Gubernur Jawa Timur Bantu 5 Ton Beras untuk Masyarakat Papua
A
A
A
SURABAYA - Untuk membantu masyarakat Papua, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengirim bantuan logistik berupa 5 ton beras. Logistik tersebut akan dikirim dan diangkut dengan menggunakan KRI dr Soeharso (990).
Khofifah mengatakan, mendapat informasi ada banyak toko-toko yang menjual kebutuhan pokok saat ini masih tutup akibat kerusuhan di Jayapura. Dia berharap bantuan ini mampu memenuhi kebutuhan logistik masyarakat setempat.
"Selama ini hubungan kami dengan Papua terjalin sangat baik. Bahkan logistik di Papua mayoritas berasal dari Jatim," katanya saat meninjau bantuan logistik di KRI dr Soeharso di Pangkoarmada II, Sabtu (31/8/2019).
Selain Gubernur Jatim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim juga mengirim bantuan sebanyak 3.600 kaleng makanan lauk pauk, 3.600 kaleng tambahan gizi, 5 kuintal beras, 50 dus air mineral botol 500 ml dan 100 dus mie instan.
Lalu Dinas Sosial Jatim mengirim bantuan 100 dus popok bayi da 100 paket keluarga (kaos lengan panjang anak, celana panjang anak dan kaos lengan pendek dan celana pendek anak, celana dalam anak, kaos dalam anak, perlengkapan mandi, minyak kayu putih; handuk, alas kaki/sandal, tas packing).
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Komando Armada II (Kadispen Koarmada II) Letkol Laut (P) Djawara Whimbo mengatakan, pihaknya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan dan juga menyalurkan bantuan Iogistik untuk membantu masyarakat Jayapura dan sekitarnya. Satgas ini dibentuk pasca kerusuhan yang terjadi di Jayapura pada Kamis 29 Agustus 2019.
Satgas ini terdiri dari personel gabungan Rumah Sakit TNI AL, Marinir dan kapal perang di jajaran Koarmada ll yakni KRI dr Soeharso 990 sebagai kapal rumah sakit. "Pengiriman bantuan akan diberangkatkan hari ini. Kemungkinan akan tiba di Jayapura pada lima hari mendatang," terangnya.
Khofifah mengatakan, mendapat informasi ada banyak toko-toko yang menjual kebutuhan pokok saat ini masih tutup akibat kerusuhan di Jayapura. Dia berharap bantuan ini mampu memenuhi kebutuhan logistik masyarakat setempat.
"Selama ini hubungan kami dengan Papua terjalin sangat baik. Bahkan logistik di Papua mayoritas berasal dari Jatim," katanya saat meninjau bantuan logistik di KRI dr Soeharso di Pangkoarmada II, Sabtu (31/8/2019).
Selain Gubernur Jatim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim juga mengirim bantuan sebanyak 3.600 kaleng makanan lauk pauk, 3.600 kaleng tambahan gizi, 5 kuintal beras, 50 dus air mineral botol 500 ml dan 100 dus mie instan.
Lalu Dinas Sosial Jatim mengirim bantuan 100 dus popok bayi da 100 paket keluarga (kaos lengan panjang anak, celana panjang anak dan kaos lengan pendek dan celana pendek anak, celana dalam anak, kaos dalam anak, perlengkapan mandi, minyak kayu putih; handuk, alas kaki/sandal, tas packing).
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Komando Armada II (Kadispen Koarmada II) Letkol Laut (P) Djawara Whimbo mengatakan, pihaknya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan dan juga menyalurkan bantuan Iogistik untuk membantu masyarakat Jayapura dan sekitarnya. Satgas ini dibentuk pasca kerusuhan yang terjadi di Jayapura pada Kamis 29 Agustus 2019.
Satgas ini terdiri dari personel gabungan Rumah Sakit TNI AL, Marinir dan kapal perang di jajaran Koarmada ll yakni KRI dr Soeharso 990 sebagai kapal rumah sakit. "Pengiriman bantuan akan diberangkatkan hari ini. Kemungkinan akan tiba di Jayapura pada lima hari mendatang," terangnya.
(wib)