Dua Pabrik Gula di Kediri Ludes Terbakar
A
A
A
KEDIRI - Kebakaran hebat terjadi di dua pabrik penggilingan tebu milik Hariyadi dan Syaiful Arif di Desa Karang Talun, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Menumpuknya material yang mudah terbakar seperti sepah tebu di dalam pabrik serta kencangnya tiupan angin, membuat api dengan cepat membesar dan meludeskan seluruh bangunan pabrik dan membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api. Empat unit mobil PMK pun tak mampu memadamkan api.
Muhammad Khojin, Kanit Reskrim Polsek Kras mengatakan tidak ada yang mengetahui secara pasti perihal penyebab kejadian ini. "Namun kuat dugaan api berasal dari sisa pembakaran gula tebu yang tertiup angin dan mengenai sepah tebu kering sehingga memicu munculnya api," ujar Khojin.
Beruntung kobaran api tidak merembet ke permukiman warga meski pun lokasinya berdekatan dengan permukiman warga. Api baru bisa dipadamkan sekitar 5 jam oleh petugas PMK.
Sementara polisi masih terus melakukan penyelidikan tentang penyebab kebakaran ini. Tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian ini pemilik pengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Menumpuknya material yang mudah terbakar seperti sepah tebu di dalam pabrik serta kencangnya tiupan angin, membuat api dengan cepat membesar dan meludeskan seluruh bangunan pabrik dan membuat petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api. Empat unit mobil PMK pun tak mampu memadamkan api.
Muhammad Khojin, Kanit Reskrim Polsek Kras mengatakan tidak ada yang mengetahui secara pasti perihal penyebab kejadian ini. "Namun kuat dugaan api berasal dari sisa pembakaran gula tebu yang tertiup angin dan mengenai sepah tebu kering sehingga memicu munculnya api," ujar Khojin.
Beruntung kobaran api tidak merembet ke permukiman warga meski pun lokasinya berdekatan dengan permukiman warga. Api baru bisa dipadamkan sekitar 5 jam oleh petugas PMK.
Sementara polisi masih terus melakukan penyelidikan tentang penyebab kebakaran ini. Tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian ini pemilik pengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
(nag)