Jalur Masih Longsor, Perjalanan KA Tebing Tinggi-Pematang Siantar Ditunda
A
A
A
TEBING TINGGI - Hujan deras yang mengguyur kawasan di Serdang Bedagai , Sumut mengakibatkan jalur kereta api (KA) Tebing Tinggi-Pematang Siantar longsor sehingga perjalanan KA terpaksa dibatalkan.
Longsor yang menimpa jalur kereta api terjadi antara Stasiun Tebing Tinggi dan Stasiun Baja Lingge, tepatnya di Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Serdang Bedagai pada Senin 16 Desember 2019. (Baca juga: 13 Bangkai Babi Terkena Hog Cholera Ditimbun di Tebing Tinggi)
Petugas Sarana dan Prasarana PT KAI Divisi Regional 1 Sumatera Utara dibantu petugas dari Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara masih berusaha melakukan normalisasi jalur yang mengalami merintangi jalan.
"PT KAI telah menurunkan alat berat ke lokasi untuk membersihkan longsoran dan mengevakuasi lokomotif kereta penolong yang ambles saat melewati jalur yang longsor tersebut," kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut M Ilud Siregar, Selasa (17/12/2019).
Hingga kini jalur kereta api tersebut belum dapat dilintasi. Sehingga sejumlah perjalan kereta api penumpang dan kereta api barang dari Medan menuju Pematang Siantar dan sebaliknya terpaksa dibatalkan sejak kemarin.
"Proses normalisasi jalur kereta api Tebing Tinggi-Pematang Siantar ditargetkan rampung hari ini," tandasnya.
Longsor dan banjir juga terjadi di jalur rel kereta api di kawasan KM 05 + 1/2 dan KM 03+700 sampai dengan KM 06 + 100 Petak Jalan Bajalingge Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut).
Namun, kondisi jalur Kereta Api di KM 05 + 1/2 dan KM 03+700 sampai dengan KM 06 + 100 Petak Jalan Bajalingge -Tebing Tinggi air sudah mulai surut. PT KAI (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumut terus melakukan pembersihan dan penambalan pada jalur rel yang terkena dampak banjir.
"Tinggal kondisi jalur yang mengalami gogosan dampak dari banjir sehingga masih terjadi Rinja (Rintang Jalan)," jelas Ilud Siregar. (Baca juga: Lima Kecamatan di Tebing Tinggi Terendam Banjir)
Dikatakannya, tim sedang dilakukan penambahan batu balas dan penimbunan jalur kereta api serta mengerahkan Kereta NR dan alat-alat berat.
Longsor yang menimpa jalur kereta api terjadi antara Stasiun Tebing Tinggi dan Stasiun Baja Lingge, tepatnya di Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Serdang Bedagai pada Senin 16 Desember 2019. (Baca juga: 13 Bangkai Babi Terkena Hog Cholera Ditimbun di Tebing Tinggi)
Petugas Sarana dan Prasarana PT KAI Divisi Regional 1 Sumatera Utara dibantu petugas dari Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara masih berusaha melakukan normalisasi jalur yang mengalami merintangi jalan.
"PT KAI telah menurunkan alat berat ke lokasi untuk membersihkan longsoran dan mengevakuasi lokomotif kereta penolong yang ambles saat melewati jalur yang longsor tersebut," kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut M Ilud Siregar, Selasa (17/12/2019).
Hingga kini jalur kereta api tersebut belum dapat dilintasi. Sehingga sejumlah perjalan kereta api penumpang dan kereta api barang dari Medan menuju Pematang Siantar dan sebaliknya terpaksa dibatalkan sejak kemarin.
"Proses normalisasi jalur kereta api Tebing Tinggi-Pematang Siantar ditargetkan rampung hari ini," tandasnya.
Longsor dan banjir juga terjadi di jalur rel kereta api di kawasan KM 05 + 1/2 dan KM 03+700 sampai dengan KM 06 + 100 Petak Jalan Bajalingge Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut).
Namun, kondisi jalur Kereta Api di KM 05 + 1/2 dan KM 03+700 sampai dengan KM 06 + 100 Petak Jalan Bajalingge -Tebing Tinggi air sudah mulai surut. PT KAI (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumut terus melakukan pembersihan dan penambalan pada jalur rel yang terkena dampak banjir.
"Tinggal kondisi jalur yang mengalami gogosan dampak dari banjir sehingga masih terjadi Rinja (Rintang Jalan)," jelas Ilud Siregar. (Baca juga: Lima Kecamatan di Tebing Tinggi Terendam Banjir)
Dikatakannya, tim sedang dilakukan penambahan batu balas dan penimbunan jalur kereta api serta mengerahkan Kereta NR dan alat-alat berat.
(shf)