17 Warga Sipil Tewas dalam Aksi Unjuk Rasa di Wamena
A
A
A
WAMENA - Sebanyak 17 orang warga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua dilaporkan tewas dalam aksi unjuk rasa yang berujung anarkistis, Senin (23/9/2019). Para korban merupakan masyarakat sipil di daerah setempat yang tewas terjebak dalam kobaran api saat aksi pembakaran di Kota Wamena.
Selain itu korban tewas akibat penyerangan yang dilakukan oleh para pendemo yang mengunakan parang, tombak dan panah.
Berdasarkan pengamatan MNC Media, ke 17 jenazah warga yang tewas telah dievakuasi ke RSUD Wamena.
Sementara Kapendam Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, membenarkan adanya korban tewas dari kalangan masyarakat. Informasi ini, diperoleh dari Dandim Wamena, Letkol Inf Candra Diyanto. Namun Kapendam hanya menyebut 16 warga sipil yang tewas."Betul ada laporan dari warga 16 orang meninggal dunia di Wamena," kata Eko saat dikonfirmasi.
Dia juga memastikan 16 orang tersebut merupakan masyarakat sipil. Namun belum ada kepastian, apakah mereka terlibat dalam aksi tersebut atau hanya warga di sekitar lokasi yang menjadi korban.
Terkait kondisi di lapangan, kata dia, sudah terkendali, baik di Wamena maupun Jayapura. Untuk di Jayapura, Eko mengatakan, sebanyak 300 personel Polda Papua bersiaga mengamankan lokasi.
Selain itu korban tewas akibat penyerangan yang dilakukan oleh para pendemo yang mengunakan parang, tombak dan panah.
Berdasarkan pengamatan MNC Media, ke 17 jenazah warga yang tewas telah dievakuasi ke RSUD Wamena.
Sementara Kapendam Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, membenarkan adanya korban tewas dari kalangan masyarakat. Informasi ini, diperoleh dari Dandim Wamena, Letkol Inf Candra Diyanto. Namun Kapendam hanya menyebut 16 warga sipil yang tewas."Betul ada laporan dari warga 16 orang meninggal dunia di Wamena," kata Eko saat dikonfirmasi.
Dia juga memastikan 16 orang tersebut merupakan masyarakat sipil. Namun belum ada kepastian, apakah mereka terlibat dalam aksi tersebut atau hanya warga di sekitar lokasi yang menjadi korban.
Terkait kondisi di lapangan, kata dia, sudah terkendali, baik di Wamena maupun Jayapura. Untuk di Jayapura, Eko mengatakan, sebanyak 300 personel Polda Papua bersiaga mengamankan lokasi.
(sms)