Terpapar Polusi Asap Pabrik Tahu, Warga Tropodo Sidoarjo Sesak Napas

Jum'at, 22 November 2019 - 17:44 WIB
Terpapar Polusi Asap...
Terpapar Polusi Asap Pabrik Tahu, Warga Tropodo Sidoarjo Sesak Napas
A A A
SIDOARJO - Puskesmas Krian, Sidoarjo , Jatim hampir setiap hari dipenuhi warga yang mengeluh sesak napas dan batuk akibat terpapar asap pabrik tahu.

Tercatat hampir setiap hari ada 5-10 orang pasien yang mengeluhkan penyakit terkait infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) tersebut. (Baca juga: Asap Tebal dan Debu Pabrik Semen Selimuti 3 Kampung di Lebak)
Terpapar Polusi Asap Pabrik Tahu, Warga Tropodo Sidoarjo Sesak Napas

Pasien yang melakukan pemeriksaan medis terkait penyakit ISPA ini sebagian besar merupakan warga dari 4 dusun di Desa Tropodo, Krian, Sidoarjo.

Mereka mengeluhkan sesak nafas, batuk, hingga radang tenggorokan. Selain itu sejumlah akseptor KB yang tinggal di Desa Tropodo juga banyak yang mengeluhkan tensi tinggi. (Baca juga: 11 Tahun Tercemar Limbah Pengolahan Usus, Sungai di Mojokerto Cemari Sumber Air Warga)

Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan petugas Puskesmas Krian, diketahui jika penyebab penyakit ISPA ini diduga kuat akibat terpapar polusi asap pembakaran limbah sampah plastik dari sejumlah industri tahu di Desa Tropodo yang sudah berlangsung sejak 20 tahun.

Devitri, salah satu pasien mengaku datang ke puskesmas karena sesak napas. "Keluhannya ya sesak napas, batuk kalau pas siang hari menghirup udara yang tercemar itu. Gara-gara asapnya pabrik tahu yang mencemari udara hingga berwarna hitam," katanya.

Kepala Puskesmas Krian, dr Titik Sri Harsasih menjelaskan bahwa asap termasuk polusi udara yang banyak mengandung zat kimia. Tentunya akan berdampak sekali bagi kesehatan orang dewasa dan anak-anak.

"Jadi di Desa Tropodo itu sudah lama terpapar asap dari bahan bakar pembuat tahu yang bahan bakarnya berasal dari plastik," ungkapnya.
Terpapar Polusi Asap Pabrik Tahu, Warga Tropodo Sidoarjo Sesak Napas

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari bidan desa yang bertugas di Desa Tropodo, diketahui untuk penyakit ISPA selalu ada setiap harinya. Akseptor KB juga mengeluh tensinya tinggi. "Keluhan itu sudah lama dan sampai sekarang belum teratasi secara maksimal," katanya.

Sementara itu, terkait polusi asap akibat dampak pembakaran limbah sampah plastik untuk bahan bakar industri tahu di Desa tropodo, sejumlah pengusaha tahu menjanjikan dalam waktu dekat akan merubah alat pembakaran mereka dengan yang baru.

Pascakesepakatan dari gabungan pengusaha tahu, Kamis (21/11/2019) untuk tidak menggunakan limbah sampah plastik, sejumlah pengusaha saat ini sepakat untuk menggunakan kayu untuk bahan bakar industri kayu.

"Jadi teman teman sudah saya ajak kompak, nanti alat ini (yang lama) tidak terpakai karena inovasi yang baru sudah ada. Jadi kalau kemarin-kemarin pakai (bahan bakar) plastik sehingga asapnya ngepul seperti pesawat mau berangkat tempur nantinya mudah-mudahan sudah tidak ada lagi," kata Ismail, salah satu pengusaha tahu di Tropodo.

Polisi pun akan turun tangan untuk mengawasi penggunaan limbah sampah plastik di kawasan Desa Tropodo. Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menyatakan akan kerjasama untuk mengawasi dan mengecek apakah para pengusaha tahu ini masih menggunakan limbah plastik atau tidak.

"Kalau misalnya mereka sudah diberitahu kita peringati tapi masih tetap menggunakan plastik, maka mau tidak mau kita akan menggukana cara represif. Itu yang terakhir," tegasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8093 seconds (0.1#10.140)