Puluhan Hektare Tanaman Padi di Sukoharjo Terendam Banjir
A
A
A
SUKOHARJO - Puluhan hektare lahan pertanian dilaporkan terendam air setelah tanggul Sungai Situri di Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, jebol akibat diguyur hujan deras.
Kepala Desa Grogol, Heri Putut mengatakan, tanggul jebol terjadi di dua titik dengan lebar masing-masing sekitar empat meter. “Debit air sungai naik dan alirannya deras hingga mengikis tanggul,” katanya, Jumat (27/12/2019).
Selanjutnya, air masuk ke lahan sawah dan merendam puluhan hektare tanaman padi yang baru tanam. Penanganan dan penanggulangan sementara dilakukan pihak desa bersama TNI/Polri dan Karang Taruna dengan memasang sandbag atau karung-karung berisi pasir guna menutup tanggul yang jebol.
Langkah ini sekaligus sebagai upaya mengantisipasi banjir bandang akibat jebolnya tanggul. Pihaknya berharap langkah konkrit dari pihak terkait, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) agar melakukan normalisasi Sungai Situri.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto mengatakan, pihaknya telah menyerahkan bantuan sandbag kepada wilayah Desa Grogol. Bantuan sebagai upaya darurat untuk menutup tanggul yang jebol.
“Kondisinya saat ini terpantau sudah surut, tapi masih sedikit merendam lahan pertanian,” terang Sri Maryanto. Pihaknya akan mengajukan kembali permohonan ke BBWSBS agar dilakukan normalisasi Sungai Situri, termasuk tanggul sungai yang jebol.
Kepala Desa Grogol, Heri Putut mengatakan, tanggul jebol terjadi di dua titik dengan lebar masing-masing sekitar empat meter. “Debit air sungai naik dan alirannya deras hingga mengikis tanggul,” katanya, Jumat (27/12/2019).
Selanjutnya, air masuk ke lahan sawah dan merendam puluhan hektare tanaman padi yang baru tanam. Penanganan dan penanggulangan sementara dilakukan pihak desa bersama TNI/Polri dan Karang Taruna dengan memasang sandbag atau karung-karung berisi pasir guna menutup tanggul yang jebol.
Langkah ini sekaligus sebagai upaya mengantisipasi banjir bandang akibat jebolnya tanggul. Pihaknya berharap langkah konkrit dari pihak terkait, dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) agar melakukan normalisasi Sungai Situri.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto mengatakan, pihaknya telah menyerahkan bantuan sandbag kepada wilayah Desa Grogol. Bantuan sebagai upaya darurat untuk menutup tanggul yang jebol.
“Kondisinya saat ini terpantau sudah surut, tapi masih sedikit merendam lahan pertanian,” terang Sri Maryanto. Pihaknya akan mengajukan kembali permohonan ke BBWSBS agar dilakukan normalisasi Sungai Situri, termasuk tanggul sungai yang jebol.
(wib)