Sosok Ustaz Abdul Somad di Mata Mahasiswa, Disiplin Namun Tak Pernah Marah

Rabu, 16 Oktober 2019 - 19:38 WIB
Sosok Ustaz Abdul Somad di Mata Mahasiswa, Disiplin Namun Tak Pernah Marah
Sosok Ustaz Abdul Somad di Mata Mahasiswa, Disiplin Namun Tak Pernah Marah
A A A
PEKANBARU - Keputusan Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk berhenti mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (SSK) II membuat sedih para mahasiswa UIN. Karena di mata mahasiswa, UAS merupakan sosok kharismatik dan disiplin dalam mengajar.

"Beliau itu orangnya sangat disiplin. Dia mengajar selalu tepat waktu. Dia merupakan sosok yang menjadi tauladan," kata Wahyudi Irawan salah satu mahasiswa, Rabu (16/10/2019)

Wahyudi menceritakan bahwa, dia merupakan satu dari ribuan mahasiswa UIN Suska Riau bisa langsung menimba ilmu dari dai kondang itu. Dia mengatakan, UAS pernah mengajar di kelasnya waktu masih duduk di semester I.

Selama mengajar, pendakwah asal Asahan, Sumatera Utara itu dikenal sebagai orang yang yang menghargai waktu. Ajaran disiplin itu yang diselalu diingatkan kepada para mahasiswanya. Jika ada mahsiswa yang berbuat salah, dia tidak marah dan selalu membimbingnya.

"Dia dosen yang sangat disipilin. Dia mengajar tepat waktu, walau kita tau beliau merupakan sosok yang super sibuk. Waktu priode kami, semester I ada enam kelas. Kebetulan saya di kelas E dan dia dosen kami. Dia mengajar ilmu hadis. Jadi ilmu hadis dosennya banyak. Kita tentu beruntung bisa bertemu dengannya. Dari 16 kali pertemuan, dia selalu hadir. Kan ada juga biasanya karena berhalangan, dosen titip tugas ke mahasiswa. Kalau sama UAS dari 16 kali pertemuan dia selalu mengajar. Dia juga dikenal orangnya tidak pernah marah," imbuh mahasiwa yang kini sudah semester 7 di jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir.

Dia mengatakan, selama mengajar, UAS merupakan sosok yang kharismatik dan gaya memberikan pemahaman ilmu yang dipaparkan sama seperti dia berdakwah.

"Beliau itu merupakan sosok yang dikagumi dari segi ilmu pengetahuannya. Gaya dia mengajar ilmu kepada mahasiswa sama seperti dia berdakwah. Bagaimana dia berdakwah begitulah gayanya mengajar," ucap Wahyudi Irawan.

UAS sudah mengajar di UIN Suska Riau selama 8 tahun. Dai kondang itu mengajar mata kuliah ilmu Alquran dan Ilmu Hadis dan Tafsir Fakultas Ushuluddin. Selain mengajar di S1, UAS yang kini sedang mengejar gelar doktor di Sudan juga mengajar di pasca sarjana UIN Suska.

"Jika dia mengajar, mahasiswa akan mengikuti apa yang disampaikannya. Dia merupakan sosok dosen yang ditunggu-tunggu mahasiswa. Kita tidak akan pernah melewatkan apa yang disampaikannya," imbuhnya.

Waktu di kelas, UAS selalu memberikan para mahasiswa untuk bertanya apa yang sudah disampaikannya. Kesempatan itu tidak disia siakan para mahasiswa untuk berdiskusi dengan dai yang dikenal sebagai sosok yang bersahaja itu.

"Dia orangnya sangat disiplin. Dari 16 kali pertemuan, dia selalu datang dan menunaikan kewajibannya dan datang selalu tepat waktu walau dia sibuk," katanya.

Sementara itu Plt Wakil Rektor II UIN Suska Riau, Ahmad Supardi menepis bahwa mundur UAS terkait politik. Dia menegaskan UAS mundur karena kesibukannya.

"Saya rasa tidak ada terkait dengan politik dan tekanan. UAS mundur karena kesibukannya sebagai pendakwah," kata Ahmad.

Sebelumnya, beredar video pertemuan Ustaz Abdul Somad dengan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, pada 11 Mei 2019. Usai pertemuan dengan mantan Danjen Kopassus, UAS berujar pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya. Dalam pertemuan tersirat dirinya yang saat itu sedang cuti secara pribadi mendukung Prabowo.

Dalam pertemuan itu, ada anggapan UAS dinilai tidak netral sebagai PNS. Namun, pihak UIN menegaskan saat bertemu Prabowo, UAS sedang cuti. Sebelumnya juga beredar ada surat pemecatan UAS, tetapi pihak UIN membantahnya.

Tidak berapa lama, Kementerian Agama memerintahkan UIN Suska untuk memeriksa UAS. Namun UAS tidak bisa hadir karena sedang meneruskan studi S3 di Sudan. Kemudian secara mengejutkan, UAS menulis surat resmi menyatakan mundur dari PNS di UIN Suska.

"Sebenarnya kita sangat kehilangan sosok beliau. Dia pandai, cerdas, berpengaruh dan terkenal. Kita tidak mungkin menahan UAS jika dia bersikeras mundur," ujar Ahmad.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4599 seconds (0.1#10.140)