Pacu Produktivitas Petani dengan Pengembangan Teknologi

Jum'at, 09 Agustus 2019 - 20:19 WIB
Pacu Produktivitas Petani...
Pacu Produktivitas Petani dengan Pengembangan Teknologi
A A A
JAKARTA - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL)mendorong pengembangan teknologi pertanian secara besar-besaran di Indonesia.

Hal itu karena teknologi pertanian akan dapat memicu peningkatan produktivitas petani. Apalagi setelah pemerintahan sukses menggenjot pengembangan infrastruktur kemudian akan disusul pengembangan sumber daya manusia secara masif, maka selanjutnya adalah adopsi teknologi.

"Sehingga dapat memacu dan memicu peningkatan produktivitas petani yang merupakan salah satu penduduk terbanyak di Indonesia," ujar SYL.

Indonesia tidak khawatir teknologi pertanian bakal mengurangi kebutuhan lapangan kerja.

"Menurut pengalaman kami di Sulawesi Selatan, modernisasi pertanian justru berbanding lurus dengan penciptaan lapangan kerja baru. Karena bagaimanapun mesin-mesin pertanian harus dioperasikan oleh orang-orang terlatih," ungkap mantan Bupati Gowa ini.

Di negara maju, teknologi diadopsi dengan alasan semakin sedikitnya manusia yang mau bekerja di sektor pertanian sehingga diperlukan mesin-mesin sebagai penggantinya.

"Nah, kalau di Indonesia teknologi pertanian diadopsi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan penciptaan lapangan kerja baru yang lebih banyak," tandasnya.

Lebih lanjut, SYL mengatakan selain meningkatkan lapangan kerja, produktivitas dan nilai tukar petani, pihaknya juga menemukan adopsi teknologi pertanian dapat menurunkan angka kemiskinan. Gaji tenaga kerja terlatih, kata dia, tentunya lebih tinggi dari tenaga kasar.

"Semakin banyak kita mengadopsi teknologi dan melatih orang-orang mengoperasikannya, maka pendapatan masyarakat ikut meningkat. Inilah salah satu hal juga yang kami patut syukuri di Sulsel," ungkap dia.

Terkait angka kemiskinan ini, SYL bercerita bahwa tahun-tahun awal dirinya menjadi Gubernur Sulawesi Selatan sekitar tahun 2007, angka kemiskinan masih bertengger di angka 12%. Angka tersebut, kata dia, berhasil diturunkan menjadi 9,4% di akhir masa jabatan.

"Seandainya ada kesempatan, masih banyak hal yang dapat kami lakukan untuk mengembangkan sektor pertanian. Kami siap membantu Jokowi untuk mengembangkan sektor pertanian secara terstruktur, sistematis dan masif," pungkasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5888 seconds (0.1#10.140)