Gubernur Jawa Barat Ajak Milenial Jadi CEO BUMDes
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi pembicara dalam Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2019 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (30/11/19). Acara tersebut dihadiri oleh ribuan milenial.
Pada kesempatan tersebut, Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) mengajak milenial untuk terlibat dalam program pembangunan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat, khususnya One Village One Company (OVOC).
“Program ini tidak hanya terbatas untuk orang (milenial) Jawa Barat saja, tapi juga untuk kalian semua dari seluruh Indonesia untuk jadi CEO program ini (OVOC). Karena saya Gubernur Jawa Barat, jadi nanti ditempatkannya di desa di Jawa Barat,” kata Emil.
“Di Jawa Barat itu ada sekitar 5.000 desa. Jadi, saya butuh 5.000 CEO, para anak muda Indonesia,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemda Provinsi Jabar melepas secara resmi 110 milenial yang lolos program Patriot Desa di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (28/11/19). Para anak muda yang telah dibekali ilmu itu bakal menjadi penyokong pelaksanaan (OVOC) untuk merintis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berbasis potensi desa di Jabar.
Adapun secara teknis penugasan di desa, para patriot ini harus dapat melakukan pemetaan spasial, sektoral, dan perencanaan. Mereka pun akan membuat perencanaan pengembangan potensi berbasis masyarakat dan kearifan lokal serta menyiapkan kelompok dan lembaga usaha tingkat desa.
Pun di era Revolusi Industri 4.0 ini, 110 Patriot Desa itu harus memiliki kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendorong pembangunan ekonomi desa berbasis digital.
Selain itu, dalam paparannya di CIFP 2019, Emil menekankan pentingnya nilai kebahagiaan setiap individu. Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.
Guna mewujudkan hal tersebut, Pemda Provinsi Jabar menghadirkan sejumlah inovasi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, seperti Mobile Puskesmas (Mpus), Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara), Mobil Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Juara, Layad Rawat, dan Jabar Quick Response (JQR).
“Kebahagiaan terbesar itu adalah hidup memberi manfaat. Saya mencoba bermanfaat lewat kekuasaan politik lewat perubahan, mengirim layanan,” ucapnya.
“Intinya gunakan kesempatan hidup ini untuk memberikan manfaat, tidak hanya hidup untuk diri sendiri yang sering kali menjangkiti milenial hari ini. Waktunya habis, sibuk tapi enggak banyak manfaat,” kata Emil mengakhiri.
Pada kesempatan tersebut, Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) mengajak milenial untuk terlibat dalam program pembangunan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat, khususnya One Village One Company (OVOC).
“Program ini tidak hanya terbatas untuk orang (milenial) Jawa Barat saja, tapi juga untuk kalian semua dari seluruh Indonesia untuk jadi CEO program ini (OVOC). Karena saya Gubernur Jawa Barat, jadi nanti ditempatkannya di desa di Jawa Barat,” kata Emil.
“Di Jawa Barat itu ada sekitar 5.000 desa. Jadi, saya butuh 5.000 CEO, para anak muda Indonesia,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemda Provinsi Jabar melepas secara resmi 110 milenial yang lolos program Patriot Desa di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (28/11/19). Para anak muda yang telah dibekali ilmu itu bakal menjadi penyokong pelaksanaan (OVOC) untuk merintis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berbasis potensi desa di Jabar.
Adapun secara teknis penugasan di desa, para patriot ini harus dapat melakukan pemetaan spasial, sektoral, dan perencanaan. Mereka pun akan membuat perencanaan pengembangan potensi berbasis masyarakat dan kearifan lokal serta menyiapkan kelompok dan lembaga usaha tingkat desa.
Pun di era Revolusi Industri 4.0 ini, 110 Patriot Desa itu harus memiliki kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendorong pembangunan ekonomi desa berbasis digital.
Selain itu, dalam paparannya di CIFP 2019, Emil menekankan pentingnya nilai kebahagiaan setiap individu. Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.
Guna mewujudkan hal tersebut, Pemda Provinsi Jabar menghadirkan sejumlah inovasi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, seperti Mobile Puskesmas (Mpus), Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara), Mobil Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Juara, Layad Rawat, dan Jabar Quick Response (JQR).
“Kebahagiaan terbesar itu adalah hidup memberi manfaat. Saya mencoba bermanfaat lewat kekuasaan politik lewat perubahan, mengirim layanan,” ucapnya.
“Intinya gunakan kesempatan hidup ini untuk memberikan manfaat, tidak hanya hidup untuk diri sendiri yang sering kali menjangkiti milenial hari ini. Waktunya habis, sibuk tapi enggak banyak manfaat,” kata Emil mengakhiri.
(alf)