Puluhan Massa Protes Proyek Jalan Bermasalah di Mamasa
A
A
A
MAMASA - Puluhan pemuda Aliansi Masyarakat Sesenapadang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) berunjuk rasa di Kantor kejaksaan dan DPRD memprotes proyek jalan yang dikerjakan asal-asalan.
Dalam aksinya, massa meminta penegak hukum bekerja profesional, terlebih lagi proyek yang diduga ada unsur korupsi di dalamnya. Unjuk rasa itu dimulai dari pusat kota kemudian melanjutkan aksinya ke kantor DPRD dan Kejaksaan Kabupaten Mamasa.
Massa mengungkapkan, proyek jalan bermasalah ini senilai Rp5,8 miliar. Di mana pekerjaan jalan tersebut dikerjakan pihak kontraktor oleh CV Balla di Desa Orobua Timur, Kecamatan Sesena Padang secara asal-asalan.
Pasalnya beberapa item pekerjaan yang tidak sesuai bistek, sebagian badan jalan yang baru saja dibeton sudah ada yang mengalami patahan dan retakan.
Selain sebagian aspal jalan terlalu sempit, massa menilai pekerjaan ini terindikasi korupsi. Korddinator aksi Yusdianto mengatakan, pihaknya meyakini proyek tersebut tidak sesuai dengan bestek.
Mereka menuntut agar DPRD Mamasa meminta BPKP Sulbar turunt ntangan melakukan pemeriksaan dan melakukan audit pekerjaaan. Selain itu mendesak Bupati Mamasa Ramlan Badawi melakukan pemeriksaan dan pengawasan melalui Dinas PU dan inspektorat.
Massa juga meminta Kejari Mamasa melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan tersebut. Dalam video amatir yang diperlihatkan kepada media, proyek pekerjaan itu sudah mulai mengalami retakan.
Aksi protes terhadap bermasalah seperti ini merupakan yang kesekian kalinya. Ironisnya, meski banyak dugaan adanya unsur korupsi namun aparat hukum tak bertindak secara profesional.
Mereka meminta KPK turun ke Mamasa karena sejak dulu wilayah ini tak pernah tersentuh oleh KPK. "Justru kabupaten ini beberapa kali mendapatkan WTP dari BPK, padahal kenyataanya sangat jauh berbeda," kata Yusdianto.
Massa berharap ke depan semua proyek pekerjaan jalan di Kabupaten Mamasa dikerjakan dikerjakan dengan baik karena menggunakan uang rakyat.
Dalam aksinya, massa meminta penegak hukum bekerja profesional, terlebih lagi proyek yang diduga ada unsur korupsi di dalamnya. Unjuk rasa itu dimulai dari pusat kota kemudian melanjutkan aksinya ke kantor DPRD dan Kejaksaan Kabupaten Mamasa.
Massa mengungkapkan, proyek jalan bermasalah ini senilai Rp5,8 miliar. Di mana pekerjaan jalan tersebut dikerjakan pihak kontraktor oleh CV Balla di Desa Orobua Timur, Kecamatan Sesena Padang secara asal-asalan.
Pasalnya beberapa item pekerjaan yang tidak sesuai bistek, sebagian badan jalan yang baru saja dibeton sudah ada yang mengalami patahan dan retakan.
Selain sebagian aspal jalan terlalu sempit, massa menilai pekerjaan ini terindikasi korupsi. Korddinator aksi Yusdianto mengatakan, pihaknya meyakini proyek tersebut tidak sesuai dengan bestek.
Mereka menuntut agar DPRD Mamasa meminta BPKP Sulbar turunt ntangan melakukan pemeriksaan dan melakukan audit pekerjaaan. Selain itu mendesak Bupati Mamasa Ramlan Badawi melakukan pemeriksaan dan pengawasan melalui Dinas PU dan inspektorat.
Massa juga meminta Kejari Mamasa melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan tersebut. Dalam video amatir yang diperlihatkan kepada media, proyek pekerjaan itu sudah mulai mengalami retakan.
Aksi protes terhadap bermasalah seperti ini merupakan yang kesekian kalinya. Ironisnya, meski banyak dugaan adanya unsur korupsi namun aparat hukum tak bertindak secara profesional.
Mereka meminta KPK turun ke Mamasa karena sejak dulu wilayah ini tak pernah tersentuh oleh KPK. "Justru kabupaten ini beberapa kali mendapatkan WTP dari BPK, padahal kenyataanya sangat jauh berbeda," kata Yusdianto.
Massa berharap ke depan semua proyek pekerjaan jalan di Kabupaten Mamasa dikerjakan dikerjakan dengan baik karena menggunakan uang rakyat.
(rhs)