Satgas Tinombala Bantu Ibu Melahirkan di Heli TNI AD
A
A
A
PARIGI MOUTONG - Satgas Tinombala berhasil membantu seorang ibu di Desa Tagara Atas, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah melahirkan di atas helikopter TNI Angkatan Darat (AD).
Peristiwa ini bermula sekitar pukul 05.30 WITA, ketika Heriani hendak mengalami persalinan. Namun prosesnya tidak berjalan lancar, karena sang jabang bayi yang dikandung sudah keluar, tetapi pusar bayi masih menempel pada rahim si ibu.
“Suami Heriani, Kadang panik melihat keadaan istrinya, dan meminta pertolongan dukun (orang pintar) setempat untuk membantu persalinannya,” kata Wakil Kepala Operasi Satgas Tinombala, Kolonel Inf Dody Triwinarto dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (30/7/2019).
Namun dukun tersebut tidak mampu mengatasi persalinan Heriani. Sehingga Kadang pun meminta pertolongan Kepala Kampung Tagara Atas dan saudaranya.
Mengetahui hal tersebut, anggota Satgas Tinombala, Arman dan beberapa rekannya yang kebetulan sedang melakukan pemantauan di di Desa Tagara Atas berinisiatif membawa Heriani dengan cara ditandu menuju pos Satgas yaitu Pos Satgas Air Teh.
Perjalanan dari Tagara Atas menuju Pos Air Teh menempuh waktu sekitar 1 jam, dengan kondisi jalan bebatuan yang tidak rata, serta kanan-kiri jalan ditumbuhi semak belukar.
Sesampai di Pos Satgas Air Teh, kondisi Heriani kian lemah. Komandan Pos Air Teh pun tanpa pikir panjang segera mengevakuasinya menggunakan heli TNI AD menuju Puskesmas terdekat.
“Jalur udara ini kita tempuh karena tidak mungkin melalui jalan darat yang membutuhkan waktu hampir 9 jam menuju Puskesmas Desa Sausu karena kondisi jalan yang rusak berat," jelas Dody Triwinarto.
Sementara itu, Kadang menceritakan kepanikannya bertambah ketika personel Satgas hendak mengangkat istrinya ke dalam helikopter.
“Seumur hidup kami belum pernah naik helikopter. Sekali naik situasi genting lagi, lantaran istri harus dievakuasi dalam persalinannya," katanya.
Ketika di dalam helikopter pun, kepanikan dan ketakutan makin mendera. “Tapi kami bersyukur, berkat bantuan Satgas, putra kami lahir dengan selamat dan istri pun kini sudah berangsur-angsur pulih,” ucapnya sumringah penuh haru.
Sambil mengelus pipi sang anak di samping istrinya, bapak dua orang anak ini berharap, kelak sang anak bisa mengikuti jejak Satgas TNI untuk mengabdikan diri menjadi prajurit TNI.
“Selalu ada dan berbuat untuk menolong warga yang sangat membutuhkan bantuan,” tuturnya.
Dirinya bersama istri berterima kasih atas bantuan anggota TNI sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar dan selamat.
“Sebagai ungkapan syukur kami kepada Allah SWT dan dedikasi Satgas Tinombala, kami memberika nama putra kami yang kedua ini dengan nama Muhammad Satria Helly Perkasa," tuturnya.
Peristiwa ini bermula sekitar pukul 05.30 WITA, ketika Heriani hendak mengalami persalinan. Namun prosesnya tidak berjalan lancar, karena sang jabang bayi yang dikandung sudah keluar, tetapi pusar bayi masih menempel pada rahim si ibu.
“Suami Heriani, Kadang panik melihat keadaan istrinya, dan meminta pertolongan dukun (orang pintar) setempat untuk membantu persalinannya,” kata Wakil Kepala Operasi Satgas Tinombala, Kolonel Inf Dody Triwinarto dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (30/7/2019).
Namun dukun tersebut tidak mampu mengatasi persalinan Heriani. Sehingga Kadang pun meminta pertolongan Kepala Kampung Tagara Atas dan saudaranya.
Mengetahui hal tersebut, anggota Satgas Tinombala, Arman dan beberapa rekannya yang kebetulan sedang melakukan pemantauan di di Desa Tagara Atas berinisiatif membawa Heriani dengan cara ditandu menuju pos Satgas yaitu Pos Satgas Air Teh.
Perjalanan dari Tagara Atas menuju Pos Air Teh menempuh waktu sekitar 1 jam, dengan kondisi jalan bebatuan yang tidak rata, serta kanan-kiri jalan ditumbuhi semak belukar.
Sesampai di Pos Satgas Air Teh, kondisi Heriani kian lemah. Komandan Pos Air Teh pun tanpa pikir panjang segera mengevakuasinya menggunakan heli TNI AD menuju Puskesmas terdekat.
“Jalur udara ini kita tempuh karena tidak mungkin melalui jalan darat yang membutuhkan waktu hampir 9 jam menuju Puskesmas Desa Sausu karena kondisi jalan yang rusak berat," jelas Dody Triwinarto.
Sementara itu, Kadang menceritakan kepanikannya bertambah ketika personel Satgas hendak mengangkat istrinya ke dalam helikopter.
“Seumur hidup kami belum pernah naik helikopter. Sekali naik situasi genting lagi, lantaran istri harus dievakuasi dalam persalinannya," katanya.
Ketika di dalam helikopter pun, kepanikan dan ketakutan makin mendera. “Tapi kami bersyukur, berkat bantuan Satgas, putra kami lahir dengan selamat dan istri pun kini sudah berangsur-angsur pulih,” ucapnya sumringah penuh haru.
Sambil mengelus pipi sang anak di samping istrinya, bapak dua orang anak ini berharap, kelak sang anak bisa mengikuti jejak Satgas TNI untuk mengabdikan diri menjadi prajurit TNI.
“Selalu ada dan berbuat untuk menolong warga yang sangat membutuhkan bantuan,” tuturnya.
Dirinya bersama istri berterima kasih atas bantuan anggota TNI sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar dan selamat.
“Sebagai ungkapan syukur kami kepada Allah SWT dan dedikasi Satgas Tinombala, kami memberika nama putra kami yang kedua ini dengan nama Muhammad Satria Helly Perkasa," tuturnya.
(shf)