Belum Ada Jaringan Internet di Pelosok, USBK di Kobar Ditunda 3 Tahun
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng yang rencananya dimulai pada 2020 dipastikan bakal tertunda. Penundaan bisa 3 tahun mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rosihan Pribadi menjelaskan, kendala tersebut di antaranya ketiadaan listrik, jaringan internet hingga sarana dan prasarana (sarpras) komputer di sekolah tersebut.
"Karena dengan menggelar USBK, artinya tiap sekolah sudah memiliki sarpras komputer, listrik dan bisa mengakses internet," jelas Rosihan di ruang kerjanya, Kamis (31/10/2019).
Sedangkan, lanjut Rosihan, saat ini baru 54 dari 73 sekolah setingkat SD dan MTs di Kobar yang memiliki kelengkapan tersebut. "Kelengkapan sarpras tersebut biasanya digunakan saat menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Lantaran pelaksanaan UNBK merupakan kegiatan serentak secara nasional, maka sekolah yang belum memiliki sarpras tadi bisa menumpang di sekolah yan sudah memilikinya," jelas Rosihan.
Menurut Rosihan perlakuan tersebut tentunya tidak bisa dilaksanakan dalam pelaksanaan USBK, lantaran ujiannya dilaksanakan oleh sekolah masing-masing dan bukan bersifat nasional .
"Berdasarkan hasil evaluasi, diperkirakan 2 hingga 3 tahun lagi pelaksanaan USBK bisa dilaksanakan di seluruh sekolah di Kobar. Artinya seluruh sekolah sudah berhasil memiliki peralatan komputer, listrik dan jaringan internet yang menjadi permaslahan selama ini," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rosihan Pribadi menjelaskan, kendala tersebut di antaranya ketiadaan listrik, jaringan internet hingga sarana dan prasarana (sarpras) komputer di sekolah tersebut.
"Karena dengan menggelar USBK, artinya tiap sekolah sudah memiliki sarpras komputer, listrik dan bisa mengakses internet," jelas Rosihan di ruang kerjanya, Kamis (31/10/2019).
Sedangkan, lanjut Rosihan, saat ini baru 54 dari 73 sekolah setingkat SD dan MTs di Kobar yang memiliki kelengkapan tersebut. "Kelengkapan sarpras tersebut biasanya digunakan saat menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Lantaran pelaksanaan UNBK merupakan kegiatan serentak secara nasional, maka sekolah yang belum memiliki sarpras tadi bisa menumpang di sekolah yan sudah memilikinya," jelas Rosihan.
Menurut Rosihan perlakuan tersebut tentunya tidak bisa dilaksanakan dalam pelaksanaan USBK, lantaran ujiannya dilaksanakan oleh sekolah masing-masing dan bukan bersifat nasional .
"Berdasarkan hasil evaluasi, diperkirakan 2 hingga 3 tahun lagi pelaksanaan USBK bisa dilaksanakan di seluruh sekolah di Kobar. Artinya seluruh sekolah sudah berhasil memiliki peralatan komputer, listrik dan jaringan internet yang menjadi permaslahan selama ini," pungkasnya.
(nag)