PEDA KTNA Ke-IX Diikuti Seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah
A
A
A
MOROWALI UTARA - Mewakili Gubernur Sulawesi Tengah, Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, H. Moh Hidayat Lamakarate, membuka acara Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-IX dan Pertemuan Komisi Penyuluh Pertanian.
PEDA KTNA ini diikuti 13 Kabupaten 1 Kota se-Provinsi Sulawasi Tengah yang berlangsung 11 hingga 14 September 2019. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Morowali Utara, tepatnya di Desa Beteleme, Kecamatan Lembo.
Kabupaten Morowali mengikutsertakan 250 orang, dibawah pimpinan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Andi Irman.
Menurut H. Moh Hidayat Lamakarate kegiatan PEDA KTNA sudah dilaksanakan ke-9 kalinya sejak tahun 1991. Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan PENA KTNA IX Tahun 2019 di Kabupaten Morowali Utara. Sekalipun Kabupaten Morowali Utara relatif muda tetapi dapat menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini.
Hal itu ditandai dengan lahirnya para peserta utama Petani dan Nelayan juga Penyuluh Pertanian sebagai pendamping dan aparatur serta pejabat terkait dari Provinsi dan Kabupaten Kota Se-Sulawesi Tengah.
Pekan Daerah merupakan wadah bertemunya para petani dan nelayan dari seluruh pelosok Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah untuk saling berkomunikasi juga berinteraksi sekaligus menyerap teknologi dan inovasi baru. Agar terus memperbaiki usaha tani sehingga meningkatkan produktivitas juga pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Pemda Provinsi Sulawesi Tengah memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemda Kabupaten Morowali Utara yang telah menjadi tuan rumah kegiatan PENA KTNA ke-IX Tahun 2019. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan produksivitas pendapatan dan kesejahteraan petani dan nelayan,” ujar Hidayat.
Lanjutnya, Hidayat Lamakarate berharap para petani dan nelayan juga dapat berdialog dengan pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya agar permasalahan dan hambatan yang dihadapi para petani dan nelayan dapat dicarikan jalan keluarnya. Sehingga benar-benar memberikan manfaat bagi petani dan nelayan.
Pemerintah daerah dan pihak lainnya haruslah memperhatikan kondisi para petani dan nelayan saat berkeliling di daerahnya masing-masing. Utamanya persoalan harga yang dihasilkan oleh para petani dan nelayan yang sangat jauh dari harapan. Sehingga tidak menutup biaya produksi dan tidak memberikan hasil manfaat bagi petani dan nelayan itu sendiri.
Persoalan tersebut perlu dibicarakan secara khusus pada PENA KTNA, agar petani dan nelayan bisa menyampaikan permasalahan dengan pemerintahan desa serta mencoba mencari solusi agar harga tidak selalu anjlok, sehingga petani dan nelayan bisa memperoleh hasil yang baik.
“Pekan Daerah Kelompok Tani dan Nelayan Andalan merupakan kegiatan yang berlangsung gerak seirama dengan gerak pembangunan pertanian yang sudah maupun sedang dilaksanakan dalam rangka mencapai swasembada pangan menuju ketahanan pangan sebagai program prioritas Nasional. Pemerintah Provinsi mengharapkan agar penyelenggaraan kali ini dapat menjadikan persiapan untuk mengikuti Pekan Nasional yang ke-17 tahun 2020 di Padang. Oleh karena itu kegiatan prioritas yang diagendakan nantinya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai hasil yang maksimal sesuai yang di harapkan”, ujar Hidayat.
Gubernur Sulawesi Tengah dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekdaprov Sulawesi Tengah berkata bahwa upaya peningkatan produksi padi, jagung, kedelai dan komuditas tanaman pangan lainnya seperti daging sapi, cabai, bawang merah dan juga bawang putih akan terus diupayakan dengan memanfaatkan daya dan dana yang ada.
Hal itu untuk mencapai target/sasaran yang telah di tetapkan, para kontak tani sebagai dianisator dan multifator juga para kelompok tani di wilayah binaannya dan menyukseskan program nasional tersebut.
Selain itu kedudukan dan peran para kontak tani sangat strategis sebagai penyuluh swadaya yang membantu para penyuluh pertanian PNS (Pegawai Negeri Sipil) agar selalu mendampingi dan mengawal petani dalam mengelola usaha taninya dengan menerapkan anjuran inovasi teknologi.
Gubernur Sulawesi Tengah mengharapkan potensi lahan-lahan dapat di manfaatkan secara optimal untuk memperluas pengembangan komoditas tanaman pangan hultikultural perkebunan peternakan dan perikanan.
”Saya selaku Gubernur Sulawesi tengah terus mendorong usaha tani yang telah di lakukan dengan mendukung sepenuhnya melalui pembangunan infra struktur pemgembangan sarana prasarana pertanian antara alat dan mesin pertanian melalui bantuan-bantuan baik dari kementrian maupun dari perintah daerah untuk kemajuan sector pertanian di daerah tersebut”, katanya.
Kepada seluruh jajaran pertanian dan penyuluh juga peneliti berkolaborasi dengan di bantu para pengurus kontak tani dan nelayan agar dapat menyukseskan pembangunan pertanian yang berbasis ekonomi kerakyatan untuk menurunkan angka kemiskinan. Dengan harapan para Organisasi Perangkat Daerah Provinsi, Kabupaten/kota dapat mengakolasikan kegiatan dengan memprioritaskan program petani miskin.
Paling tidak memberikan akses atau peluang berusaha sehingga dapat meningkatkan kehidupan petani yang telah di implemitasikan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulawesi Tengah melalui pemberdayaan petani miskin. Dan kebijakan dalam upaya mengurangi kemiskinan melalui target satu penyuluh pertanian menuntaskan minimal lima petani miskin di wilayah kerja penyuluh pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah.(IKP/ Tiy4, Iksan).
PEDA KTNA ini diikuti 13 Kabupaten 1 Kota se-Provinsi Sulawasi Tengah yang berlangsung 11 hingga 14 September 2019. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Morowali Utara, tepatnya di Desa Beteleme, Kecamatan Lembo.
Kabupaten Morowali mengikutsertakan 250 orang, dibawah pimpinan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Andi Irman.
Menurut H. Moh Hidayat Lamakarate kegiatan PEDA KTNA sudah dilaksanakan ke-9 kalinya sejak tahun 1991. Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan PENA KTNA IX Tahun 2019 di Kabupaten Morowali Utara. Sekalipun Kabupaten Morowali Utara relatif muda tetapi dapat menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini.
Hal itu ditandai dengan lahirnya para peserta utama Petani dan Nelayan juga Penyuluh Pertanian sebagai pendamping dan aparatur serta pejabat terkait dari Provinsi dan Kabupaten Kota Se-Sulawesi Tengah.
Pekan Daerah merupakan wadah bertemunya para petani dan nelayan dari seluruh pelosok Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah untuk saling berkomunikasi juga berinteraksi sekaligus menyerap teknologi dan inovasi baru. Agar terus memperbaiki usaha tani sehingga meningkatkan produktivitas juga pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Pemda Provinsi Sulawesi Tengah memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemda Kabupaten Morowali Utara yang telah menjadi tuan rumah kegiatan PENA KTNA ke-IX Tahun 2019. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan produksivitas pendapatan dan kesejahteraan petani dan nelayan,” ujar Hidayat.
Lanjutnya, Hidayat Lamakarate berharap para petani dan nelayan juga dapat berdialog dengan pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya agar permasalahan dan hambatan yang dihadapi para petani dan nelayan dapat dicarikan jalan keluarnya. Sehingga benar-benar memberikan manfaat bagi petani dan nelayan.
Pemerintah daerah dan pihak lainnya haruslah memperhatikan kondisi para petani dan nelayan saat berkeliling di daerahnya masing-masing. Utamanya persoalan harga yang dihasilkan oleh para petani dan nelayan yang sangat jauh dari harapan. Sehingga tidak menutup biaya produksi dan tidak memberikan hasil manfaat bagi petani dan nelayan itu sendiri.
Persoalan tersebut perlu dibicarakan secara khusus pada PENA KTNA, agar petani dan nelayan bisa menyampaikan permasalahan dengan pemerintahan desa serta mencoba mencari solusi agar harga tidak selalu anjlok, sehingga petani dan nelayan bisa memperoleh hasil yang baik.
“Pekan Daerah Kelompok Tani dan Nelayan Andalan merupakan kegiatan yang berlangsung gerak seirama dengan gerak pembangunan pertanian yang sudah maupun sedang dilaksanakan dalam rangka mencapai swasembada pangan menuju ketahanan pangan sebagai program prioritas Nasional. Pemerintah Provinsi mengharapkan agar penyelenggaraan kali ini dapat menjadikan persiapan untuk mengikuti Pekan Nasional yang ke-17 tahun 2020 di Padang. Oleh karena itu kegiatan prioritas yang diagendakan nantinya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai hasil yang maksimal sesuai yang di harapkan”, ujar Hidayat.
Gubernur Sulawesi Tengah dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekdaprov Sulawesi Tengah berkata bahwa upaya peningkatan produksi padi, jagung, kedelai dan komuditas tanaman pangan lainnya seperti daging sapi, cabai, bawang merah dan juga bawang putih akan terus diupayakan dengan memanfaatkan daya dan dana yang ada.
Hal itu untuk mencapai target/sasaran yang telah di tetapkan, para kontak tani sebagai dianisator dan multifator juga para kelompok tani di wilayah binaannya dan menyukseskan program nasional tersebut.
Selain itu kedudukan dan peran para kontak tani sangat strategis sebagai penyuluh swadaya yang membantu para penyuluh pertanian PNS (Pegawai Negeri Sipil) agar selalu mendampingi dan mengawal petani dalam mengelola usaha taninya dengan menerapkan anjuran inovasi teknologi.
Gubernur Sulawesi Tengah mengharapkan potensi lahan-lahan dapat di manfaatkan secara optimal untuk memperluas pengembangan komoditas tanaman pangan hultikultural perkebunan peternakan dan perikanan.
”Saya selaku Gubernur Sulawesi tengah terus mendorong usaha tani yang telah di lakukan dengan mendukung sepenuhnya melalui pembangunan infra struktur pemgembangan sarana prasarana pertanian antara alat dan mesin pertanian melalui bantuan-bantuan baik dari kementrian maupun dari perintah daerah untuk kemajuan sector pertanian di daerah tersebut”, katanya.
Kepada seluruh jajaran pertanian dan penyuluh juga peneliti berkolaborasi dengan di bantu para pengurus kontak tani dan nelayan agar dapat menyukseskan pembangunan pertanian yang berbasis ekonomi kerakyatan untuk menurunkan angka kemiskinan. Dengan harapan para Organisasi Perangkat Daerah Provinsi, Kabupaten/kota dapat mengakolasikan kegiatan dengan memprioritaskan program petani miskin.
Paling tidak memberikan akses atau peluang berusaha sehingga dapat meningkatkan kehidupan petani yang telah di implemitasikan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulawesi Tengah melalui pemberdayaan petani miskin. Dan kebijakan dalam upaya mengurangi kemiskinan melalui target satu penyuluh pertanian menuntaskan minimal lima petani miskin di wilayah kerja penyuluh pertanian di Provinsi Sulawesi Tengah.(IKP/ Tiy4, Iksan).
(alf)