ACT Distribusikan Bantuan Satu Ton Logistik ke Desa Lebak Situ Banten
A
A
A
LEBAK - Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan bantuan satu ton logistik ke Desa Lebak Situ, Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (13/1/2020).
Komandan Posko Induk Wilayah Lebak Oka Imron mengatakan, bantuan ACT ke Desa Lebak Situ berupa beras, makanan siap saji, alat kebersihan, obat-obatan, dan perlengkapan sekolah untuk ratusan masyarakat yang terdampak longsor serta banjir bandang.
Pasalnya, kawasan tersebut merupakan satu di antara beberapa wilayah yang masih terisolisasi akibat putusnya jalur ke kawasan itu.
"Sebenarnya, kita sejak awal sudah melakukan pendistribusian logistik untuk wilayah yang terdampak longsor dan banjir di Lebak ada 6 titik kecamatan seperti di Maja, Cimarga, Cipanas, dan di Lebak Situ. Ini titik terberat karena daerah ini terisolasi, jalannya terputus longsoran," ujar Oka Imron di lokasi, Senin (13/1/2020).
Menurutnya, dari 6 titik kecamatan itu, ada 28 desa yang terdampak bencana, ACT pun telah hadir memberikan bantuan ke 28 desa itu. Bukan hanya bantuan logistik, pelayanan medis dan dapur umum pun dilakukan di 28 desa tersebut pada masyarakat yang terdampak.
"Kami juga berikan paket lilin karena memang penerangan disini masih belum nyala pasca longsor dan banjir. Sejauh pengamatan ACT, paket pangan disini masih sangat dibutuhkan karena sulit dijanhkau. Terlebih lagi, harga-harga disini juga meningkat, gas saja mencapai Rp80 ribu," terangnya.
Sementara itu Direktur Media dan Komunikasi ACT, Lukman Azis mengungkapkan, perjalanan ke Desa Lebak Situ sangat terjal dan curam. Tapi, tak menyurutkan tim ACT untuk datang dan memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak bencana demi rasa kemanusiaan. Adapun saat ini, ACT baru melakukan pemberian bantuan di tahap emergency saja.
"Saat ini bantuan masih dalam tahap emergency setelah itu kita lakukan tahap recovery, pemulihan, dan lainnya. Sebabnya pasca pemberitaan berhenti, khususnya terkait dampak bencana ini, disitulah penderitaan masyarakat yang terdampak karena bantuan pun tak lagi ada untuk mereka," tuturnya.
Maka itu, kata dia, ACT pun bakal melakukan tahap recovery di wilayah itu ke depannya.Salah satunya dengan membangun ICS (Integrated Comunity Shelter), mencakup hunian sementara untuk warga yang terdampak bencana agar mereka bisa tetap survive pasca bencana. Lalu, ada sarana pendidikan, dapur umum, MCK, dan fasilitas bermain anak pula.
"Sedangkan terkait telokasi (Sebagaimana yang dialami warga di RT 01/02), pengalaman ACT kita membangun ICS dan Insyaallah bukan tak mungkin direalisasikan di Lebak Situ ini karena memang recovery dan rehabilitas itu penting," bebernya.
Sementara itu Kepala Desa Lebak Situ, TB Imron menerangkan, ada 359 jiwa yang mengungsi karena terdampak longsor dan banjir bandang. Dari total 4 RW dan 17 RT di wilayahnya, sejumlah RT dan RW terdampak seperti di RT 01/02, 89 kepala keluarga terdampak dan terpaksa mengungsi serta belasan rumah pun rusak hingga rata dengan tanah.
"Di RT 1 itu, semua rumahnya terdampak, itu geser semua tanahnya sehingga 89 KK harus dievakuasi. Total titik longsor dan banjir bandang di sini ada 12 titik di 9 kampung," paparnya.
Adanya bantuan dari ACT pihaknya sangat berterima masih. Diharapkan ACT terus memberikan bantuan pada warga yang masih membutuhkan bantuan.
Komandan Posko Induk Wilayah Lebak Oka Imron mengatakan, bantuan ACT ke Desa Lebak Situ berupa beras, makanan siap saji, alat kebersihan, obat-obatan, dan perlengkapan sekolah untuk ratusan masyarakat yang terdampak longsor serta banjir bandang.
Pasalnya, kawasan tersebut merupakan satu di antara beberapa wilayah yang masih terisolisasi akibat putusnya jalur ke kawasan itu.
"Sebenarnya, kita sejak awal sudah melakukan pendistribusian logistik untuk wilayah yang terdampak longsor dan banjir di Lebak ada 6 titik kecamatan seperti di Maja, Cimarga, Cipanas, dan di Lebak Situ. Ini titik terberat karena daerah ini terisolasi, jalannya terputus longsoran," ujar Oka Imron di lokasi, Senin (13/1/2020).
Menurutnya, dari 6 titik kecamatan itu, ada 28 desa yang terdampak bencana, ACT pun telah hadir memberikan bantuan ke 28 desa itu. Bukan hanya bantuan logistik, pelayanan medis dan dapur umum pun dilakukan di 28 desa tersebut pada masyarakat yang terdampak.
"Kami juga berikan paket lilin karena memang penerangan disini masih belum nyala pasca longsor dan banjir. Sejauh pengamatan ACT, paket pangan disini masih sangat dibutuhkan karena sulit dijanhkau. Terlebih lagi, harga-harga disini juga meningkat, gas saja mencapai Rp80 ribu," terangnya.
Sementara itu Direktur Media dan Komunikasi ACT, Lukman Azis mengungkapkan, perjalanan ke Desa Lebak Situ sangat terjal dan curam. Tapi, tak menyurutkan tim ACT untuk datang dan memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak bencana demi rasa kemanusiaan. Adapun saat ini, ACT baru melakukan pemberian bantuan di tahap emergency saja.
"Saat ini bantuan masih dalam tahap emergency setelah itu kita lakukan tahap recovery, pemulihan, dan lainnya. Sebabnya pasca pemberitaan berhenti, khususnya terkait dampak bencana ini, disitulah penderitaan masyarakat yang terdampak karena bantuan pun tak lagi ada untuk mereka," tuturnya.
Maka itu, kata dia, ACT pun bakal melakukan tahap recovery di wilayah itu ke depannya.Salah satunya dengan membangun ICS (Integrated Comunity Shelter), mencakup hunian sementara untuk warga yang terdampak bencana agar mereka bisa tetap survive pasca bencana. Lalu, ada sarana pendidikan, dapur umum, MCK, dan fasilitas bermain anak pula.
"Sedangkan terkait telokasi (Sebagaimana yang dialami warga di RT 01/02), pengalaman ACT kita membangun ICS dan Insyaallah bukan tak mungkin direalisasikan di Lebak Situ ini karena memang recovery dan rehabilitas itu penting," bebernya.
Sementara itu Kepala Desa Lebak Situ, TB Imron menerangkan, ada 359 jiwa yang mengungsi karena terdampak longsor dan banjir bandang. Dari total 4 RW dan 17 RT di wilayahnya, sejumlah RT dan RW terdampak seperti di RT 01/02, 89 kepala keluarga terdampak dan terpaksa mengungsi serta belasan rumah pun rusak hingga rata dengan tanah.
"Di RT 1 itu, semua rumahnya terdampak, itu geser semua tanahnya sehingga 89 KK harus dievakuasi. Total titik longsor dan banjir bandang di sini ada 12 titik di 9 kampung," paparnya.
Adanya bantuan dari ACT pihaknya sangat berterima masih. Diharapkan ACT terus memberikan bantuan pada warga yang masih membutuhkan bantuan.
(zil)