Diduga Depresi, Seorang Ibu Coba Bunuh Diri Terjun dari Kapal
A
A
A
KOTA WARINGIN - Diduga depresi, seorang penumpang KM Lawit milik PT Pelni berinisial M, mencoba bunuh diri dengan melompat dari kapal ke tengah laut pada Kamis (31/10/2019). Kapal berlayar dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Samarang, Jawa Tengah.
Aksi nekat M tersebut membuat panik kapten dan anak buah kapal, bahkan menjadi tontonan para penumpang lainnya. Saat dikonfrimasi Kepala KSOP Kelas IV Kumai, Wahyu Prihanto mengatakan, kejadian sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, KM Lawit bertolak menuju Semarang Jawa Tengah aman terkendali. “Begitu sampai di muara teluk Kumai, dihebohkan dengan seorang ibu berinisial M melompat terjun bebas dari atas kapal,” ujar Wahyu.
Begitu mendapat laporan dari kapten kapal, kata Wahyu, tim KSOP dibantu TNI dan Polairud Kumai berhasil mengevakuasi ibu tersebut. "Kebetulan yang bersangkutan bisa berenang, dan segera ditangani langsung otim medis," ujar Wahyu.
Wahyu menambahkan, PT Pelni akan memberikan pelayanan prima dan akan menjaga yang bersangkutan agar tidak melakukan hal yang sama. "Kita masih koordinasi dulu dengan nahkoda yang bertanggung jawab atas hal ini," tandas Wahyu.
Seperti yang terlihat dalam video yang direkam penumpang kapal, saat berhasil dievakusai oleh tim gabungan, sang ibu nampak menangis dan lemas akibat dehidrasi saat berenang.
Aksi nekat M tersebut membuat panik kapten dan anak buah kapal, bahkan menjadi tontonan para penumpang lainnya. Saat dikonfrimasi Kepala KSOP Kelas IV Kumai, Wahyu Prihanto mengatakan, kejadian sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, KM Lawit bertolak menuju Semarang Jawa Tengah aman terkendali. “Begitu sampai di muara teluk Kumai, dihebohkan dengan seorang ibu berinisial M melompat terjun bebas dari atas kapal,” ujar Wahyu.
Begitu mendapat laporan dari kapten kapal, kata Wahyu, tim KSOP dibantu TNI dan Polairud Kumai berhasil mengevakuasi ibu tersebut. "Kebetulan yang bersangkutan bisa berenang, dan segera ditangani langsung otim medis," ujar Wahyu.
Wahyu menambahkan, PT Pelni akan memberikan pelayanan prima dan akan menjaga yang bersangkutan agar tidak melakukan hal yang sama. "Kita masih koordinasi dulu dengan nahkoda yang bertanggung jawab atas hal ini," tandas Wahyu.
Seperti yang terlihat dalam video yang direkam penumpang kapal, saat berhasil dievakusai oleh tim gabungan, sang ibu nampak menangis dan lemas akibat dehidrasi saat berenang.
(zil)