Santri di Banten Diajak Jadi Enterpreneur
A
A
A
SERANG - Menjelang peringatan Hari Santri Nasional, para santri di Banten diberikan pelatihan wirausaha agar menjadi enterpreneur baru. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan tarif ekonominya dan tentu mengurangi angka pengagguran di tanah para jawara.
Direktur Jenderal Industri Kecil Mikro (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, dijadikannya pondok pesantren sebagai sasaran penumbuhan wirausaha baru karena potensi yang dimiliki. Santri dan santriwati dinilai lebih mudah dicetak menjadi seorang enterpreneur.
“Seperti yang saya sampaikan ponpes itu biasanya lebih tekun, lebih rajin, lebih taat soal kejujuran. Itu adalah nomor satu, nah itu adalah bekal utama untuk menjadi wirausaha,” ujarnya di Kota Serang.
Selain itu, santri dan santriwati sianggap sangat cepat menangkap ilmu yang diberikan. “Nah ternyata penciptaan wirausaha baru dari para santri ini lebih efektif. Kita bisa lebih menghemat waktu untuk pelantihannya, mereka lebih cepat diajarkan,” katanya.
Pelatihan awal, para santri diberikan pelatihan pembuatan roti. Namun, beberapa pelatihan seperti pembuatan sendal, pengelolaan ikan dan usaha lainnya akan diberikan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, sebanyak 120 santri diberikan pelatihan pembuatan roti dan diberikan alat pembuatannya. “Nanti setelah dibimtek langsung berpraktik di pondok dengan alat yang sudah diserahkan,” ujarnya.
Direktur Jenderal Industri Kecil Mikro (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, dijadikannya pondok pesantren sebagai sasaran penumbuhan wirausaha baru karena potensi yang dimiliki. Santri dan santriwati dinilai lebih mudah dicetak menjadi seorang enterpreneur.
“Seperti yang saya sampaikan ponpes itu biasanya lebih tekun, lebih rajin, lebih taat soal kejujuran. Itu adalah nomor satu, nah itu adalah bekal utama untuk menjadi wirausaha,” ujarnya di Kota Serang.
Selain itu, santri dan santriwati sianggap sangat cepat menangkap ilmu yang diberikan. “Nah ternyata penciptaan wirausaha baru dari para santri ini lebih efektif. Kita bisa lebih menghemat waktu untuk pelantihannya, mereka lebih cepat diajarkan,” katanya.
Pelatihan awal, para santri diberikan pelatihan pembuatan roti. Namun, beberapa pelatihan seperti pembuatan sendal, pengelolaan ikan dan usaha lainnya akan diberikan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, sebanyak 120 santri diberikan pelatihan pembuatan roti dan diberikan alat pembuatannya. “Nanti setelah dibimtek langsung berpraktik di pondok dengan alat yang sudah diserahkan,” ujarnya.
(wib)