Terkait SDG's, Wali Kota Naga, Filipina Siap Kerja sama Dengan Pemkot Gorontalo
A
A
A
GORONTALO - Program pembangunan berkelanjutan, atau dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDG's), yang dijalankan Pemerintah Kota Gorontalo, berhasil menarik perhatian Pemerintahan Daerah di luar negeri, khususnya Pemerintah Kota Naga, Filipina. Dalam hal ini, pihaknya siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Gorontalo, dalam mengembangkan daerah dan menyejahterakan rakyat.
Hal ini diungkapkan Nelson S. Legacion, Wali Kota Naga, Filipina, saat mengikuti kegiatan forum Wali Kota se-ASEAN Senin (26/08/19) di Bangkok. Ia katakan, program SDG's yang dipaparkan Marten Taha, Wali Kota Gorontalo dalam forum tersebut, sangat bagus.
Karena menjelaskan dampak positif terhadap pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dari berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan keagamaan.
"Indikator yang dijelaskan Pak Marten dalam forum sangat baik, antara perencanaan program sampai pelaksanaannya berjalan dengan baik, sehingga bisa mencapai target. Bahkan dalam memprediksikan suatu capaian program pun, bisa dimungkinkan tercapai, karena sudah memiliki acuan yakni RPJMD. Contohnya, proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan," ujar Nelson.
Demikian pula dengan presentase rumah tangga kumuh di perkotaan, yang jumlahnya setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Ini menunjukkan, program pembangunan berkelanjutan dilakoni Pemerintah Kota Gorontalo, berjalan dengan baik.
"Maju tidaknya suatu daerah, itu diukur dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Bukan hanya dari segi finansial, daya beli, tetapi juga dari pemenuhan kebutuhan masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak dan itu sangat penting," terang Nelson.
Marten Taha, sendiri menyambut baik niat Pemerintah Kota Naga, Filipina yang ingin bekerjasamaa dengan Pemerintah Kota Gorontalo. Terkait program pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Gorontalo, tidak terlepas dari pelaskanaan program unggulan yakni Kartu Sejahtera.
Dimana program tersebut melayani delapan program gratis dari lahir sampai mati masyarakat Kota Gorontalo. Gagasan ini menjadi bagian penjabaran program visi misi Pemkot Gorontalo tentang Kota SMART (Sejahtera, Man diri, Aktif, Religius dan Terdidik).
"Dalam implementasinya di sektor pendidikan, Pemkot Gorontalo menyiapkan sekolah gratis dan bantuan bagi siswa miskin. Hasilnya, akses pendidikan semakin terjangkau. APM/ APK SD dan SMP di Kota Gorontalo berada di atas rata-rata provinsi dan nasional," ungkap Marten.
Sedangkan persentase cakupan jaminan kesehatan di Kota Gorontalo sudah mencapai target. Untuk penguatan ekonomi, pemegang Kartu Sejahtera berhak atas bantuan sekaligus pengurusan izin usaha gratis. Mereka bisa memperoleh modal dan dilatih dengan keterampilan demi mengembangkan kemandirian hidup.
"Mereka dimudahkan dalam setiap membutuhkan pelayanan, seperti ingin berobat di puskesmas atau rumah sakit pesertanya cukup hanya memperihatkan KTP. Prosesnya langsung dilayani tanpa ada proses-proses lainnya. Itu sebabnya masyarakat lebih menyenangi kartu sejahtera ini," tutup Marten.
Hal ini diungkapkan Nelson S. Legacion, Wali Kota Naga, Filipina, saat mengikuti kegiatan forum Wali Kota se-ASEAN Senin (26/08/19) di Bangkok. Ia katakan, program SDG's yang dipaparkan Marten Taha, Wali Kota Gorontalo dalam forum tersebut, sangat bagus.
Karena menjelaskan dampak positif terhadap pengembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dari berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan keagamaan.
"Indikator yang dijelaskan Pak Marten dalam forum sangat baik, antara perencanaan program sampai pelaksanaannya berjalan dengan baik, sehingga bisa mencapai target. Bahkan dalam memprediksikan suatu capaian program pun, bisa dimungkinkan tercapai, karena sudah memiliki acuan yakni RPJMD. Contohnya, proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan," ujar Nelson.
Demikian pula dengan presentase rumah tangga kumuh di perkotaan, yang jumlahnya setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Ini menunjukkan, program pembangunan berkelanjutan dilakoni Pemerintah Kota Gorontalo, berjalan dengan baik.
"Maju tidaknya suatu daerah, itu diukur dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Bukan hanya dari segi finansial, daya beli, tetapi juga dari pemenuhan kebutuhan masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak dan itu sangat penting," terang Nelson.
Marten Taha, sendiri menyambut baik niat Pemerintah Kota Naga, Filipina yang ingin bekerjasamaa dengan Pemerintah Kota Gorontalo. Terkait program pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Gorontalo, tidak terlepas dari pelaskanaan program unggulan yakni Kartu Sejahtera.
Dimana program tersebut melayani delapan program gratis dari lahir sampai mati masyarakat Kota Gorontalo. Gagasan ini menjadi bagian penjabaran program visi misi Pemkot Gorontalo tentang Kota SMART (Sejahtera, Man diri, Aktif, Religius dan Terdidik).
"Dalam implementasinya di sektor pendidikan, Pemkot Gorontalo menyiapkan sekolah gratis dan bantuan bagi siswa miskin. Hasilnya, akses pendidikan semakin terjangkau. APM/ APK SD dan SMP di Kota Gorontalo berada di atas rata-rata provinsi dan nasional," ungkap Marten.
Sedangkan persentase cakupan jaminan kesehatan di Kota Gorontalo sudah mencapai target. Untuk penguatan ekonomi, pemegang Kartu Sejahtera berhak atas bantuan sekaligus pengurusan izin usaha gratis. Mereka bisa memperoleh modal dan dilatih dengan keterampilan demi mengembangkan kemandirian hidup.
"Mereka dimudahkan dalam setiap membutuhkan pelayanan, seperti ingin berobat di puskesmas atau rumah sakit pesertanya cukup hanya memperihatkan KTP. Prosesnya langsung dilayani tanpa ada proses-proses lainnya. Itu sebabnya masyarakat lebih menyenangi kartu sejahtera ini," tutup Marten.
(atk)