Lima KK Transmigran Buleleng ke Sumba Timur Resmi Dilepas
A
A
A
SINGARAJA - Sebanyak lima Kepala Keluarga (KK) dengan total 20 anggota keluarga transmigran asal Buleleng menuju Sumba Timur secara resmi dilepas. Sebelum menuju lokasi transmigrasi, pada Minggu 24 November 2019 nanti transmigran akan diberangkatkan menuju Denpasar untuk pemeriksaan kesehatan dan pemberian perlengkapan.
Kelima KK transmigran asal Buleleng secara resmi dilepas oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, mewakili Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, di Aula Kantor Disnaker Kabupaten Buleleng, Rabu (20/11/2019). Kemudian pada Senin, 25 November 2019 transmigran asal Buleleng bersama dengan seluruh transmigran asal Bali akan dilepas secara resmi oleh Gubernur Bali.
Ditemui usai pelepasan, Kadis Dwi Priyanti menjelaskan sebenarnya peminat program transmigrasi di Kabupaten Buleleng cukup banyak. Tetapi kuota yang disediakan untuk Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Buleleng sangat terbatas.
Begitu pula, banyak yang masih belum memenuhi syarat. Akhirnya setelah dilakukan seleksi serta kelengkapan dokumen, lima KK dinyatakan lulus. “Sebelum kami menerima pendaftaran, kami cek terlebih dahulu lokasi yang diinfokan dari pemerintah pusat yaitu di Sumba Timur, kemudian baru kami sosialisasikan,” jelasnya.
Hal yang melatarbelakangi warga yang ingin bertransmigrasi, lanjut Dwi Priyanti, kebanyakan dari mereka ingin mengubah pola hidup. Mengembangkan ilmu pertanian yang dimiliki dan harapan dapat meningkatkan derajat keluarga yang tinggi juga menjadi alasan. Selain itu juga, salah satu faktor yang mendorong transmigran yaitu karena faktor ekonomi. Hal ini dikarenakan sebagian besar transmigran merupakan keluarga yang kurang mampu.
Dana untuk keberangkatan transmigran ini bersumber dari pemerintah pusat. Tugas Disnaker Buleleng hanya menyosialisasikan dan menyiapkan transmigrannya saja. Dengan tetap meperhatikan kuota yang diberikan dari Pemerintah Provinsi. “Kami berharap semoga di daerah yang baru mereka bisa beradaptasi dengan penduduk lokal di sana, dan tetap menjaga nama baik Buleleng,” ujar Dwi Priyanti.
Sementara itu, ditemui di lokasi yang sama, salah satu warga transmigran, I Gede Ariyasa asal Desa Galungan, Kecamatan Sawan mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Dengan difasilitasi pemerintah, warga transmigran yang akan menuju Sumba Timur bisa diberangkatkan. “Tujuan saya bertransmigrasi adalah untuk menambah aset, dan merubah pola hidup yang sebelumnya di kampung, saya sering bermalas-malasan, semoga di daerah yang baru bisa lebih mengembangkan diri,” tandasnya. (rma)
Kelima KK transmigran asal Buleleng secara resmi dilepas oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, mewakili Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, di Aula Kantor Disnaker Kabupaten Buleleng, Rabu (20/11/2019). Kemudian pada Senin, 25 November 2019 transmigran asal Buleleng bersama dengan seluruh transmigran asal Bali akan dilepas secara resmi oleh Gubernur Bali.
Ditemui usai pelepasan, Kadis Dwi Priyanti menjelaskan sebenarnya peminat program transmigrasi di Kabupaten Buleleng cukup banyak. Tetapi kuota yang disediakan untuk Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Buleleng sangat terbatas.
Begitu pula, banyak yang masih belum memenuhi syarat. Akhirnya setelah dilakukan seleksi serta kelengkapan dokumen, lima KK dinyatakan lulus. “Sebelum kami menerima pendaftaran, kami cek terlebih dahulu lokasi yang diinfokan dari pemerintah pusat yaitu di Sumba Timur, kemudian baru kami sosialisasikan,” jelasnya.
Hal yang melatarbelakangi warga yang ingin bertransmigrasi, lanjut Dwi Priyanti, kebanyakan dari mereka ingin mengubah pola hidup. Mengembangkan ilmu pertanian yang dimiliki dan harapan dapat meningkatkan derajat keluarga yang tinggi juga menjadi alasan. Selain itu juga, salah satu faktor yang mendorong transmigran yaitu karena faktor ekonomi. Hal ini dikarenakan sebagian besar transmigran merupakan keluarga yang kurang mampu.
Dana untuk keberangkatan transmigran ini bersumber dari pemerintah pusat. Tugas Disnaker Buleleng hanya menyosialisasikan dan menyiapkan transmigrannya saja. Dengan tetap meperhatikan kuota yang diberikan dari Pemerintah Provinsi. “Kami berharap semoga di daerah yang baru mereka bisa beradaptasi dengan penduduk lokal di sana, dan tetap menjaga nama baik Buleleng,” ujar Dwi Priyanti.
Sementara itu, ditemui di lokasi yang sama, salah satu warga transmigran, I Gede Ariyasa asal Desa Galungan, Kecamatan Sawan mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Dengan difasilitasi pemerintah, warga transmigran yang akan menuju Sumba Timur bisa diberangkatkan. “Tujuan saya bertransmigrasi adalah untuk menambah aset, dan merubah pola hidup yang sebelumnya di kampung, saya sering bermalas-malasan, semoga di daerah yang baru bisa lebih mengembangkan diri,” tandasnya. (rma)
(alf)