Forkopimda dan Warga Sorong Satu Hati Menjaga Kedamaian di Tanah Papua

Jum'at, 06 September 2019 - 20:57 WIB
Forkopimda dan Warga...
Forkopimda dan Warga Sorong Satu Hati Menjaga Kedamaian di Tanah Papua
A A A
SORONG - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kota Sorong bersama masyarakat yang tergabung dalam berbagai elemen satu hati menjaga kedamaian yang dilakukan melalui Deklarasi Kota Sorong Damai, di Lapangan Hocky, Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (6/9/2019). Hal ini dilakukan dalam menjaga stabilitas daerah dan kerukunan serta hidup damai dengan semua orang di Tanah Malamoi, Kota Sorong.

Pernyataan kesepakatan bersama ini ditandai dengan Penandatanganan Deklarasi, dipimpin Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau, dan didampingi pimpinan TNI/Polri Kota Sorong, para Kepala suku, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan masyarakat melakukan tandatangan deklarasi damai di hadapan tribun Bawela, lapangan Hocky, Kampung Baru, Kota Sorong.

Ada 3 poin yang dituangkan dalam pernyataan sikap Deklarasi Kota Sorong Damai yang dibacakan Sekretaris Jenderal Forum Lintas Suku Asli Papua Raya Kota Sorong Jerry Gemenof tersebut antara lain adalah Pertama, mengutuk dan menolak dengan tegas segala bentuk diskriminasi dan rasisme.

Kedua, mengutuk dan menolak dengan tegas segala bentuk unjuk rasa yang berujung anarkisme serta kegiatan yang mencancam kedaulatan NKRI di Kota Sorong

Ketiga, mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat yang mendiami Kota Sorong, agar secara bersama-sama berkomitmen menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban serta kedamaian dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.

Wali Kota sorong dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pihak TNI/Polri yang selama dua minggu berturut-turut telah membantu mengamankan kota ini, dan masyarakat juga telah ikut menepis isu-isu oleh pihak-pihak tertentu yang ingin merusak kerukunan dan keakraban di dalam kestuan NKRI.

Oleh karena itu, kata Wali kota, semua masyarakat harus sepakat untuk Kota Sorong yang aman dan damai.

"Sekalipun kita datang dari berbagai latar belakang, perbedaan suku, agama, ras, bahasa dan apapun namanya, sebagai modal utama untuk membangun nusantara ini dari Sabang sampai Merauke, bukan dari Sabang hanya sampai Ambon saja ataupun daerah lainya, namun harus dari Sabang sampai Merauke berjejarlah pulau-pulau dan terakhir pulau paling indah yakni tanah Papua," ujarnya.

Wali Kota mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian, keamanan dan keutuhan NKRI dan Kota Sorong Damai.

Kesempatan yang sama, mewakili pihak TNI/Polri, Danlantamal XIV/Sorong Brigjen TNI (Mar) Suaf Hardani mengatakan kemarin adalah kemarin, hari ini dan kedepan bersama-sama ciptakan Kota Sorong dalam keadaan damai dan kebersamaan.

"Kita harus merekatkan kebersamaan dalam bingkai NKRI. TNI-Polri adalah penjaga keamanan dan kedaulatan NKRI, tidak ada apa-apanya kalau tidak ada peran serta dari semua pihak.

Oleh karena itu, seluruh anak bangsa khususnya yang ada di Kota Sorong harus sama-sama menciptakan kedamaian dan keamanan agar roda ekonomi dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik. Sehingga apa yang diprogramkan walikota untuk pembangunan bisa berjalan dengan baik," tandasnya.

Acara yang dihadiri sekitar 250 orang ini, diakhiri dengan menari tarian Yembo, yang merupakan tarian khas Papua dan diikuti oleh seluruh peserta deklarasi.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)