Jadi Tempat Buang Limbah Tempe dan Ayam, Kali Sipon Bau Busuk

Jadi Tempat Buang Limbah Tempe dan Ayam, Kali Sipon Bau Busuk
A
A
A
TANGERANG - Kondisi Kali Sipon, Tangerang, Banten, semakin memprihatinkan. Kali yang membelah Kecamatan Tangerang dan Cipondoh ini mengeluarkan aroma busuk.
Tidak sedikit warga yang melintas wilayah ini terpaksa harus menutup hidung dan mulutnya. Bahkan, ada yang ingin muntah, karena bau yang sangat menyengat. Bau yang diakibat sampah rumah tangga warga.
Aliran kali ini pun seperti tidak jalan. Air kali seperti jalan di tempat. Sampah yang lama mengendap, membuat air kali menjadi gelap dan pekat. Sangat menjijikan sekali.
Muhasan (62), salah seorang warga sekitar mengatakan, kali sudah lama tidak pernah dibersihkan. Bahkan, sudah mulai mengalami pendangkalan dan menyempit. Sehingga, banyak ditumbuni tanaman liar.
"Ya, memang seperti ini. Sudah lama. Kotor dan jorok. Banyak limbah dari pengrajin tempe dan pemotongan ayam yang dibuang ke sini," katanya di pinggir kali, Rabu 30 Juli 2019.
Dia pun mengingat masa lampau di tahun 1990-an. Saat itu, kali masih bersih dan sering digunakan untuk mandi, serta mencuci oleh warga sekitar. Bahkan, aman jika digunakan untuk kebutuhan minum.
"Kalau sekarang mana ada yang mau. Kotor dan bau seperti ini. Sudah lama sekali. Mudah-mudahan, pejabat pemerintah yang sering lewat sini cepat sadar," ungkapnya.
Diceritakan Muhasan, salah seorang pejabat teras di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang sering melewati kali ini adalah Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin. Hampir setiap hari dia lewat sini.
"Dia kan memang orang sini. Rumahnya di sana. Tetapi kalau lewat biasa saja. Yang ada malah memalingkan muka. Mungkin dia tidak kebauan, karena di mobil," katanya.
Tidak sedikit warga yang melintas wilayah ini terpaksa harus menutup hidung dan mulutnya. Bahkan, ada yang ingin muntah, karena bau yang sangat menyengat. Bau yang diakibat sampah rumah tangga warga.
Aliran kali ini pun seperti tidak jalan. Air kali seperti jalan di tempat. Sampah yang lama mengendap, membuat air kali menjadi gelap dan pekat. Sangat menjijikan sekali.
Muhasan (62), salah seorang warga sekitar mengatakan, kali sudah lama tidak pernah dibersihkan. Bahkan, sudah mulai mengalami pendangkalan dan menyempit. Sehingga, banyak ditumbuni tanaman liar.
"Ya, memang seperti ini. Sudah lama. Kotor dan jorok. Banyak limbah dari pengrajin tempe dan pemotongan ayam yang dibuang ke sini," katanya di pinggir kali, Rabu 30 Juli 2019.
Dia pun mengingat masa lampau di tahun 1990-an. Saat itu, kali masih bersih dan sering digunakan untuk mandi, serta mencuci oleh warga sekitar. Bahkan, aman jika digunakan untuk kebutuhan minum.
"Kalau sekarang mana ada yang mau. Kotor dan bau seperti ini. Sudah lama sekali. Mudah-mudahan, pejabat pemerintah yang sering lewat sini cepat sadar," ungkapnya.
Diceritakan Muhasan, salah seorang pejabat teras di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang sering melewati kali ini adalah Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin. Hampir setiap hari dia lewat sini.
"Dia kan memang orang sini. Rumahnya di sana. Tetapi kalau lewat biasa saja. Yang ada malah memalingkan muka. Mungkin dia tidak kebauan, karena di mobil," katanya.
(mhd)