Libatkan Generasi Muda, Opera Ciung Wanara Diapresiasi Gubernur Jabar
A
A
A
KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membuka pergelaran opera legenda kolosal Ciung Wanara di teater tertutup Taman Budaya Jawa Barat (TBJB), Kota Bandung, Rabu (31/7/19).
Opera yang disutradarai oleh seniman besar Jabar Bambang Arayana Sambas ini melibatkan 82 penari muda dan anak-anak tingkat SD hingga SMU juga mahasiswa.
Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, Ridwan Kamil (RK) pun menyambut positif opera Ciung Wanara karena melibatkan generasi muda sebagai pemain maupun sebagai penonton.
Menurut RK, hal itu menandakan besarnya kekuatan kebudayaan sebagai strategi agar Jabar modern, tanpa lupa melestarikan budaya lokalnya.
"Ini sangat penting supaya anak muda turut ngamumule budaya Sunda," kata RK.
Pergelaran serupa, tambah RK, atau dalam bentuk ekspresi seni lain, bakal digencarkan di berbagai daerah dengan kolaborasi bersama seniman daerah. Bagi RK, sehebat-hebatnya manusia adalah manusia yang bangga akan budayanya sendiri.
"Kita ini anak Jawa Barat yang budayanya mayoritas Sunda, maka harus paham budayanya. Insyaallah kami akan sering mengadakan pergelaran seperti ini," ucap RK.
Pergelaran opera Ciung Wanara yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar ini pun bertujuan untuk meningkatkan peran taman budaya sebagai ruang ekspresi seni bagi para seniman dan budayawan.
RK berujar, karya seni yang diwujudkan para seniman tidak hanya lahir sebagai bentuk karya estetik, tapi selanjutnya juga bisa membuat industri kreatif berbasis seni budaya untuk mengangkat kearifan budaya lokal di Jabar.
"Kami harapkan selain para penonton dapat menikmati karya itu, juga mampu menginterpretasikan pesan moral yang terkandung dalam legenda Ciung Wanara," tutup RK.
Hadir di TBJB, RK didampingi perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar turut menyaksikan pergelaran Ciung Wanara bersama ribuan anak sekolah.
Opera yang disutradarai oleh seniman besar Jabar Bambang Arayana Sambas ini melibatkan 82 penari muda dan anak-anak tingkat SD hingga SMU juga mahasiswa.
Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, Ridwan Kamil (RK) pun menyambut positif opera Ciung Wanara karena melibatkan generasi muda sebagai pemain maupun sebagai penonton.
Menurut RK, hal itu menandakan besarnya kekuatan kebudayaan sebagai strategi agar Jabar modern, tanpa lupa melestarikan budaya lokalnya.
"Ini sangat penting supaya anak muda turut ngamumule budaya Sunda," kata RK.
Pergelaran serupa, tambah RK, atau dalam bentuk ekspresi seni lain, bakal digencarkan di berbagai daerah dengan kolaborasi bersama seniman daerah. Bagi RK, sehebat-hebatnya manusia adalah manusia yang bangga akan budayanya sendiri.
"Kita ini anak Jawa Barat yang budayanya mayoritas Sunda, maka harus paham budayanya. Insyaallah kami akan sering mengadakan pergelaran seperti ini," ucap RK.
Pergelaran opera Ciung Wanara yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar ini pun bertujuan untuk meningkatkan peran taman budaya sebagai ruang ekspresi seni bagi para seniman dan budayawan.
RK berujar, karya seni yang diwujudkan para seniman tidak hanya lahir sebagai bentuk karya estetik, tapi selanjutnya juga bisa membuat industri kreatif berbasis seni budaya untuk mengangkat kearifan budaya lokal di Jabar.
"Kami harapkan selain para penonton dapat menikmati karya itu, juga mampu menginterpretasikan pesan moral yang terkandung dalam legenda Ciung Wanara," tutup RK.
Hadir di TBJB, RK didampingi perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar turut menyaksikan pergelaran Ciung Wanara bersama ribuan anak sekolah.
(akn)