Sungai Cidurian Meluap, Lima Desa di Kabupaten Serang Terendam
A
A
A
SERANG - Intensitas hujan yang tinggi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Serang, Banten mengakibatkan 500 rumah di lima desa di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang tergenang banjir. Lima desa tersebut yakni Desa Mekar Baru, Desa Cidahu, Desa Nyompok, Desa Carenang Udik.
Kepala BPBD Serang Nana Sukmana mengatakan, banjir diakibatkan meluapnya sungai Cidurian hingga masuk ke pemukiman warga setinggi 30-70cm sejak kemarin sore "Hingga pagi ini banjir masih menggenangi lima desa di Kecamatan Kopo, namun sudah mulai surut," ujar Nana, Kamis (02/01/2020).
Dampak banjir tersebut mengakibatkan 500 rumah di Kampung Penanggulang terendam banjir, sebanyak 590 jiwa dievakuasi. Kemudian di Kampung Kamarang Desa Cidahu sebanyak 150 rumah 400 jiwa terdampak banjir, Desa Nyompok 60 rumah terendam 200 jiwa jadi korbannya. "Untuk satu desa yakni Desa Rancasumur dan carenang udik masih dalam pendataan rumah yang terendam dan jumlah jiwanya," ujar Nana.
Saat ini, tim gabungan dari BPBD, Polri, TNI, Tagana, relawan masih fokus mengevakuasi warga yang terjebak di rumah menggunakan perahu karet.
Selain itu, upaya yang dilakukan dengan mengerahkan sebanyak satu pleton TRC BPBD dari berbagai Klaster diberangkatkan untuk melakukan penanganan (Klaster Rescue, Medical, Sarpras/Logistik). "Satu tim ditugaskan melakukan pemantauan menyisir wilayah sepanjang aliran sungai cidurian dan ciujung," pungkasnya.
Kepala BPBD Serang Nana Sukmana mengatakan, banjir diakibatkan meluapnya sungai Cidurian hingga masuk ke pemukiman warga setinggi 30-70cm sejak kemarin sore "Hingga pagi ini banjir masih menggenangi lima desa di Kecamatan Kopo, namun sudah mulai surut," ujar Nana, Kamis (02/01/2020).
Dampak banjir tersebut mengakibatkan 500 rumah di Kampung Penanggulang terendam banjir, sebanyak 590 jiwa dievakuasi. Kemudian di Kampung Kamarang Desa Cidahu sebanyak 150 rumah 400 jiwa terdampak banjir, Desa Nyompok 60 rumah terendam 200 jiwa jadi korbannya. "Untuk satu desa yakni Desa Rancasumur dan carenang udik masih dalam pendataan rumah yang terendam dan jumlah jiwanya," ujar Nana.
Saat ini, tim gabungan dari BPBD, Polri, TNI, Tagana, relawan masih fokus mengevakuasi warga yang terjebak di rumah menggunakan perahu karet.
Selain itu, upaya yang dilakukan dengan mengerahkan sebanyak satu pleton TRC BPBD dari berbagai Klaster diberangkatkan untuk melakukan penanganan (Klaster Rescue, Medical, Sarpras/Logistik). "Satu tim ditugaskan melakukan pemantauan menyisir wilayah sepanjang aliran sungai cidurian dan ciujung," pungkasnya.
(nag)