Soal Papua, Freddy Numberi Ajak Elit Politik Beri Tanggapan Menyejukkan

Minggu, 25 Agustus 2019 - 19:54 WIB
Soal Papua, Freddy Numberi...
Soal Papua, Freddy Numberi Ajak Elit Politik Beri Tanggapan Menyejukkan
A A A
JAYAPURA - Salah satu tokoh masyarakat Papua , Freddy Numberi, mengajak seluruh elit politik Indonesia untuk memberikan pernyataan dan tanggapan menyejukkan demi terwujudnya suasana kondusif dan damai di bumi Papua dan juga Indonesia.

Freddy Numberi mengatakan, Budayawan Indonesia Franz Magnis Suseno pernah mengatakan Papua adalah luka membusuk di tubuh Negara Indonesia. Luka busuk itu, bila tak diobati dan dirawat, tentunya sewaktu-waktu akan tercium baunya.

"Seperti peristiwa yang dapat kita petik dan maknai dari konflik kemasyarakatan, baik di Papua maupun di Surabaya, juga di Malang beberapa waktu lalu?," ujar Freddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/8/2019).

Ironisnya, peristiwa-peristiwa itu kemudian direkayasa menjadi masalah politik oleh oknum-oknum yang tidak mencintai keutuhan bangsa, dengan mengadu-domba kalangan masyarakat 'akar rumput'.

Untuk itu, mantan Menteri Perhubungan ini mengatakan, sebagai bangsa yang besar yang terdiri dari beragam etnis, suku dan agama, semua pihak harus bisa memahami makna Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu) yang diwariskan pendiri negeri ini.

"Namun pada kenyataannya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga kini, kita lebih sering terjangkit penyakit kronis yang laten dan turun temurun yaitu 'AIDSS'. AIDSS yang dimaksud adalah 'angkuh, iri, dendam, serakah dan SARA". Sangat ironis!," imbuhnya.

Freddy berarap peningkatan SDM Indonesia ini bukan hanya dari aspek ilmu pengetahuannya saja, tetapi juga peningkatan kualitas dalam hal penghayatan terhadap pilar-pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga menjadi manusia unggul yang rendah hati, bermartabat dan berakhlak mulia.

"Pada tatanan elite politik yang ada, apabila kejadian-kejadian seperti di Surabaya dan Papua tidak ditangani dengan baik, maka bisa berdampak buruk pada rakyat kecil," jelasnya.

Freddy berharap para elit politik di Indonesia harus bisa menyejukkan terutama dalam konteks Papua. "Kita harus lebih bijak dan berhati-hati dalam megeluarkan pernyataan karena generasi muda Indonesia saat ini semakin pintar dan kritis menelaah pernyataan-pernyataan yang ada," jelasnya.

Sekali lagi, kita harus menghindari politik 'devide et impera' (politik adu domba) di antara kita yang merupakan warisan kolonial masa lalu. "Tentu agar tidak meracuni keharmonisan politik negeri ini dalam membangun Indonesia yang kita cintai bersama di masa mendatang," tambahnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)