Anak Pembunuh Ibu Kandung di Kotawaringin Timur Positif Narkoba
A
A
A
KOTAWARINGIN TIMUR - Anak biadab yang tega membunuh ibu kandung sendiri dan mengumumkan melalui pengeras suara masjid ternyata positif amfetamin (narkoba).
“FR (34), positif sebagai pengguna narkoba. Hal itu berdasarkan tes narkoba yang dilaksanakan Polres Kotim terhadap tersangka,” ujar Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim), AKBP Mohammad Rommel, Kamis (9/1/2020) sore.
Kepolisian masih menyelidiki apakah saat aksi biadab tersebut dilakukan saat pelaku di bawah pengaruh narkoba atau tidak. "Kami belum bisa pastikan apakah tersangka di bawah pengaruh narkoba saat membunuh ibu kandungnya,” kata Kapolres
Sejauh ini polisi masih melakukan pemeriksaan maraton terhadap tersangka untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa.
Bahkan tetangga korban juga dimintai keterangan. Mereka mengatakan memang sempat mendengar ada cekcok di rumah korban sekitar pukul 02.00 WIB pada Rabu (8/1/2020) dini hari tersebut.
seorang ibu berininisial Es (70), warga Desa Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng tewas digorok oleh anak kandungnya sendiri, Firman di rumahnya, Rabu (8/1/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Parahnya lagi, seusai menghabisi sang ibu, mantan sekretaris Desa Tumbang Sangai ini langsung mengumumkan di pengeras suara masjid tak jauh dari rumahnya. Tak hanya itu, anak biadab ini juga nekat membacok sejumlah bagian tubuh lainnya.
Kepala Desa Tumbang Sangai Suryanto mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pukul 02.00WIB. Saat itu pelaku memanggil ibunya yang hendak salat Tahajud untuk duduk dan bercerita. (Baca juga; Biadab, Anak Bunuh Ibu Kandung dan Umumkan di Pengeras Suara Masjid )
"Mungkin dalam komunikasi antara keduanya terdapat sesuatu yang tidak berkenan atau mungkin ada persoalan lainnya, Firman langsung membunuh ibunya tersebut," ujar Suryanto saat dihubungi MNC Media, Kamis (9/1/2020).
Usai membunuh, pelaku langsung ke masjid dan mengumumkan acara upacara pemakaman serta menjelaskan kenapa dia membunuh sang ibu. Selang beberapa saat kemudian, pelaku melanjutkan pengumumannya dengan mengatakan bahwa yang meninggal adalah ibu kandungnya dan dibunuh sendiri.
“FR (34), positif sebagai pengguna narkoba. Hal itu berdasarkan tes narkoba yang dilaksanakan Polres Kotim terhadap tersangka,” ujar Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim), AKBP Mohammad Rommel, Kamis (9/1/2020) sore.
Kepolisian masih menyelidiki apakah saat aksi biadab tersebut dilakukan saat pelaku di bawah pengaruh narkoba atau tidak. "Kami belum bisa pastikan apakah tersangka di bawah pengaruh narkoba saat membunuh ibu kandungnya,” kata Kapolres
Sejauh ini polisi masih melakukan pemeriksaan maraton terhadap tersangka untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa.
Bahkan tetangga korban juga dimintai keterangan. Mereka mengatakan memang sempat mendengar ada cekcok di rumah korban sekitar pukul 02.00 WIB pada Rabu (8/1/2020) dini hari tersebut.
seorang ibu berininisial Es (70), warga Desa Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng tewas digorok oleh anak kandungnya sendiri, Firman di rumahnya, Rabu (8/1/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
Parahnya lagi, seusai menghabisi sang ibu, mantan sekretaris Desa Tumbang Sangai ini langsung mengumumkan di pengeras suara masjid tak jauh dari rumahnya. Tak hanya itu, anak biadab ini juga nekat membacok sejumlah bagian tubuh lainnya.
Kepala Desa Tumbang Sangai Suryanto mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pukul 02.00WIB. Saat itu pelaku memanggil ibunya yang hendak salat Tahajud untuk duduk dan bercerita. (Baca juga; Biadab, Anak Bunuh Ibu Kandung dan Umumkan di Pengeras Suara Masjid )
"Mungkin dalam komunikasi antara keduanya terdapat sesuatu yang tidak berkenan atau mungkin ada persoalan lainnya, Firman langsung membunuh ibunya tersebut," ujar Suryanto saat dihubungi MNC Media, Kamis (9/1/2020).
Usai membunuh, pelaku langsung ke masjid dan mengumumkan acara upacara pemakaman serta menjelaskan kenapa dia membunuh sang ibu. Selang beberapa saat kemudian, pelaku melanjutkan pengumumannya dengan mengatakan bahwa yang meninggal adalah ibu kandungnya dan dibunuh sendiri.
(wib)