Panglima TNI Terima Gelar Honoris Causa dari UNS

Jum'at, 20 September 2019 - 16:27 WIB
Panglima TNI Terima...
Panglima TNI Terima Gelar Honoris Causa dari UNS
A A A
SOLO - Univeritas Sebelas Maret (UNS) Solo secara memberi gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Pemberian gelar Doktor Kehormatan tersebut dilakukan oleh Rektor UNS Profesor Jamal Wiwoho di Auditorium GPH Haryo Mataram, Jumat (20/9/2019).

Rektor UNS Solo Profesor Jamal Wiwoho mengatakan, pemberian gelar tersebut sebagai apresiasi kepada Panglima TNI yang mempunyai dedikasi, kontribusi yang luar biasa, dan rekam jejaknya yang berhasil mengemban tugas di bidang pembangunan sumber daya manusia bagi kemajuan Indonesia di masa mendatang.

Selain itu, Panglima juga dikenal memiliki kemampuan beradaptasi di segala ruang jabatan dan tugas yang telah diemban. “Beliau juga memiliki kemampuan mengevaluasi, kemampuan berinovasi, serta memiliki kemampuan melakukan prediksi,” kata Jamal Wiwoho.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memiliki kesamaan visi dengan UNS tentang pembangunan SDM. Karena salah satu program prioritasnya sebagai Panglima TNI adalah pengembangan sistem pengelolaan SDM TNI yang berbasis kompetensi.

“Saya percaya dengan kehadiran beliau di UNS, akan berdampak positif dalam rangka meningkatkan kapasitas sumberdaya IPTEK dan peningkatan karya-karya besar dosen dan mahasiswa UNS di bidang invensi dan inovasi,” ungkapnya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan pidato ilmiah dengan judul Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju. “Sesuai dengan prediksi, Indonesia akan menjadi negara nomor empat ekonomi terbesar di dunia tahun 2045 nanti,” kata Hadi Tjahjanto kepada wartawan seusai menerima gelar Doktor HC di Kampus UNS.

Bonus demografi Indonesia akan terjadi pada 2036. Diprediksi jumlah penduduk Indonesia mencapai 320 juta dan 50% di antaranya adalah usia produktif. Saat ini, Indonesia masuk era revolusi industri 4.0 dan tak lama lagi akan menuju lompatan industri 4.1 dan seterusnya.

“Pertanyaannya adalah bagaimana dengan Indonesia? Untuk itu, saya memiliki pemikiran bahwa kunci keberhasilan dari semua itu adalah pendidikan,” katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2155 seconds (0.1#10.140)