Wujudkan Kabupaten Digital, Jayapura Bangun Pusat Komando Data
A
A
A
SENTANI - Command Center atau pusat komando data merupakan sebuah lokasi yang lengkap dengan infrastruktur yang diperlukan seorang pimpinan bersama dengan tim untuk bisa melakukan rapat, mengambil keputusan, menugaskan, mengkoordinasikan, memonitor dan mengontrol seluruh tindakkan yang diperlukan sebagai respon terhadap krisis yang dihadapi sebuah lembaga.
Misalnya, tindakkan tanggap darurat, rencana aksi untuk perbaikan dan pemulihan, langkah pengadaan, dan langkah penyediaan informai publik. Tujuan komando pusat data adalah mengumpulkan dan memproses informasi yang dibutuhkan agar dapat mengatur berbagai kejadian dan kesadaran situasional secara cepat dan efektif.
Gustaf Giapon, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura, mengatakan, komando pusat data dibangun atas keinginan pemerintah daerah agar Kabupaten Jayapura bisa menjadi Kabupaten Digital, yang dicanangkan oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw. "Sehingga Dinas Komunikasi dan Informatika membangun Command Center sesuai dengan kebijakan Bupati Jayapura dengan mengikuti trend perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini," kata Gustaf di Sentani, Senin (16/12/2019).
Pusat komando data atau command center ini punya banyak manfaat, salah satunya berperan sebagai pusat data. Semua data akan tergabung dalam Jayapura Satu Data, yang akan dimulai dari kampung, distrik dan Kabupaten.
“Ini juga dalam kerangka mendukung kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Jayapura dalam pelimpahan kewenangan dari kabupaten ke distrik sebagai pusat data dan pusat informasi,” ujar Gustaf.
Pusat komando data ini akan mendapat masukan data-data setiap saat baik dari perangkat kampung melalui operator kampung, distrik dan organisasi-organisasi perangkat daerah di tingkat kabupaten. “Mereka ini yang memiliki hak untuk menghimpun data-data masuk command center,” kata Gustaf.
Data yang akan diakses di command center meliputi semua data, seperti data penduduk, data pendidikan, data kesehatan, ekonomi, data infratsruktur, data kekerasan perempuan dan anak, data bencana alam, data lingkungan hidup, data dari keluarga berencana tentang potensi usia dini dan lainnya itu bisa diketahui.
Selain itu, dengan adanya Smart City, khusus di Kabupaten Jayapura fokus pada Smart City Government. Jadi, pelayanan publik yang ada saat ini adalah berbasis aplikasi dan semua hal transparan. Sehingga masyarakat bisa mengetahui secara baik. Dengan cara ini mempermudah masyarakat dan pemerintah untuk mencari dan mengetahui potensi yang dimiliki oleh daerah lain.
“Kalau command center di daerah lain lebih banyak digunakan untuk memantau arus lalulintas jalan raya, mamantau kondisi masyarakat di malam hari. Kita di Kabupaten Jayapura juga akan menuju ke sana. Hal itu, kita bisa kerjasama dengan dinas perhubungan untuk bisa memasang CCTV di sepanjang jalan, sedangkan dinas pekerjaan umum dan dinas lingkungan hidup juga bisa melakukan apa, sehingga itu bisa terintegrasi di command center ini”, jelas Gustaf Griapon.
Command center adalah pusat komando data yang akan memberikan informasi kepada warga yang membutuhkan informasi tentang data-data yang ada di pemerintah daerah, yang selama ini merasa susah dapat, tapi kedepan informasi tentang data-data bisa diakses dengan mudah sesuai dengan peran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, command center ini juga akan digunakan untuk kebutuhan Pekan Olahraga Nasional ke-20 tahun 2020 di Papua, yang pusat penyelenggaraannya di Kabupaten Jayapura. Terkait dengan adanya command center ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura telah melaporkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta dan Diskominfo Provinsi Papua sebagai koordinator bidang IT PON 2020.
Pada saat PON nanti akan ada command center dan media center. Kebutuhan media center akan dibantu oleh Kementerian Kominfo. Pada awal Januari atau Februari 2020, tim akan datang melakukan sourvei ke daerah-daerah yang punya venue untuk membangun media center.
Orang yang akan bertugas di Command Center Kabupaten Jayapura adalah harus yang tersertifikasi, tidak bisa sembarang orang. Pemerintah Kabupaten Jayapura akan merekrut dua orang asli Kabupaten Jayapura yang telah menyelesaikan pendidikan dari Program P5 untuk dilatih kemudian akan ditugaskan untuk mengoperasikan seluruh fasilitas di Command Center.
“Dari Diskominfo sendiri sudah punya tenaga IT banyak, tapi kita ingin menggunakan apa yang telah dibiayai pemerintah, itu yang kita mau manfaatkan.”
Bupati juga bisa menggunakan fasilitas command center untuk bisa teleconference bicara dengan kepala-kepala distrik, hanya penting tersedia akses internet. Hanya dengan telepon seluler menggunakan fasilitas command center, langsung bisa komunikasi.
“Command center ini juga dibangun dalam kerangka program pelimpahan kewenangan ke distrik, agar bupati bisa berkomunikasi dengan para kepala distrik,” ujar Gustaf.
Pelaksana Tugas Kadis Kominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon mengatakan, persiapan membangun command center sudah dilakukan Diskominfo sejak Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mencanangkan distrik sebagai pusat data dan pusat informasi pada 2015 lalu.
Dimulai dengan menyediakan infrastruktur di distrik, penyebarluasan informasi berupa website distrik, edukasi-edukasi bagi tenaga pengelola website distrik. Bahkan dari 19 distrik di Kabupaten Jayapura, sudah 16 distrik yang infrastrukturnya telah disiapkan, tinggal sumberdaya manusianyayang perlu segera disiapkan. Tiga distrik yang tersisa akan disiapkan pada 2020 mendatang.
“Tenaga pengelola sistem teknologi informasi di distrik, terutama distrik-distrik pilot project akan dikontrak. Kita susah mengharapkan pegawai negeri di distrik yang mengelolanya. Kecuali pegawainya punya hobi IT, itu kita poles sedikit saja dia bisa jalan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Jayapura menghabiskan dana lebih dari sembilan miliyar rupiah untuk membangun Command Center, yang akan diresmikan oleh Menteri Kominfo RI pada Rabu 18 Desember 2019 bertepatan dengan syukuran dua tahun kepemimpinan Mathius Awoitauw dan Giri Wijayantoro menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura, yang disatukan dengan perayaan Natal bersama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Jayapura.
Misalnya, tindakkan tanggap darurat, rencana aksi untuk perbaikan dan pemulihan, langkah pengadaan, dan langkah penyediaan informai publik. Tujuan komando pusat data adalah mengumpulkan dan memproses informasi yang dibutuhkan agar dapat mengatur berbagai kejadian dan kesadaran situasional secara cepat dan efektif.
Gustaf Giapon, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura, mengatakan, komando pusat data dibangun atas keinginan pemerintah daerah agar Kabupaten Jayapura bisa menjadi Kabupaten Digital, yang dicanangkan oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw. "Sehingga Dinas Komunikasi dan Informatika membangun Command Center sesuai dengan kebijakan Bupati Jayapura dengan mengikuti trend perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini," kata Gustaf di Sentani, Senin (16/12/2019).
Pusat komando data atau command center ini punya banyak manfaat, salah satunya berperan sebagai pusat data. Semua data akan tergabung dalam Jayapura Satu Data, yang akan dimulai dari kampung, distrik dan Kabupaten.
“Ini juga dalam kerangka mendukung kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Jayapura dalam pelimpahan kewenangan dari kabupaten ke distrik sebagai pusat data dan pusat informasi,” ujar Gustaf.
Pusat komando data ini akan mendapat masukan data-data setiap saat baik dari perangkat kampung melalui operator kampung, distrik dan organisasi-organisasi perangkat daerah di tingkat kabupaten. “Mereka ini yang memiliki hak untuk menghimpun data-data masuk command center,” kata Gustaf.
Data yang akan diakses di command center meliputi semua data, seperti data penduduk, data pendidikan, data kesehatan, ekonomi, data infratsruktur, data kekerasan perempuan dan anak, data bencana alam, data lingkungan hidup, data dari keluarga berencana tentang potensi usia dini dan lainnya itu bisa diketahui.
Selain itu, dengan adanya Smart City, khusus di Kabupaten Jayapura fokus pada Smart City Government. Jadi, pelayanan publik yang ada saat ini adalah berbasis aplikasi dan semua hal transparan. Sehingga masyarakat bisa mengetahui secara baik. Dengan cara ini mempermudah masyarakat dan pemerintah untuk mencari dan mengetahui potensi yang dimiliki oleh daerah lain.
“Kalau command center di daerah lain lebih banyak digunakan untuk memantau arus lalulintas jalan raya, mamantau kondisi masyarakat di malam hari. Kita di Kabupaten Jayapura juga akan menuju ke sana. Hal itu, kita bisa kerjasama dengan dinas perhubungan untuk bisa memasang CCTV di sepanjang jalan, sedangkan dinas pekerjaan umum dan dinas lingkungan hidup juga bisa melakukan apa, sehingga itu bisa terintegrasi di command center ini”, jelas Gustaf Griapon.
Command center adalah pusat komando data yang akan memberikan informasi kepada warga yang membutuhkan informasi tentang data-data yang ada di pemerintah daerah, yang selama ini merasa susah dapat, tapi kedepan informasi tentang data-data bisa diakses dengan mudah sesuai dengan peran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, command center ini juga akan digunakan untuk kebutuhan Pekan Olahraga Nasional ke-20 tahun 2020 di Papua, yang pusat penyelenggaraannya di Kabupaten Jayapura. Terkait dengan adanya command center ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura telah melaporkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta dan Diskominfo Provinsi Papua sebagai koordinator bidang IT PON 2020.
Pada saat PON nanti akan ada command center dan media center. Kebutuhan media center akan dibantu oleh Kementerian Kominfo. Pada awal Januari atau Februari 2020, tim akan datang melakukan sourvei ke daerah-daerah yang punya venue untuk membangun media center.
Orang yang akan bertugas di Command Center Kabupaten Jayapura adalah harus yang tersertifikasi, tidak bisa sembarang orang. Pemerintah Kabupaten Jayapura akan merekrut dua orang asli Kabupaten Jayapura yang telah menyelesaikan pendidikan dari Program P5 untuk dilatih kemudian akan ditugaskan untuk mengoperasikan seluruh fasilitas di Command Center.
“Dari Diskominfo sendiri sudah punya tenaga IT banyak, tapi kita ingin menggunakan apa yang telah dibiayai pemerintah, itu yang kita mau manfaatkan.”
Bupati juga bisa menggunakan fasilitas command center untuk bisa teleconference bicara dengan kepala-kepala distrik, hanya penting tersedia akses internet. Hanya dengan telepon seluler menggunakan fasilitas command center, langsung bisa komunikasi.
“Command center ini juga dibangun dalam kerangka program pelimpahan kewenangan ke distrik, agar bupati bisa berkomunikasi dengan para kepala distrik,” ujar Gustaf.
Pelaksana Tugas Kadis Kominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon mengatakan, persiapan membangun command center sudah dilakukan Diskominfo sejak Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mencanangkan distrik sebagai pusat data dan pusat informasi pada 2015 lalu.
Dimulai dengan menyediakan infrastruktur di distrik, penyebarluasan informasi berupa website distrik, edukasi-edukasi bagi tenaga pengelola website distrik. Bahkan dari 19 distrik di Kabupaten Jayapura, sudah 16 distrik yang infrastrukturnya telah disiapkan, tinggal sumberdaya manusianyayang perlu segera disiapkan. Tiga distrik yang tersisa akan disiapkan pada 2020 mendatang.
“Tenaga pengelola sistem teknologi informasi di distrik, terutama distrik-distrik pilot project akan dikontrak. Kita susah mengharapkan pegawai negeri di distrik yang mengelolanya. Kecuali pegawainya punya hobi IT, itu kita poles sedikit saja dia bisa jalan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Jayapura menghabiskan dana lebih dari sembilan miliyar rupiah untuk membangun Command Center, yang akan diresmikan oleh Menteri Kominfo RI pada Rabu 18 Desember 2019 bertepatan dengan syukuran dua tahun kepemimpinan Mathius Awoitauw dan Giri Wijayantoro menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jayapura, yang disatukan dengan perayaan Natal bersama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Jayapura.
(akn)