Pemuda Tani Indonesia Gelar Jambore Nasional
A
A
A
BOGOR - Pemuda Tani Indonesia menggelar kegiatan Jambore Nasional di Gunung Geulis Camp Area Bogor, Jawa Barat 28-29 Agustus 2019 dengan menghadirkan ratusan peserta dari Pengurus Daerah Pemuda Tani dan Mahasiswa Pertanian.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon. Fadli Zon menyampaikan bahwa regenerasi petani adalah perhatian penting bagi HKTI dan Pemuda Tani Indonesia.
"Kami ingin mendorong pemuda agar tidak malu menjadi petani, seperti yang dilakukan oleh anak muda Korea Selatan berani mengambil inovasi dan berlomba-lomba menjadi petani dengan penghasilan ratusan ribu dolar per bulan," katanya dalam keterangan pers yang dikirim, Sabtu (31/8/2019)
Dia menambahkan masyarakat korea selatan telah meninggalkan Konvensional Farming menjadi Smart Farming dan sudah menuju Digital farming langkah-langkah ini yang harus kita contoh dan di inovasikan untuk mengembalikan swasembada pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.
Sandiaga Uno selaku pemateri yang mewakili pengusaha sukses indonesia menyampaikan pemuda harus mengedepankan silaturahim, bermitra agar mendapatkan umur panjang dan rezeki melimpah, yang kedua bersyukur untuk mendapatkah berkah dalam hidup dan yang ketiga adalah disiplin dengan 4 “AS” yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja Ikhlas.
Tantangan pertanian kedepan adalah perubahan iklim ekstrim sehingga anak muda harus berani mengabil peran inovasi untuk menyelamatkan pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.
"Harapan saya petani muda dapat tumbuh menggantikan generasi tua. Kita hilangkan mitos bahwa petani itu tua dan miskin, kita harus ciptakan keadaan bahwa menjadi petani itu keren," katanya.
Kegiatan ini diharapkan mampu menstimulus pemuda Indonesia terkhusus pemuda tani untuk berani mengambil dan mewujudkan perannya sebagai Agen of change, Agen of Development dan Agen of modernization dimulai dari tingkat pedesaan.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon. Fadli Zon menyampaikan bahwa regenerasi petani adalah perhatian penting bagi HKTI dan Pemuda Tani Indonesia.
"Kami ingin mendorong pemuda agar tidak malu menjadi petani, seperti yang dilakukan oleh anak muda Korea Selatan berani mengambil inovasi dan berlomba-lomba menjadi petani dengan penghasilan ratusan ribu dolar per bulan," katanya dalam keterangan pers yang dikirim, Sabtu (31/8/2019)
Dia menambahkan masyarakat korea selatan telah meninggalkan Konvensional Farming menjadi Smart Farming dan sudah menuju Digital farming langkah-langkah ini yang harus kita contoh dan di inovasikan untuk mengembalikan swasembada pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.
Sandiaga Uno selaku pemateri yang mewakili pengusaha sukses indonesia menyampaikan pemuda harus mengedepankan silaturahim, bermitra agar mendapatkan umur panjang dan rezeki melimpah, yang kedua bersyukur untuk mendapatkah berkah dalam hidup dan yang ketiga adalah disiplin dengan 4 “AS” yaitu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja Ikhlas.
Tantangan pertanian kedepan adalah perubahan iklim ekstrim sehingga anak muda harus berani mengabil peran inovasi untuk menyelamatkan pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.
"Harapan saya petani muda dapat tumbuh menggantikan generasi tua. Kita hilangkan mitos bahwa petani itu tua dan miskin, kita harus ciptakan keadaan bahwa menjadi petani itu keren," katanya.
Kegiatan ini diharapkan mampu menstimulus pemuda Indonesia terkhusus pemuda tani untuk berani mengambil dan mewujudkan perannya sebagai Agen of change, Agen of Development dan Agen of modernization dimulai dari tingkat pedesaan.
(vhs)