Klungkung Terima Anugerah Pemda Pengelola APBD Terbaik
A
A
A
JAKARTA - Dengan menggunakan metode pengukuran Indeks Kelola, Katadata Insight Center (KIC) berhasil menjaring 64 kabupaten dan kota di Indonesia yang berprestasi dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ke-64 daerah tersebut berhak mendapat penghargaan Indek Kelola 2019 dari KIC dimana Kabupaten Klungkung menjadi salah satunya, yang malam penganugerahannya dilaksanakan di Jakarta Theatre XXI Jakarta Pusat, Kamis malam (28/11/2019). “Daerah-daerah tersebut memang melakukan banyak inovasi dan layak mendapatkan apresiasi,” kata Heri Susanto, Chief Content Officer Katadata.
Pemberian penghargaan Indeks Kelola ini merupakan kali kedua setelah pada 2018 KIC memberi apresiasi yang sama kepada 66 kabupaten dan kota. Tahun lalu beberapa dari daerah-daerah tersebut juga berhasil dan efektif dalam mengelola anggaran daerah sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta berdampak signifikan untuk perbaikan di bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan.
Kabupaten klungkung untuk pertama kalinya mendapatkan anugerah ini terpilih sebagai kandidat daerah terbaik untuk kategori ketepatan alokasi ekonomi dalam indek KELOLA ( Kinerja dan Efektifitas Pengelolaan APBD ) dan kabupaten klungkung merupakan satu satunya kabupaten yang berasal dari Bali.
Indeks kelola merupakan sebuah metode untuk mengukur kinerja dan efektivitas pengelolaan APBD untuk pembangunan daerah. Metode pengkuran Indeks Kelola ini merupakan hasil kerja sama KIC dengan panel ahli ekonomi independen. Tim ahli terdiri atas Kepala Pokja Pemantauan dan Evaluasi Tim Nasonal Percepatan Pemberantasan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan, yang juga merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM dan sejumlah dosen di FEB UGM lainnya, yakni Rimawan Pradiptyo dan Gumilang Aryo Sahadewo.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang menerima langsung anugerah tersebut mengucapkan terima kasih banyak Kepada KATADATA yang telah memberi anugerah ini yang dimana sebelum memberi penghargaan ini sudah pasti melalui proses yang Panjang dan dengan penilaian yang sangat obyektif kami pemda Klungkung membangung ekonomi Klungkung sejak lima tahun yang lalu dimana titik ungkit pembangunan tersebut kita mulai dari kepulauan Nusa Penida yang merupakan kawasan pariwisata yang awalnya kurang di ketahui oleh wisatawan hingga kini terkenal hingga keseluruh mancanegara hingga bisa menaikkan pendapatan hingga 5,8%.Dirinya berharap dengan pengalokasian yang tepat di bidang ekonomi ini bisa menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada di kabupaten Klukung ini terutama di bidang kemiskinan ,kesehatan, dan Pendidikan dan tentunya kami bisa mempertahankannya.
Indeks kelola terbagi menjadi empat kategori, yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan ekonomi. Selain itu ada dua sub-kategori di bidang pendidikan dan kesehatan. kesehatan. Penilaian efektivitas pengelolaan anggaran daerah terdiri atas tiga komponen, yaitu administratif, kuantitatif, dan kualitatif. Komponen administratif meliputi opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas hasil audit APBD oleh BPK, sedangkan aspek kualitatif meliputi inovasi dan terobosan kebijakan.Penilaian aspek kuantitatif dibagi menjadi dua komponen yaitu komponen ketepatan dan pencapaian pertumbuhan sektoral. Analisis data dimulai dengan pengelompokkan 508 kabupaten dan kota di Indonesia ke dalam empat kelompok menurut besarnya APBD per kapita dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hingga akhirnya didapat 64 Pemda dengan indeks kelola tertinggi.Kedepan melalui Indeks Kelola ini diharapkan akan lahir pemimpinpemimpin daerah yang berprestasi dari seluruh pelosok Nusantara dan maju bersaing ke pentas nasional dan Diharapkan keberadaan Indeks Kelola ini akan mendorong pemerintah daerah untuk selalu berupaya mengoptimalkan alokasi anggarannya dan fokus pada pencapaian hasil pembangunan.
Pemberian penghargaan Indeks Kelola ini merupakan kali kedua setelah pada 2018 KIC memberi apresiasi yang sama kepada 66 kabupaten dan kota. Tahun lalu beberapa dari daerah-daerah tersebut juga berhasil dan efektif dalam mengelola anggaran daerah sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta berdampak signifikan untuk perbaikan di bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan.
Kabupaten klungkung untuk pertama kalinya mendapatkan anugerah ini terpilih sebagai kandidat daerah terbaik untuk kategori ketepatan alokasi ekonomi dalam indek KELOLA ( Kinerja dan Efektifitas Pengelolaan APBD ) dan kabupaten klungkung merupakan satu satunya kabupaten yang berasal dari Bali.
Indeks kelola merupakan sebuah metode untuk mengukur kinerja dan efektivitas pengelolaan APBD untuk pembangunan daerah. Metode pengkuran Indeks Kelola ini merupakan hasil kerja sama KIC dengan panel ahli ekonomi independen. Tim ahli terdiri atas Kepala Pokja Pemantauan dan Evaluasi Tim Nasonal Percepatan Pemberantasan Kemiskinan (TNP2K) Elan Satriawan, yang juga merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM dan sejumlah dosen di FEB UGM lainnya, yakni Rimawan Pradiptyo dan Gumilang Aryo Sahadewo.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang menerima langsung anugerah tersebut mengucapkan terima kasih banyak Kepada KATADATA yang telah memberi anugerah ini yang dimana sebelum memberi penghargaan ini sudah pasti melalui proses yang Panjang dan dengan penilaian yang sangat obyektif kami pemda Klungkung membangung ekonomi Klungkung sejak lima tahun yang lalu dimana titik ungkit pembangunan tersebut kita mulai dari kepulauan Nusa Penida yang merupakan kawasan pariwisata yang awalnya kurang di ketahui oleh wisatawan hingga kini terkenal hingga keseluruh mancanegara hingga bisa menaikkan pendapatan hingga 5,8%.Dirinya berharap dengan pengalokasian yang tepat di bidang ekonomi ini bisa menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada di kabupaten Klukung ini terutama di bidang kemiskinan ,kesehatan, dan Pendidikan dan tentunya kami bisa mempertahankannya.
Indeks kelola terbagi menjadi empat kategori, yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan ekonomi. Selain itu ada dua sub-kategori di bidang pendidikan dan kesehatan. kesehatan. Penilaian efektivitas pengelolaan anggaran daerah terdiri atas tiga komponen, yaitu administratif, kuantitatif, dan kualitatif. Komponen administratif meliputi opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas hasil audit APBD oleh BPK, sedangkan aspek kualitatif meliputi inovasi dan terobosan kebijakan.Penilaian aspek kuantitatif dibagi menjadi dua komponen yaitu komponen ketepatan dan pencapaian pertumbuhan sektoral. Analisis data dimulai dengan pengelompokkan 508 kabupaten dan kota di Indonesia ke dalam empat kelompok menurut besarnya APBD per kapita dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hingga akhirnya didapat 64 Pemda dengan indeks kelola tertinggi.Kedepan melalui Indeks Kelola ini diharapkan akan lahir pemimpinpemimpin daerah yang berprestasi dari seluruh pelosok Nusantara dan maju bersaing ke pentas nasional dan Diharapkan keberadaan Indeks Kelola ini akan mendorong pemerintah daerah untuk selalu berupaya mengoptimalkan alokasi anggarannya dan fokus pada pencapaian hasil pembangunan.
(alf)