Tangani Kasus Ular, Tim Rescue Animal Kewalahan
A
A
A
PURWAKARTA - Tim Rescue Animal Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta cukup kewalahan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait kasus banyaknya ular di permukiman. Tidak hanya ular tim ini pun juga harus menanggulangi jenis binatang lainnya seperti sarang tawon di perumahan warga. (Baca: Anak Ular Kobra juga Muncul di Permukiman Warga Jakarta)
Dua sepekan terakhir, tim rescue animal harus merespons panggilan darurat warga tentang keberadaan ular. Sedikitnya Sembilan laporan yang harus segera ditangani. Sementara jumlah personel tim ini hanya sembilan orang.
Kepala DPKPB Purwakarta, Wahyu Wibisono mengungkapkan, kasus ular di Purwakarta termasuk fenomenal dan baru terjadi tahun ini. Sedangkan untuk kasus kebakaran dan penanggulangan sarang tawon merupakan hal biasa. Meskipun jumlah kasus kebakaran yang ditangani cukup banyak sekitar 400 kasus dalam tahun ini.
"Tim kami harus menangani dari satu wilayah ke wilayah lain yang jarak tempuhnya cukup jauh. Bahkan laporan diterima dalam waktu yang bersamaan. Sementara jumlah personel kami sangat terbatas. Adapun ular yang kami tangani tidak hanya kobra, melainkan jenis lainnya seperti ular sanca,” ungkap Wibisono kepada SINDOnews, Rabu (18/12/2019).
Menilai fenomena ular seperti ini, menurut dia, pada bulan ini disinyalir merupakan siklus menetas dari telur-telur ular kobra. Sebab menilik dari ukuran ular kobra yang ditangani masih cukup muda. Pihaknya berharap, masyarakat agar waspada dan selalu berhati-hati, selain selalu membersihkan rumah yang kemungkinan beberapa tempatnya menjadi sarang ular.
Dua sepekan terakhir, tim rescue animal harus merespons panggilan darurat warga tentang keberadaan ular. Sedikitnya Sembilan laporan yang harus segera ditangani. Sementara jumlah personel tim ini hanya sembilan orang.
Kepala DPKPB Purwakarta, Wahyu Wibisono mengungkapkan, kasus ular di Purwakarta termasuk fenomenal dan baru terjadi tahun ini. Sedangkan untuk kasus kebakaran dan penanggulangan sarang tawon merupakan hal biasa. Meskipun jumlah kasus kebakaran yang ditangani cukup banyak sekitar 400 kasus dalam tahun ini.
"Tim kami harus menangani dari satu wilayah ke wilayah lain yang jarak tempuhnya cukup jauh. Bahkan laporan diterima dalam waktu yang bersamaan. Sementara jumlah personel kami sangat terbatas. Adapun ular yang kami tangani tidak hanya kobra, melainkan jenis lainnya seperti ular sanca,” ungkap Wibisono kepada SINDOnews, Rabu (18/12/2019).
Menilai fenomena ular seperti ini, menurut dia, pada bulan ini disinyalir merupakan siklus menetas dari telur-telur ular kobra. Sebab menilik dari ukuran ular kobra yang ditangani masih cukup muda. Pihaknya berharap, masyarakat agar waspada dan selalu berhati-hati, selain selalu membersihkan rumah yang kemungkinan beberapa tempatnya menjadi sarang ular.
(sms)