Pantai Barat dan Timur Pangandaran Ditata Ulang untuk Dongkrak PAD
A
A
A
PANGANDARAN - Penataan kawasan wisata pantai barat dan timur Pangandaran, Jawa Barat akan jadi potensi meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Undang Sobharudin mengatakan, PAD dari sektor wisata salah satunya dipengaruhi angka kunjungan.
"Jika kunjungan wisata banyak PAD bakal meningkat begitupun sebaliknya jika kunjungan sedikit maka PAD akan menurun," kata Undang.
Undang menambahkan, dengan adanya penataan kawasan objek wisata pantai barat dan timur Pangandaran, bakal jadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
"Pengunjung wisata ke pantai Pangandaran sejak tahun 2013 hingga tahun 2018 fluktuatif," tambahnya.
Pada tahun 2013 pengunjung pantai Pangandaran sebanyak 1.213.200. Perinciannya 1.209.200 wisatawan nusantara, dan 4.059 wisatawan mancanegara. Dari kunjungan tersebut retribusi PAD mencapai Rp3 miliar lebih.
Sedangkan di tahun 2018 naik menjadi 2.789.905 wisatawan. Jumlah tersebut terdiri dari 2.787.767 wisatawan nusantara, dan 2.138 wisatawan mancanegara. Kunjungan tersebut menghasilkan retribusi PAD sekitar Rp13,9 miliar.
"Kami optimistid setelah penataan kawasan objek wisata pantai barat dan timur Pangandaran pengunjung bakal lebih banyak dan betah lama menikmati wisata yang ada di Pangandaran," papar Undang.
Apalagi, ke depan bakal dibangun tempat untuk pengunjung berjalan kaki yang bakal mempermudah akses dari satu tempat ke tempat lain.
Undang juga menjelaskan, di lokasi penataan pantai barat dan timur Pangandaran akan dilengkapi sarana septic tank biofil.
"Septic tank biofil sangat ramah lingkungan hal itu akan menjamin kebersihan sanitasi," jelasnya.
Septic tank biofil merupakan terobosan baru dari sebuah inovasi dan pengembangan septic tank konvensional.
"Hasil dari septic tank biopil bakal menghasilkan air yang jernih dan tidak mengeluarkan bau, sehingga cocok didirikan di lokasi penataan objek wisata pantai barat dan timur Pangandaran," terang Undang.
Hasil proses biofil telah memenuhi Standar Baku Mutu Air Limbah Domestik sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003.
"Penataan wisata merupakan harapan yang sudah diwacanakan sejak lama, kami percaya pembangunan ini direspon positip oleh seluruh warga Pangandaran," papar Undang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Undang Sobharudin mengatakan, PAD dari sektor wisata salah satunya dipengaruhi angka kunjungan.
"Jika kunjungan wisata banyak PAD bakal meningkat begitupun sebaliknya jika kunjungan sedikit maka PAD akan menurun," kata Undang.
Undang menambahkan, dengan adanya penataan kawasan objek wisata pantai barat dan timur Pangandaran, bakal jadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
"Pengunjung wisata ke pantai Pangandaran sejak tahun 2013 hingga tahun 2018 fluktuatif," tambahnya.
Pada tahun 2013 pengunjung pantai Pangandaran sebanyak 1.213.200. Perinciannya 1.209.200 wisatawan nusantara, dan 4.059 wisatawan mancanegara. Dari kunjungan tersebut retribusi PAD mencapai Rp3 miliar lebih.
Sedangkan di tahun 2018 naik menjadi 2.789.905 wisatawan. Jumlah tersebut terdiri dari 2.787.767 wisatawan nusantara, dan 2.138 wisatawan mancanegara. Kunjungan tersebut menghasilkan retribusi PAD sekitar Rp13,9 miliar.
"Kami optimistid setelah penataan kawasan objek wisata pantai barat dan timur Pangandaran pengunjung bakal lebih banyak dan betah lama menikmati wisata yang ada di Pangandaran," papar Undang.
Apalagi, ke depan bakal dibangun tempat untuk pengunjung berjalan kaki yang bakal mempermudah akses dari satu tempat ke tempat lain.
Undang juga menjelaskan, di lokasi penataan pantai barat dan timur Pangandaran akan dilengkapi sarana septic tank biofil.
"Septic tank biofil sangat ramah lingkungan hal itu akan menjamin kebersihan sanitasi," jelasnya.
Septic tank biofil merupakan terobosan baru dari sebuah inovasi dan pengembangan septic tank konvensional.
"Hasil dari septic tank biopil bakal menghasilkan air yang jernih dan tidak mengeluarkan bau, sehingga cocok didirikan di lokasi penataan objek wisata pantai barat dan timur Pangandaran," terang Undang.
Hasil proses biofil telah memenuhi Standar Baku Mutu Air Limbah Domestik sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003.
"Penataan wisata merupakan harapan yang sudah diwacanakan sejak lama, kami percaya pembangunan ini direspon positip oleh seluruh warga Pangandaran," papar Undang.
(shf)