Gadis Baduy Tewas Diperkosa, Pimpinan Adat Sebut Perbuatan Setan
A
A
A
LEBAK - Warga adat Baduy digegerkan dengan tewasnya, Sa (13) di sebuah gubuk di Kampung Kadu Heulang, Desa Cisimeut Raya, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Gadis belia yang merupakan warga Karakhal, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar itu diduga menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.
Informasi tewasnya gadis yang berasal dari Baduy Luar itu sudah sampai ke telinga para pimpinan adat baduy. Bahkan, puun (kepala adat di baduy dalam) meminta kepada para pimpinan adat untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Sudah (ketemu Puun), kata Puun takut ada penyakit dari dalam atau dari leluhur harus disikapi, harus dibereskan. Kalau di Baduy nenek moyangnya punya dosa harus di bereskan," ujar Kepala Desa wilayah Baduy Jari Saija, (1/10/2019).
Para pimpinan adat Baduy pun sangat mengecam dengan adanya kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa warganya. Menurut Jaro Saija, perbuatan sadis tersebut bukan dilakukan oleh manusia melainkan setan.
"Memang kejadian model begini itu bukan kejadian biasa tapi kejadian luar biasa. Memang mesyarakat baduy dan kami sebagai desa merasakan ngeri, soalnya yang ngelakuin seperti itu bukan pikiran manusia tapi pikiran setan," kata Saija.
Pihaknya pun meminta kepada pihak kepolisan agar segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap Sa.
Korban Sa, Sabtu (31/8/2019) sudah dimakamkan di pemakaman umum di Kampung Karakhal, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Pihak keluarga pun mendukung proses autopsi yang dilakukan kepolisian. (Baca: Bantu Polisi Buru Pembunuh, Kakolot Baduy Gunakan Ilmu Batin).
Sebagai ritual, seluruh warga mendoakan dan memberikan dukungan kepada pihak keluarga hingga tujuh hari kedepan. "Ada ritualnya untuk membereskan kematian, di hari pertama, kadua, katilu hingga katujuh ada upacara membantu keluarga yang ditinggalkan," jelasnya.
Informasi tewasnya gadis yang berasal dari Baduy Luar itu sudah sampai ke telinga para pimpinan adat baduy. Bahkan, puun (kepala adat di baduy dalam) meminta kepada para pimpinan adat untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Sudah (ketemu Puun), kata Puun takut ada penyakit dari dalam atau dari leluhur harus disikapi, harus dibereskan. Kalau di Baduy nenek moyangnya punya dosa harus di bereskan," ujar Kepala Desa wilayah Baduy Jari Saija, (1/10/2019).
Para pimpinan adat Baduy pun sangat mengecam dengan adanya kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang menimpa warganya. Menurut Jaro Saija, perbuatan sadis tersebut bukan dilakukan oleh manusia melainkan setan.
"Memang kejadian model begini itu bukan kejadian biasa tapi kejadian luar biasa. Memang mesyarakat baduy dan kami sebagai desa merasakan ngeri, soalnya yang ngelakuin seperti itu bukan pikiran manusia tapi pikiran setan," kata Saija.
Pihaknya pun meminta kepada pihak kepolisan agar segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap Sa.
Korban Sa, Sabtu (31/8/2019) sudah dimakamkan di pemakaman umum di Kampung Karakhal, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Pihak keluarga pun mendukung proses autopsi yang dilakukan kepolisian. (Baca: Bantu Polisi Buru Pembunuh, Kakolot Baduy Gunakan Ilmu Batin).
Sebagai ritual, seluruh warga mendoakan dan memberikan dukungan kepada pihak keluarga hingga tujuh hari kedepan. "Ada ritualnya untuk membereskan kematian, di hari pertama, kadua, katilu hingga katujuh ada upacara membantu keluarga yang ditinggalkan," jelasnya.
(nag)