Jangan Ciptakan Sobekan Toleransi

Kamis, 17 Oktober 2019 - 17:28 WIB
Jangan Ciptakan Sobekan...
Jangan Ciptakan Sobekan Toleransi
A A A
LEWOLEBA - Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Anthanasius Aur Amuntoda, menghadiri Misa Syukur Peringatan HUT ke-32 Paroki Salib Suci Hoelea di Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, pada Minggu, (29/9/19). Misa yang dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Salib Suci Hoelea RD. Agustinus Guna Pr, di halaman Gereja Stasi Santa Isabela Balairung, dengan mengusung tema “Dalam dan Melalui Salib Suci Kristus, Kita Membangun Toleransi yang Bermartabat”.

Seusai Perayaan Misa Syukur HUT Paroki, dilanjuti dengan acara ramatama sederhana HUT Paroki Hoelea, yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. Dalam Acara ramatama sederhana ini dihadiri juga oleh Anggota DPRD Kabupaten Lembata Abubakar Sulang,SS, Camat Omesuri Sprianus Suya,SH, Unsur Forkompinda Lembata, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat, serta masyarakat Kecamatan Omesuri dan umat Paroki Salib Suci Hoelea.

Dalam sambutan Bupati Lembata yang dibacakan oleh Sekda Lembata Anthanasius Aur Amuntoda, mengatakan kita semua sepantasnya bersyukur, berbangga dan turut berbahagia bersama umat paroki, karena perjalan 32 tahun Paroki Salib Suci Hoelea pasti penuh dengan kenangan, tantangan dan ujian yang dilalui begitu banyak hingga memasuki usia 32 pada hari ini. Untuk itu, ia meminta agar semangat dan tekat yang ada dalam diri umat paroki ini, tidak dengan mudah terkoyakan karena harta duniawi yang hanya sesaat dititipkan pada kita masing-masing. "Oleh karena itu jangan pernah kita ciptakan sobekan yang memecahbelahkan umat beragama di Kabupaten Lembata secara umumnya dan khusunya kedua kecamatan di tanah Uyalewun Raya yang kita cintai ini," ungkapnya.

Lanjutnya dalam acara yang dibungkus dengan suasana penuh rasa kekeluargaan dan kepersaudaraan ini, agar tidak hanya dipandang sebagai refleksi perjalan hidup paroki saja, juga dipandang sebagai momentum penyaksian dan peneguhan imam umat yang menambah kahzanah kehidupan spiritual keagamaan kita. "Sebab saat ini, sangat terasa pergeseran nilai-nilai dasar dalam kehidupan bersama umat manusia seperti praktek-praktek meyimpang yang dulunya dianggap tabu kini menjadi hal yang wajar untuk dilakukan," tuturnya.

"Dalam pergeseran nilai-nilai subtansif dan mendasar inilah, momentum peringatan dan perayaan syukur kebahagiaan umat paroki Hoelea pada hari ini menjadi sangat berarti serta bermakna dalam peneguhan imam bagi kita semua untuk kembali menyadari bahwa bagaimanapun juga nilai-nilai kehidupan rohani dan spiritual keagamaan, masih tetap merupakan hal yang paling utama dalam hidup ini yang merupakan satu hal penting yang senantiasa harus dipelihara dan ditingkatkan dari waktu ke waktu," tandasnya.

Di akhir sambutannya ia meminta kepada semua masyarakat di kabupaten ini, khususnya masyarakat di wilayah kedua Kecamatan Omesuri dan Buyasuri agar mampu menciptakan iklim yang kondusif, yang antara lain tercermin dalam kemampuan yang teguh untuk senantiasa memilihara kerukunan dan toleransi antara umat beragama di wilayah ini. Serta dapat pula memberikan suatu kesadaran yang hakiki dalam perwujudan, penghayatan dan pengelaman ajaran agama secara benar dan bertangungjawab, yang mampu memberikan kontribusi pembangunan positif terhadap dimanika perkembangan zaman saat ini. Untuk semuanya itu atas nama Pemerintah Daerah saya mengucapkan limpah terima kasih dan profisiat kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan Misa Syukur Peringatan HUT Paroki Holea Ke 32 tahun ini.

Lebih lanjut, Abubakar Sulang, anggota DPRD Kabupaten Lembata mengatakan, berbagai dinamika perkembangan zaman terutama arus informasi dan teknologi yang semakin canggih. Kita dituntut untuk tidak terlena dengan segala kenikmatan, kemudahan yang membuat kita lupa diri. Kita harus mampu mengendalikan setiap godaan duniawi yang dapat manjadi teladan untuk diri kita, keluarga dan komunitas kita masing-masing.

Lanjutnya, perayaan Misa Syukur HUT Paroki ini, juga kita maknai sebagai dasar mengimplementasi dan kontemplasi diri terhadapa nilai toleransi di kehidupan kita sehari-hari. Di usia yang 32 tahun ini mungkin banyak hal yang dirasakan selama itu, yang menciptakan tembok pemisah antara umat dengan umat paroki ini, atau dengan umat yang beragama lainnya. Untuk itu, saya sangat berharap agar kita saling merekatkan relasi antar umat beragama di daerah ini, hendaknya yang baik dilanjutkan dan yang buruk hendaknya ditinggalkan, pintanya.

Diakhir sambutannya ia berpesan agar kita semua yang hadiri saat ini, harus mampu menjadi pelopor penerapan hidup bertoleransi dengan umat dan masyarakat lain, baik di Desa, Kecamatan dan Kabupaten Lembata ini. tak hanya itu kita juga harus bisa meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan di dalam lingkaran kita dan juga yang melibatkan kita di umat beragama lainnya.

Dalam sambutan Pastor Paroki Salib Suci Hoelea RD. Agustinus Guna, Pr, mengatakan bahwa perayaan ulang tahun itu hendaknya dimaknai sebagai kesempatan untuk semakin membangun komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup beragama. Untuk itu tema yang diambil pada HUT Paroki ini yakni; “Dalam dan Melalui Salib Suci Kristus, Kita Membangun Toleransi yang Bermartabat”.

Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, umat mestinya meningkatkan pelayanan kepada sesama, yang mana kerukunan antar umat beragama. "Kita hendaknya menjadi terang di tengah bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika dengan semangat Pancasila, tegasnya. Diakhir sambutannya beliau mengucapkan limpah terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Desa, serta semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam menyukseskan segala kegiatan dari awal hingga puncak acara perayaan Misa Syukur ini. Secara khusus juga beliau sampaikan ucapa terima kasih kepada Bapak Sekda Anthanasisu Amuntoda, yang telah memberikan sumbangan 200 buah sak semen untuk pembangunan gedung gereja Paroki Salib Suci Hoelea yang sedang dalam proses pembangunan," ungkapnya.
(atk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5760 seconds (0.1#10.140)