SPPSI Gelar Istighosah Bersama Warga Terdampak Kebocoran Pipa Minyak di Karawang

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 17:19 WIB
SPPSI Gelar Istighosah...
SPPSI Gelar Istighosah Bersama Warga Terdampak Kebocoran Pipa Minyak di Karawang
A A A
JAKARTA - Upaya penanganan dan pendekatan terhadap masyarakat terdampak kebocoran pipa minyak Pertamina terus dilakukan Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI). Selain penanganan fisik, SPPSI juga terpanggil untuk menggelar Istigosah atau doa bersama masyarakat di Kampung Bungin, Desa Tanjung Pakis, Kerawang.

Istighosah dilakukan untuk mendoakan rekan sesama pekerja Pertamina agar kiranya Allah memberikan keselamatan dan kemampuan dalam menyelesaikan musibah yang terjadi yang terjadi saat ini. (Baca Juga: SPPSI Berikan Hewan Kurban ke Warga Terdampak Tumpahan Minyak di Karawang)

Dalam acara yang dihadiri pengurus SPPSI serta tokoh masyarakat Desa Tanjung Pakis ini, dilakukan pula santunan terhadap 100 anak yatim dan bantuan dana kepada Karang Taruna, Kampung Bungin. Pemberian dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum SPPSI, Muhammad Syafirin kepada 10 orang anak yatim.

Ketua Umum SPPSI Muhammad Syafirin mengatakan, kebocoran pipa Pertamina di lepas pantai merupakan musibah yang tidak diinginkan semua pihak. Dirinya pun memastikan pengeboran dilakukan sesuai prosedur dan dilakukan oleh ahlinya.

Namun, kata dia, kebocoran minyak terjadi karena kehendak Allah dan tak bisa dihindari. SPPSI pun mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa, memohon kepada Allah agar musibah ini dapat segera teratasi.

"Kami mengajak masyarakat untuk berdoa bersama. Semoga kejadian ini dapat segera diatasi," kata Syafirin dalam sambutannya, Jumat 23 Agustus 2019 malam.

Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama (NU), yang juga pengamat energi Muhammad Kholid Syaerazi mengatakan, dampak dari kebocoran dirasakan oleh nelayan pesisir, termasuk di Tanjung Pakis. Namun Kholid meminta kepada semua pihak untuk saling menbantu.

"Istigosah ini untuk meminta Allah diberikan keringanan dalam mengatasi musibah ini. Jangan saling menyalahkan, karena tak hanya nelayan yang mengalami dampaknya, tapi juga Pertamina," terang Kholid.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)