4 Orang Sekeluarga asal Pangkep Tewas Terbakar saat Kerusuhan Wamena
A
A
A
PANGKEP - Pasangan suami istri (pasutri) asal Segeri, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan beserta dua anaknya tewas mengenaskan. Mereka diduga jadi korban kerusuhan Wamena, Papua.
Rustam (33) dan istrinya, Irma Sirajuddin (24), akanya Ilmi (2) dan keponakannya Edwin tewas terbakar saat rumah mereka dibakar oleh sekelompok massa saat terjadi kerusuhan di Wamena, Senin pagi (23/9/2019).
Saat ini jenazah keempat korban telah berada di Kecamatan Segeri dan diterima oleh keluarga. Jenazah keempat korban ini dimakamkan di Segeri, Pangkep, Rabu (25/9/2019).
(Baca juga: Korban Tewas Kerusuhan Wamena Jadi 24 Orang)
Ridwan, kerabat Irma Sirajuddin menuturkan, dari kesaksian saudaranya yang juga berada di Wamena diketahui bahwa saat kejadian salah seorang anak korban, Riskung (8) selamat karena sedang masuk sekolah.
Saat itu, korban Rustam baru saja pulang mengantar anaknya dari sekolah. “Informasi dari kakak yang ada di sana, kejadiannya sekitar jam 8 pagi,” kata Ridwan di Segeri, Pangkep.
(Baca juga: Identitas 65 Orang Luka-Luka Akibat Kerusuhan di Wamena)
Rustam saat rumahnya sudah dikepung massa masih sempat menghubungi kakaknya untuk meminta pertolongan. Dengan suara ketakutan Rustam memberitahu jika tak segera dievakuasi dia bersama keluarganya bakal dibunuh. “Dia telepon saudara di sana bilang, kak tolong kak, kalau kau tidak datang mati kita,” tuturnya.
Namun saat saudaranya datang, dia melihat api sudah membumbung tinggi dan massa mengupung rumah yang terbakar tersebut. Dia lalu menjemput, anak korban di sekolah dan melarikannya ke Polres Wamena. (Baca juga: Polri: KNPB Diduga Dalang Kerusuhan Demo di Wamena Papua)
Ridwan menuturkan bahwa selain Rustam sekeluarga, seorang tukang ojek yang hendak menjemput salah seorang anggota keluarga korban juga ikut tewas terbakar dalam rumah. "Saat rumah diserang, tukang ojek itu lari masuk ke dalam rumah,” katanya.
Kapolres Pangkep, AKBP Tulus Sinaga didampingi pemerintah setempat mendatangi rumah duka. Kedatangan kapolres pun disambut oleh pihak keluarga korban dalam suasana duka. Selain mengirimkan doa, Tulus Sinaga juga memberikan bantuan untuk Riskung, bocah yang selamat dari kejadian itu.
“Kita semua merasa sangat berduka atas perisitiwa yang menimpa mereka ini, semoga keluarga yang ditinggalkan dapat kuat dan tabah,” ujarnya. (Baca juga: Isu Ucapan Rasisme Seorang Guru di Kota Wamena Dipastikan Hoaks)
Rustam (33) dan istrinya, Irma Sirajuddin (24), akanya Ilmi (2) dan keponakannya Edwin tewas terbakar saat rumah mereka dibakar oleh sekelompok massa saat terjadi kerusuhan di Wamena, Senin pagi (23/9/2019).
Saat ini jenazah keempat korban telah berada di Kecamatan Segeri dan diterima oleh keluarga. Jenazah keempat korban ini dimakamkan di Segeri, Pangkep, Rabu (25/9/2019).
(Baca juga: Korban Tewas Kerusuhan Wamena Jadi 24 Orang)
Ridwan, kerabat Irma Sirajuddin menuturkan, dari kesaksian saudaranya yang juga berada di Wamena diketahui bahwa saat kejadian salah seorang anak korban, Riskung (8) selamat karena sedang masuk sekolah.
Saat itu, korban Rustam baru saja pulang mengantar anaknya dari sekolah. “Informasi dari kakak yang ada di sana, kejadiannya sekitar jam 8 pagi,” kata Ridwan di Segeri, Pangkep.
(Baca juga: Identitas 65 Orang Luka-Luka Akibat Kerusuhan di Wamena)
Rustam saat rumahnya sudah dikepung massa masih sempat menghubungi kakaknya untuk meminta pertolongan. Dengan suara ketakutan Rustam memberitahu jika tak segera dievakuasi dia bersama keluarganya bakal dibunuh. “Dia telepon saudara di sana bilang, kak tolong kak, kalau kau tidak datang mati kita,” tuturnya.
Namun saat saudaranya datang, dia melihat api sudah membumbung tinggi dan massa mengupung rumah yang terbakar tersebut. Dia lalu menjemput, anak korban di sekolah dan melarikannya ke Polres Wamena. (Baca juga: Polri: KNPB Diduga Dalang Kerusuhan Demo di Wamena Papua)
Ridwan menuturkan bahwa selain Rustam sekeluarga, seorang tukang ojek yang hendak menjemput salah seorang anggota keluarga korban juga ikut tewas terbakar dalam rumah. "Saat rumah diserang, tukang ojek itu lari masuk ke dalam rumah,” katanya.
Kapolres Pangkep, AKBP Tulus Sinaga didampingi pemerintah setempat mendatangi rumah duka. Kedatangan kapolres pun disambut oleh pihak keluarga korban dalam suasana duka. Selain mengirimkan doa, Tulus Sinaga juga memberikan bantuan untuk Riskung, bocah yang selamat dari kejadian itu.
“Kita semua merasa sangat berduka atas perisitiwa yang menimpa mereka ini, semoga keluarga yang ditinggalkan dapat kuat dan tabah,” ujarnya. (Baca juga: Isu Ucapan Rasisme Seorang Guru di Kota Wamena Dipastikan Hoaks)
(shf)