Pengangkatan Pejabat Keluarga Gubernur Riau Dinilai Tidak Langgar Aturan
A
A
A
PEKANBARU - Belakangan ini muncul pro kontra terkait pengangkatan keluarga dan kolega Gubernur Riau, Syamsuar jadi pejabat di lingkungan Pemprov Riau. Menurut sejumlah kalangan hal itu tidak ada yang melanggar.
Tokoh Masyarakat Melayu Riau, Bismar Rambah menilai bahwa pengangkatan itu masih sebatas kewajaran apalagi dilakukan melalui mekanisme. Jika tidak melalui prosedur itu yang menyalahi.
"Gubernur tentu butuh perwira lapangan yang handal, paham dengan selera dia dan loyal. Pejabat yang dilantik Eselon III dan IV jumlahnya 600 orang, kalau di antara itu ada ternyata keluarga. Di posisi tertentu, gubernur butuh orang yang dekat dan paham maunya dia," ujarnya, Rabu (15/1/2020).
Tokoh masyarakar Riau lain, Profesor Ashaluddin Jalil menilai bahwa pejabat Eselon III dan IV yang belum lama dilantik merupakan pejabat teknis. Beda halnya jika yang diangkat adalah Eselon II.
"Pejabat Eselon III dan IV itu kan 80 persen teknis dan 20 persen kebijakan. Beda kalau yang dilantik itu pejabat Eselon II," kata mantan Rektor Universitas Riau.
Dia menilai semua pejabat yang dilantik termasuk ada keluarga Gubernur Riau meneken fakta integritas. Kalau kemudian kerabatnya itu 'melempem' dalam perjalanannya tentu harus diambil tindakan.
"Saya yakin Gubernur Syamsuar enggak mau ambil resiko, dia enggak mau keberadaan kerabatnya itu jadi bumerang. Kalau tidak bagus pasti diganti, baik kerabat maupun yang bukan," kata Jalil.
Tokoh Masyarakat Melayu Riau, Bismar Rambah menilai bahwa pengangkatan itu masih sebatas kewajaran apalagi dilakukan melalui mekanisme. Jika tidak melalui prosedur itu yang menyalahi.
"Gubernur tentu butuh perwira lapangan yang handal, paham dengan selera dia dan loyal. Pejabat yang dilantik Eselon III dan IV jumlahnya 600 orang, kalau di antara itu ada ternyata keluarga. Di posisi tertentu, gubernur butuh orang yang dekat dan paham maunya dia," ujarnya, Rabu (15/1/2020).
Tokoh masyarakar Riau lain, Profesor Ashaluddin Jalil menilai bahwa pejabat Eselon III dan IV yang belum lama dilantik merupakan pejabat teknis. Beda halnya jika yang diangkat adalah Eselon II.
"Pejabat Eselon III dan IV itu kan 80 persen teknis dan 20 persen kebijakan. Beda kalau yang dilantik itu pejabat Eselon II," kata mantan Rektor Universitas Riau.
Dia menilai semua pejabat yang dilantik termasuk ada keluarga Gubernur Riau meneken fakta integritas. Kalau kemudian kerabatnya itu 'melempem' dalam perjalanannya tentu harus diambil tindakan.
"Saya yakin Gubernur Syamsuar enggak mau ambil resiko, dia enggak mau keberadaan kerabatnya itu jadi bumerang. Kalau tidak bagus pasti diganti, baik kerabat maupun yang bukan," kata Jalil.
(kri)