Kemarau Panjang, 120 Hektare Taman di Kota Palembang Rusak

PALEMBANG - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kota Palembang, Affan Mahali mengatakan, akibat musim kemarau panjang taman yang ada di Kota Palembang rusak. Berbagai tanaman di taman yang berada di median jalan maupun di persimpangan lampu merah mengering.

"Dari 400 hektare luasan taman yang ada di Kota Palembang, 30% dalam kondisi rusak. Pagi dan sore penyiramam dilakukan karena idealnya memang pagi sekitar pukul 10.00 dan malam hari," katanya kepada SINDOnews, Senin (21/10/2019).

Untuk itu, Affan mengaku, tahun ini akan fokus pada perbaikan taman di antaranya Musi II, Jalan Noerdin Pandji, Komplek PDK, Dempo dan simpang lampu merah di jalan protokol. Telah disiapkan anggaran Rp17 miliar dari APBD Perubahan untuk pemeliharaa taman berupa penyiraman, penggemburan tanah dan pemupukan.

"Saat ini, kita prioritaskan perbaikan taman di Jalan protokol dan jalan nasional dulu. Kalau ada yang ingin membantu kita siapkan masterplainnya supaya seragam," tambahnya.

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mendorong dan mengajak BUMN/BUMD untuk menata taman melalu dana Corporate Social Responsibility (CSR). "Sangat memprihatinkan kondisi tamannya kering dan layu. Apalagi musim kemarau ini, membuat tanaman mati," ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menjaga taman yang sudah diperbaiki. Pihaknya juga berharap, kepada perusahaan swasta untuk menata Ruang Terbuka Hijau (RTH) agar dapat dimanfaatkan masyarakat untuk fasilitas umum.

"Seperti di Tugu KB banyak coretan, kemudian ada oknum masyarakat yang sengaja membuang sampah di sini, akhirnya membuat tugu ini rusak. Kalau tidak terawat, justru wisatawan kita sungkan untuk ke kota kita. Mari sama-sama kita pelihara taman yang ada agar lebih cantik lagi," katanya.