RSUP dr Kariadi Rawat Mahasiswa S3 Wuhan Diduga Suspect Corona
A
A
A
SEMARANG - Seorang mahasiswa S3 di Wuhan, China yang diduga suspect virus Corona dirawat dan diisolasi di ruang perawatan RSUP dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.
Tim dokter masih melakukan perawatan intensif pasien asal Indonesia yang merupakan mahasiswa S3 yang menempuh studi di Wuhan, China. "Betul saat ini kami sedang merawat satu pasien (gejala mirip terpapar Korona)," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi, Agoes Oerip kepada wartawan, Selasa (28/1/2020). (Baca juga: UPDATE-Virus Corona China: 106 Orang Tewas, 4.000 Terinfeksi)
Pasien tersebut ditempatkan pada ruang isolasi dengan pengawasan ketat dokter. Pihak rumah sakit menolak menyampaikan identitas pasien, dan hanya menyebut warga negara Indonesia yang baru pulang perjalanan dari China. "Ada riwayat dalam belum 14 hari pulang dari Wuhan China," terang Agoes.
Kasus dugaan suspect virus Corona di Jateng juga terjadi di Cilacap. Seorang warga negara asing (WNA) asal China harus mendapatkan perawatan intensif karena diduga suspect virus Corona. WNA berusia 29 tahun itu dirawat di rumah sakit di Cilacap Jawa Tengah. (Baca juga: Dokter di Wuhan Menjerit setelah Berhari-hari Tanpa Tidur)
Ada beberapa laporan sudah masuk seseorang berusia 29 tahun ini WNA China asal Shanghai," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Selasa (28/1/2020). "Dia datang ke Cilacap bersama keluarga ini liburan. Kemarin pulang dari Wuhan dan tanggal 22 Januari 2020 menginap di salah satu hotel, terus kemudian dia mengeluh demam, batuk, pilek," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, WNA itu merupakan anak dari seorang tenaga kerja asing (TKA) asal Wuhan. TKA itu bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap. Sebelumnya, TKA tersebut pulang bersama keluarganya ke Wuhan, pada 28 Desember 2019. Kemudian pada 21 Januari 2020, TKA itu kembali ke Indonesia, namun mereka tidak berangkat bersamaan.
TKA tersebut berangkat dari Wuhan bersama istrinya. Sedangkan anaknya berangkat dari Shanghai. Mereka lantas bertemu di Bandara Soekarno Hatta. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan ke Stasiun Purwokerto.
Pada 22 Januari 2020, mereka tiba di Stasiun Purwokerto. Pada Minggu 26 Januari, anak TKA atau WNA perempuan itu menderita demam, pilek, batuk, lemas, atau mirip dengan gejala serangan virus Korona."Saat ini sedang ada observasi dan isolasi dirawat di rumah sakit," jelas Ganjar.
Tim dokter masih melakukan perawatan intensif pasien asal Indonesia yang merupakan mahasiswa S3 yang menempuh studi di Wuhan, China. "Betul saat ini kami sedang merawat satu pasien (gejala mirip terpapar Korona)," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr Kariadi, Agoes Oerip kepada wartawan, Selasa (28/1/2020). (Baca juga: UPDATE-Virus Corona China: 106 Orang Tewas, 4.000 Terinfeksi)
Pasien tersebut ditempatkan pada ruang isolasi dengan pengawasan ketat dokter. Pihak rumah sakit menolak menyampaikan identitas pasien, dan hanya menyebut warga negara Indonesia yang baru pulang perjalanan dari China. "Ada riwayat dalam belum 14 hari pulang dari Wuhan China," terang Agoes.
Kasus dugaan suspect virus Corona di Jateng juga terjadi di Cilacap. Seorang warga negara asing (WNA) asal China harus mendapatkan perawatan intensif karena diduga suspect virus Corona. WNA berusia 29 tahun itu dirawat di rumah sakit di Cilacap Jawa Tengah. (Baca juga: Dokter di Wuhan Menjerit setelah Berhari-hari Tanpa Tidur)
Ada beberapa laporan sudah masuk seseorang berusia 29 tahun ini WNA China asal Shanghai," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Selasa (28/1/2020). "Dia datang ke Cilacap bersama keluarga ini liburan. Kemarin pulang dari Wuhan dan tanggal 22 Januari 2020 menginap di salah satu hotel, terus kemudian dia mengeluh demam, batuk, pilek," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, WNA itu merupakan anak dari seorang tenaga kerja asing (TKA) asal Wuhan. TKA itu bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap. Sebelumnya, TKA tersebut pulang bersama keluarganya ke Wuhan, pada 28 Desember 2019. Kemudian pada 21 Januari 2020, TKA itu kembali ke Indonesia, namun mereka tidak berangkat bersamaan.
TKA tersebut berangkat dari Wuhan bersama istrinya. Sedangkan anaknya berangkat dari Shanghai. Mereka lantas bertemu di Bandara Soekarno Hatta. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan ke Stasiun Purwokerto.
Pada 22 Januari 2020, mereka tiba di Stasiun Purwokerto. Pada Minggu 26 Januari, anak TKA atau WNA perempuan itu menderita demam, pilek, batuk, lemas, atau mirip dengan gejala serangan virus Korona."Saat ini sedang ada observasi dan isolasi dirawat di rumah sakit," jelas Ganjar.
(shf)