiahkan harga sabu per gram Rp3 juta, totalnya Rp864 miliar, suatu nilai uang yang sangat besar tentunya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana.
Nana menjelaskan, pengungkapan sabu tersebut bermula dari informasi yang diperoleh polisi bahwasanya pada Kamis pagi ada sebuah mobil box yang membawa barang haram itu akan masuk ke Ibu Kota. Mobil box itu berwarna silver dengan nomor polisi B 9004 PHX.
Setelah mendapat informasi tersebut, lantas polisi melakukan pemantauan di Jalan Tol Merak menuju Jakarta. Pasalnya, sabu masuk dari jalur laut. Sabu rencananya diedarkan di wilayah Ibu Kota.
Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan mengatakan, pengungkapan kasus ini merupakan wujud komitmen Kapolri Jenderal Idham Azis dalam penegakan hukum yang profesional, tegas, dan berkeadilan."Kami melihat komitmen Kapolri Jenderal Idham Azis dalam pemberantasan narkoba sangat tegas dalam penegakan hukum," kata Edi Hasibuan, Jumat (31/1/2020).
Menurut mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini, mengungkap jaringan internasional dan menyita 288 kg sabu senilai Rp864 miliar, bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan kerja keras anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan juga kewaspadaan yang tinggi atas berbagai risiko, mengingat pelaku juga bersenjata api.
"Kami mendukung tindakan tegas dan terukur yang dilakukan Polda Metro Jaya," ujar pengajar hukum kepolisian dari Universitas Bhayangkara
Jakarta ini. (Baca: Polda Metro Gagalkan Penyelundupan Sabu Senilai Rp864 Miliar ke Jakarta)
Doktor ilmu hukum ini melihat kinerja besar Polri dalam penegakan hukum yang tegas dalam pemberantasan obat terlarang banyak dipuji mayarakat. Mengingat saat ini peredaran narkoba di Indonesia semakin memprihatinkan.
Edi juga meminta seluruh jajaran Polri, BNN, dan lembaga terkait lainnya, agar lebih siaga mencegah masuknya barang terlarang itu melalui pelabuhan-pelabuhan "tikus" ke Indonesia, karena pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab bersama.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyita sebanyak 288 kg sabu yang hendak diselundupkan ke Jakarta, Kamis (30/1/2020). Bandar sabu tewas ditembak setelah melawan petugas."Ini hampir 300 kilogram. Jadi kalau dirupiahkan harga sabu per gram Rp3 juta, totalnya Rp864 miliar, suatu nilai uang yang sangat besar tentunya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana.
Nana menjelaskan, pengungkapan sabu tersebut bermula dari informasi yang diperoleh polisi bahwasanya pada Kamis pagi ada sebuah mobil box yang membawa barang haram itu akan masuk ke Ibu Kota. Mobil box itu berwarna silver dengan nomor polisi B 9004 PHX.
Setelah mendapat informasi tersebut, lantas polisi melakukan pemantauan di Jalan Tol Merak menuju Jakarta. Pasalnya, sabu masuk dari jalur laut. Sabu rencananya diedarkan di wilayah Ibu Kota.
(whb)