PKB: Dukungan ke Asisten Kiai Ma'ruf Amin Maju Cabup Lamongan Sudah Bulat
A
A
A
JAKARTA - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut dukungan kepada Sholahuddin, asisten pribadi (aspri) Wakil Presiden (Warpres) KH Ma'ruf Amin untuk maju sebagai calon bupati Lamongan sudah bulat.
Kini, PKB tinggal mematangkan langkah pemenangan, termasuk kemungkinan menggandeng partai politik (parpol) lainnya untuk berkoalisi. (Baca juga: Tinggal Selangkah Lagi Kabupaten Lamongan Bebas Stunting)
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, dukungan para tokoh, terutama para kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Lamongan terhadap pencalonan Sholahuddin cukup bagus.
"Dukungan untuk Sholahuddin di Lamongan sudah mengkristal. Beliau cukup biaa diterima oleh kiai-kiai NU, termasuk juga penerimaan dari para pengurus DPC PKB Lamongan sudah nyambung. Tinggal seperi apa melangkahnya ke depan karena hampir semua baik NU Babat maupun NU Lamongan, DPC PKB, semua sudah sepakat dengan Sholah," tuturnya, Minggu (17/11/2019).
Jazilul yang juga Wakil Ketua MPR mengatakan, untuk mengusung Sholahuddin sebagai cagub Lamongan, PKB sebagai pemenang pemilu di Lamongan sebenarnya bisa berjalan sendiri tanpa harus koalisi karena perolehan kursi PKB di DPRD Lamongan mencapai sepuluh kursi. (Baca juga: Ratusan Warga Lamongan Antusias Cari Kerja di Job Market Fair)
Kendati begitu, untuk memuluskan langkah pemenangan pada Pilkada Lamongan 2020, PKB menginginkan tetap berkoalisi dengan parpol lain.
"PKB kan sudah cukup modalnya, tetapi akan lebih bagus untuk memperbanyak dukungan maka harus berkoalisi dengan partai-partai lain," tutur anggota DPR RI dari Dapil Jatim X (Lamongan-Gresik) ini.
Jazilul menyebut koalisi bisa dilakukan dengan Demokrat sebagai peraih kursi terbanyak kedua atau PDIP yang memiliki kursi terbanyak ketiga. "Misalnya (koalisi) dengan Demokrat atau PDIP. harus berkoalisi, tidak bagus kalau tidak berkoalisi," paparnya.
Sebagai gambaran kekuatan, berdasarkan hasil Pileg 2019 lalu, PKB berhasil menjadi pemenang di Lamongan dengan perolehan 10 kursi, disusul Partai Demokrat 9 kursi, PDIP 8 kursi, PAN 7 kursi, Golkar 6 kursi, Gerindra 4 kursi, PPP 3 kursi, kemudian NasDem, Perindo dan Hanura masing-masing mendapatkan 1 kursi.
Kini, PKB tinggal mematangkan langkah pemenangan, termasuk kemungkinan menggandeng partai politik (parpol) lainnya untuk berkoalisi. (Baca juga: Tinggal Selangkah Lagi Kabupaten Lamongan Bebas Stunting)
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, dukungan para tokoh, terutama para kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Lamongan terhadap pencalonan Sholahuddin cukup bagus.
"Dukungan untuk Sholahuddin di Lamongan sudah mengkristal. Beliau cukup biaa diterima oleh kiai-kiai NU, termasuk juga penerimaan dari para pengurus DPC PKB Lamongan sudah nyambung. Tinggal seperi apa melangkahnya ke depan karena hampir semua baik NU Babat maupun NU Lamongan, DPC PKB, semua sudah sepakat dengan Sholah," tuturnya, Minggu (17/11/2019).
Jazilul yang juga Wakil Ketua MPR mengatakan, untuk mengusung Sholahuddin sebagai cagub Lamongan, PKB sebagai pemenang pemilu di Lamongan sebenarnya bisa berjalan sendiri tanpa harus koalisi karena perolehan kursi PKB di DPRD Lamongan mencapai sepuluh kursi. (Baca juga: Ratusan Warga Lamongan Antusias Cari Kerja di Job Market Fair)
Kendati begitu, untuk memuluskan langkah pemenangan pada Pilkada Lamongan 2020, PKB menginginkan tetap berkoalisi dengan parpol lain.
"PKB kan sudah cukup modalnya, tetapi akan lebih bagus untuk memperbanyak dukungan maka harus berkoalisi dengan partai-partai lain," tutur anggota DPR RI dari Dapil Jatim X (Lamongan-Gresik) ini.
Jazilul menyebut koalisi bisa dilakukan dengan Demokrat sebagai peraih kursi terbanyak kedua atau PDIP yang memiliki kursi terbanyak ketiga. "Misalnya (koalisi) dengan Demokrat atau PDIP. harus berkoalisi, tidak bagus kalau tidak berkoalisi," paparnya.
Sebagai gambaran kekuatan, berdasarkan hasil Pileg 2019 lalu, PKB berhasil menjadi pemenang di Lamongan dengan perolehan 10 kursi, disusul Partai Demokrat 9 kursi, PDIP 8 kursi, PAN 7 kursi, Golkar 6 kursi, Gerindra 4 kursi, PPP 3 kursi, kemudian NasDem, Perindo dan Hanura masing-masing mendapatkan 1 kursi.
(shf)