Cari Lahan di Banten, Investor China Bakal Bangun Industri Hi-Tech
A
A
A
SERANG - Investor dari negara China melirik Banten sebagai lokasi membangun industri hitech . Hal itu dibuktikan dengan 4 orang delegasi bertemu Gubernur Banten Wahidin Halim di Kota Serang. Selasa (17/12/2019).
Pertemuan tersebut membahas soal mencari lahan seluas 4.000 hektare (ha) yang layak dan strategis untuk mendirikan pabrik di sektor hitech. (Baca juga: Tol Jor II Perkuat Infrastruktur Banten)
"Kebetulan tadi ada delegasi dari Cina yang mau membangun industri hitech di Banten. Masih belum tahu, karena kita masih cari lokasi," ujar Wahidin seusai pertemuan di kantornya.
Dijelaskan Wahidin, pertemuan tadi belum membahas tenaga kerja. Namun baru membahas seputar pemaparan rencana investasi. "Baru konsultasi, baru kita terima baik-baik, nanti akan datang lagi. ini kan baru kunjungan pertama," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso menambahkan, pertemuan perdana tersebut dihadiri perwakilan asosiasi pengusaha asal China itu masih membahas seputar lokasi yang mudah dijangkau dan strategis. (Baca juga: Gubernur Banten Beberkan Pembangunan Negeri di Atas Awan)
"Tadi ada ada kita kasih lihat lokasi alternatif untuk membangun industri di wilayah Kota Cilegon, Serang. Karena mereka butuh lokasi di pinggir pantai dan luasannya kurang lebih minta 4.000 hektare," ungkapnya.
Dikatakan Babar, dipilihnya Provinsi Banten oleh para investor dari China karena sudah banyak investor dari negeri Tirai Bambu yang masuk. Disusul Singapura, Korea, Jepang, dan Hong Kong.
"Tadi dipaparkan oleh Pak Gubernur bahwa investasi asing tertinggi di Banten adalah dari China sebesar USD560 juta pada tahun 2018," ujarnya.
Menurut Babar, selain Indonesia mereka juga akan mengunjungi negara Malaysia, Thailand, Vietnam untuk mencari negara yang cocok membangun usahanya. Namun, pihak Pemprov menjanjikan akan mempermudah perizinannya jika berminat berinvestasi di Banten.
Pertemuan tersebut membahas soal mencari lahan seluas 4.000 hektare (ha) yang layak dan strategis untuk mendirikan pabrik di sektor hitech. (Baca juga: Tol Jor II Perkuat Infrastruktur Banten)
"Kebetulan tadi ada delegasi dari Cina yang mau membangun industri hitech di Banten. Masih belum tahu, karena kita masih cari lokasi," ujar Wahidin seusai pertemuan di kantornya.
Dijelaskan Wahidin, pertemuan tadi belum membahas tenaga kerja. Namun baru membahas seputar pemaparan rencana investasi. "Baru konsultasi, baru kita terima baik-baik, nanti akan datang lagi. ini kan baru kunjungan pertama," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso menambahkan, pertemuan perdana tersebut dihadiri perwakilan asosiasi pengusaha asal China itu masih membahas seputar lokasi yang mudah dijangkau dan strategis. (Baca juga: Gubernur Banten Beberkan Pembangunan Negeri di Atas Awan)
"Tadi ada ada kita kasih lihat lokasi alternatif untuk membangun industri di wilayah Kota Cilegon, Serang. Karena mereka butuh lokasi di pinggir pantai dan luasannya kurang lebih minta 4.000 hektare," ungkapnya.
Dikatakan Babar, dipilihnya Provinsi Banten oleh para investor dari China karena sudah banyak investor dari negeri Tirai Bambu yang masuk. Disusul Singapura, Korea, Jepang, dan Hong Kong.
"Tadi dipaparkan oleh Pak Gubernur bahwa investasi asing tertinggi di Banten adalah dari China sebesar USD560 juta pada tahun 2018," ujarnya.
Menurut Babar, selain Indonesia mereka juga akan mengunjungi negara Malaysia, Thailand, Vietnam untuk mencari negara yang cocok membangun usahanya. Namun, pihak Pemprov menjanjikan akan mempermudah perizinannya jika berminat berinvestasi di Banten.
(shf)