Hutan Gunung Sumbing di Wonosobo Terbakar

Selasa, 13 Agustus 2019 - 04:01 WIB
Hutan Gunung Sumbing...
Hutan Gunung Sumbing di Wonosobo Terbakar
A A A
WONOSOBO - Sekitar 8 hektare hutan Gunung Sumbing di wilayah Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, terbakar, Minggu 11 Agustus 2019 malam. Informasi yang dihimpun wartawan, Senin (12/8/2019), lokasi kebakaran berada di lereng selatan Gunung Sumbing tepatnya di wilayah Perhutani BKPH Kedu Utara.

Diduga, asal api berasal dari Desa Butuh, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Kemudian kobaran api menjalar mengikuti arah angin ke arah barat hingga akhirnya membakar hutan di wilayah Banyumudal.

Kebakaran hutan Gunung Sumbing baru di ketahui pada pukul 16.30 WIB. Mengetahui adanya kebakaran tim SAR Gabungan yang tersiri dari anggota Polsek Sapuran, anggota SAR dan warga Banyumudal langsung melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya.

Hanya untuk mencapai lokasi kebakaran mereka harus melewati medan berat dengan mengendarai sepeda motor sepanjang 7 km. “Peralatan yang digunakan untuk pemadaman seadanya, seperti ranting dan daun pohon. Pemadaman dibantu pawang api, Pak Roni,” kata Arifin warga Sapuran.

Meski kebakaran hutan di wilayah Desa Banyumudal sudah padam, namun tim SAR gabungan bersama warga tetap waspada dan melakukan langkah antisipasi kebakaran. Petugas gabungan masih melakukan pemadaman api yang membakar kawasan hutan Gunung Sumbing di Wonosobo Jawa Tengah. Berdasarkan hasil pantauan petugas, api belum merambat hingga ke wilayah Temanggung.

“Penyebabnya sumber api dari lahan milik masyarakat meluas ke dalam kawasan hutan,” kata Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sudaryanto.

Dia menyampaikan, titik api berada di wilayah Desa Banyumudal Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo, pada Minggu 11 Agustus 2019 sore. Angin kencang dan kayu kering serta dedaunan membuat kobaran api cepat luas.

Kendala yang dihadapi petugas gabungan di antaranya faktor cuaca dan terbatasnya personel. "Sementara masih terkendala oleh kabut tebal dan minimnya sarana prasarana serta terbatasnya personel," lugas Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2168 seconds (0.1#10.140)