PPTI se-Bali Gelar Rapat Koordinasi XXI di Buleleng
A
A
A
BULELENG - Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) kembali menggelar Rapat koordinasi (Rakor) ke-XXI. Rakor kali ini mengambil tema “Melalui Rakor XXI PPTI Se-Bali Kita Mantapkan Upaya Peningkatan Kontribusi PPTI Dalam Eliminasi TBC Tahun 2030”. Rakor ini diikuti seluruh pengurus PPTI dari seluruh kabupaten/kota. Rakor ini diselenggarakan di Ruang Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Rabu (27/11/2019). Rakor dibuka Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia, I Made Budi Astawa mewakili Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Dalam Rakor sebelumnya, PPTI mengadopsi pola global found dalam upaya meningkatkan penemuan kasus TBC sebagai implementasi petunjuk teknis investigasi kontak pasien TBC melalui kerjasama petugas kesehatan dan komunitas. Selain itu, dalam pencegahan TBC, PPTI telah melakukan penyuluhan, penemuan kasus, pendampingan pengobatan serta melacak kasus-kasus yang dirujuk dari Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua PPTI Bali, I Gusti Bagus Puspa Negara, saat membacakan laporan pada pembukaan Rakor. Puspa Negara juga mengatakan, keberhasilan peran dari PPTI sangat bergantung pada peran serta seluruh lapisan masyarakat. Ia pun menjelaskan maksud dari rakor ini adalah untuk mempertemukan pengurus wilayah dan cabang PPTI se-Bali serta narasumber untuk saling tukar pikiran, pendapat, dan pengalaman serta isu penting lainnya dalam upaya meningkatkan gerak langkah PPTI sebagai mitra Pemerintah dalam penganggulangan TBC di Bali.
“Tujuan dari rakor ini untuk memantapkan program PPTI untuk tercapainya eliminasi TBC tahun 2030,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutan tertulis Bupati Buleleng yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia, I Made Budi Astawa mengatakan, selama ini Pemkab Buleleng telah memberikan perhatian khusus pada bidang kesehatan. Khusus untuk penganggulangan TBC, tentunya tidak hanya dibebankan kepada Pemerintah saja, melainkan tugas seluruh lapisan masyarakat. Dalam sambutan tersebut, Bupati Buleleng meminta PPTI sebagai lembaga mitra Pemerintah untuk membantu menggerakan masyarakat dalam bentuk adanya kader peduli TBC yang dapat membantu masyarakat yang diduga menderita TBC. Bupati Buleleng berharap, rakor ini bisa merumuskan upaya-upaya untuk meningkatkan kondisi dan kinerja organisasi PPTI dalam rangka meningkatkan kontribusi PPTI dalam program penanggulangan TBC di Bali dan khususnya di Buleleng.
Dalam Rakor sebelumnya, PPTI mengadopsi pola global found dalam upaya meningkatkan penemuan kasus TBC sebagai implementasi petunjuk teknis investigasi kontak pasien TBC melalui kerjasama petugas kesehatan dan komunitas. Selain itu, dalam pencegahan TBC, PPTI telah melakukan penyuluhan, penemuan kasus, pendampingan pengobatan serta melacak kasus-kasus yang dirujuk dari Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua PPTI Bali, I Gusti Bagus Puspa Negara, saat membacakan laporan pada pembukaan Rakor. Puspa Negara juga mengatakan, keberhasilan peran dari PPTI sangat bergantung pada peran serta seluruh lapisan masyarakat. Ia pun menjelaskan maksud dari rakor ini adalah untuk mempertemukan pengurus wilayah dan cabang PPTI se-Bali serta narasumber untuk saling tukar pikiran, pendapat, dan pengalaman serta isu penting lainnya dalam upaya meningkatkan gerak langkah PPTI sebagai mitra Pemerintah dalam penganggulangan TBC di Bali.
“Tujuan dari rakor ini untuk memantapkan program PPTI untuk tercapainya eliminasi TBC tahun 2030,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutan tertulis Bupati Buleleng yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia, I Made Budi Astawa mengatakan, selama ini Pemkab Buleleng telah memberikan perhatian khusus pada bidang kesehatan. Khusus untuk penganggulangan TBC, tentunya tidak hanya dibebankan kepada Pemerintah saja, melainkan tugas seluruh lapisan masyarakat. Dalam sambutan tersebut, Bupati Buleleng meminta PPTI sebagai lembaga mitra Pemerintah untuk membantu menggerakan masyarakat dalam bentuk adanya kader peduli TBC yang dapat membantu masyarakat yang diduga menderita TBC. Bupati Buleleng berharap, rakor ini bisa merumuskan upaya-upaya untuk meningkatkan kondisi dan kinerja organisasi PPTI dalam rangka meningkatkan kontribusi PPTI dalam program penanggulangan TBC di Bali dan khususnya di Buleleng.
(alf)